Bendungan Semantok yang digadang-gadang sebagai tujuan wisata baru di Nganjuk membuat saya kecewa. Kekecewaan itu hadir saat kunjungan saya ketiga kalinya, yakni pada tanggal 11 Agustus 2024 kemarin. Saya mengunjungi tempat itu untuk memenuhi janji saya pada sahabat saya yang penasaran dengan bendungan satu ini. Selain itu, alasan saya datang ke sana tentu karena nggak ingin melewatkan angin Agustus Nganjuk.
FYI, wilayah Kabupaten Nganjuk sangat menjiwai sebutannya, kota angin pada bulan Juli, Agustus, September. Artinya, anginnya lagi kencang-kencangnya. Jadi, berkunjung ke Nganjuk di bulan Agustus memang sangat tepat meskipun risikonya kulit jadi bersisik akibat kering.
Dalam ekspektasi saya, area wisata Bendungan Semantok Nganjuk yang saya kunjungi kurang lebih memiliki suasana yang sama seperti kunjungan terakhir saya sebelumnya. Akan tetapi yang terjadi malah jauh dari ekspektasi. Saya akui bahwa pada kunjungan-kunjungan sebelumnya, saya nggak pernah merasa sekecewa ini.
Nggak ada kejelasan informasi apakah wisata Bendungan Semantok Nganjuk sudah dibuka atau belum
Sebelum berkunjung ke suatu tempat, saya terbiasa browsing terlebih dulu. Tapi, karena Bendungan Semantok jaraknya dekat dari rumah, saya hanya browsing untuk melihat kapan bendungan ini dibuka. Toh, sejumlah tetangga saya sudah sering ke sana dan membuat story di WhatsApp dan Instagram. Biasanya mereka membuat story di bagian dekat air bendungan dan terlihat sangat indah. Jadi tanpa babibu saya langsung gas ke lokasi.
Namun begitu tiba di lokasi, saya mendengar dari beberapa pengunjung yang mengatakan bahwa wisata bendungan belum dibuka. Saya yang datang membawa sahabat saya jadi nggak enak kalau misalnya kami harus putar balik, lagi pula saat itu masih ada beberapa orang yang tetap masuk.
Saat itu palang pintu bendungan nggak tertutup sempurna, malah masih dibuka setengah tinggi, sehingga masih bisa dilalui pengendara motor dan mobil. Tentu saja hal ini bikin pengunjung seperti saya bingung. Katanya tutup, tapi kok pintunya buka.
Baca halaman selanjutnya: Dikasih tiket tapi tiket sumbangan…