Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Wingko Babat Kok Jadi Makanan Khas Semarang?

Annatiqo Laduniyah oleh Annatiqo Laduniyah
27 November 2019
A A
Wingko Babat Kok Jadi Makanan Khas Semarang?
Share on FacebookShare on Twitter

Kekhasan suatu daerah selalu bisa dilihat dari bahasa, pakaian, hingga makanannya. Namun bagaimana jika satu makanan yang sama diklaim oleh dua daerah yang berbeda. Ya, wingko babat. Rasanya sudah menjadi rahasia umum. Eh, atau sudah bukan rahasia lagi? Kalau wingko babat yang katanya khas Semarang itu merupakan makanan asli Lamongan, Jawa Timur.

Wingko babat, makanan berbentuk bulat dengan bahan dasar kelapa dan tepung ketan ini hampir selalu menjadi buah tangan bagi mereka yang baru saja melancong ke Semarang. Memang rasanya yang manis bercampur legit membuat makanan ini selalu menjadi incaran wisatawan lokal maupun mancanegara.

Saya yang tak pernah sadar dengan kejanggalan yang ternyata sudah terjadi bertahun-tahun semenjak 1946 ini dan baru menyadari ketika merantau ke Jogja. Ketika seorang teman yang baru saja datang dari Semarang membawakan oleh-oleh wingko babat. Kemudian membaca slogan yang tertera di bungkusnya “Wingko Babat Oleh-Oleh Khas Semarang”, seketika kaget.

Hah? sejak kapan daerah Babat pindah ke Semarang?!!!??!

Saya pun berkata bahwa Babat merupakan salah satu kecamatan di daerah Lamongan, Jawa Timur. Jajanan ini juga banyak dijajakan di daerah tersebut. Jelas, namanya saja wingko babat, berasal dari Babat, dan dijajakan di Babat pula.

Tapi begitulah nasib orang-orang yang tidak tahu sejarahnya sendiri. Selalu bingung dengan kenyataan yang tidak diketahuinya. Teman saya yang juga tidak tahu menahu tentang daerah asal saya itu pun juga bingung. Jadi, kami bingung bersama-sama. Lah?

Wingko babat ternyata memang sudah menjadi jajanan khas dari dua daerah ini, Semarang dan Lamongan. Kita akan dengan mudah mendapati jajanan khas ini di pusat oleh-oleh hingga terminal dan dalam bus-bus, di dua kota ini. Dua-duanya sama-sama menjajakannya sebagai khas masing-masing, oleh-oleh khas Lamongan dan oleh-oleh khas Semarang.

Klaim dari dua daerah terhadap wingko babat memang kurang banyak diperhatikan bahkan oleh warga dari dua daerah itu sendiri. Meskipun terlihat membingungkan, tapi kita masih bisa mengetahui tentang kebenaran klaim tersebut dengan menelusuri nya melalui catatan sejarahnya.

Baca Juga:

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

3 Hal Soal Lamongan yang Jarang Dibahas Banyak Orang

Jajanan khas ini memang berasal dari daerah di salah satu di Lamongan yakni Kecamatan Babat. Namun, berkembang dan lebih terkenal di Semarang karena dulu pernah dibawa oleh warga Babat yang pindah ke Semarang. Jadi pada tahun 1944, seorang bernama Loe Lan Hwa mengungsi dari Kota Babat (sekarang menjadi salah satu kecamatan dari Kabupaten Lamongan) yang sedang dilanda perang huru-hara ke Kota Semarang bersama suami dan dua anaknya.

Di tahun 1946, Loe Lan Hwa dibantu suaminya mulai membuat wingko dan menjualnya dari rumah ke rumah. Ia juga menitipkan wingko buatannya di sebuah kios di Stasiun Tawangmangu Semarang. Tiap kali ada kereta berhenti, petugas kios akan menjajakan wingko babat pada penumpang kereta.

Di luar dugaan, rupanya kue wingko buatan Loe Lan Hwa digemari warga semarang dan para penumpang kereta api. Maka untuk mengenang kota tempat Loe Lan Hwa dibesarkan yakni Kota Babat di Lamongan Jawa timur, ia pun memberi nama kue wingko buatannya dengan wingko babat.

Kue wingko babat buatan Loe Lan Hwa itu pun semakin terkenal dan dicari banyak orang sebagai oleh-oleh dari Semarang. Dari sinilah kemudian orang mengenal kue ini sebagai makanan khas Semarang, walaupun sebenarnya berasal dari Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa timur.

Tapi kenapa bisa ia masih lebih dikenal sebagai khas Semarang daripada khas daerah asalnya sendiri, yakni Lamongan?

Pertama, Kota Semarang yang memiliki slogan “The Beauty of Asia” merupakan kota wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik dalam maupun luar kotanya. Kedua, selain kota wisata, Semarang juga merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah. Di mana berarti pusat pemerintahan juga menjadi satu di sana.

Kedua hal tersebut cukup membuat Semarang lebih dikenal daripada Babat di Lamongan. Dilihat dari banyaknya pengunjung dan pendatang di Semarang, maka tidak heran juga jika wingko babat lebih berkembang dan dikenal sebagai oleh-oleh khas Semarang. Sedangkan Lamongan sendiri notabene bukan daerah yang dikenal dengan berbagai wisata atau pusat pemerintahan seperti Semarang.

Tapi yang terpenting dari saling memperebutkan kekhasan wingko babat adalah mengetahui sejarah, asal usul, dan kebenaran yang menyertainya.

BACA JUGA Andai Pekalongan Punya Banyak Tempat Nongkrong Seperti Jogja atau tulisan Annatiqo Laduniyah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 November 2019 oleh

Tags: lamonganmakanan khasSemarangwingko babat
Annatiqo Laduniyah

Annatiqo Laduniyah

ArtikelTerkait

Derita Hidup di Lokalisasi JBL, Dikira Mucikari dan Bos Karaoke (Unsplash)

Derita Hidup di Lokalisasi JBL Semarang-Kendal, Sering Dikira Mucikari dan Bos Karaoke Padahal Cuma Numpang Tinggal

13 Agustus 2025
Nikmatnya OTI Fried Chicken Lokal Semarang Kalahkan McD dan KFC: Wajib Makan Minimal Sekali sebelum Meninggal

Nikmatnya OTI Fried Chicken Lokal Semarang Kalahkan McD dan KFC: Wajib Makan Minimal Sekali sebelum Meninggal

18 Juli 2024
Bus Pengumpan Trans Semarang, Sebaik-baiknya Pengalaman Naik Transportasi Umum Mojok.co

Bus Pengumpan Trans Semarang, Sebaik-baiknya Pengalaman Naik Transportasi Umum

3 Desember 2023
Sebelum Jakarta Tenggelam, Inilah 5 Tanda Semarang Bakal Kelelep Duluan di Laut Jawa

Sebelum Jakarta Tenggelam, Inilah 5 Tanda Semarang Bakal Kelelep Duluan di Laut Jawa

24 Juli 2024
Menunggu Solusi dari Bupati Lamongan Atas Harga Ikan yang (Masih) Nggak Masuk Akal

Menunggu Solusi dari Bupati Lamongan Atas Harga Ikan yang (Masih) Nggak Masuk Akal

1 Juli 2024
Gerakan Warga Menambal Jalan Lamongan Cerminan Betapa Muak Warga terhadap Pemerintah Mojok.co

Gerakan Warga Menambal Jalan di Lamongan Cerminan Betapa Muak Warga terhadap Pemerintah

18 Februari 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.