Fenomena warnet penyedia bokep pernah mewarnai dunia syahwat Jogja. Maksud penyedia di sini adalah menjualnya dalam bentuk CD. Kamu bisa membelinya secara borongan, antara lima sampai 15 film. Dan, kejayaan warnet bokep seperti ini pernah dikawal oleh sebuah situsweb bernama Pornhub. Kamu pasti akrab dengan nama ini.
Warnet yang biasanya disukai mahasiswa itu yang dekat kampus. Bukan hanya karena menyediakan banyak video bokep. Warnet kayak gini biasanya punya banyak bilik. Jadi pelanggan nggak perlu lama antre. Selain itu, internet mereka ngebut, bersih, dan punya banyak lagu atau film bajakan untuk diambil secara gratis.
Warnet bokep yang justru jauh dari kampus
Awal masuk kuliah, waktu itu 2005, hanya warnet yang menjadi andalan mencari informasi. Yah, alasannya sih klasik, yaitu malas mencari informasi di perpus.
Nah, suatu ketika, saya terlambat mengumpulkan tugas. Demi mengejar tenggat, yang sudah kadung molor, saya menuju warnet di dekat rumah. Sebagai gambaran, rumah saya itu dekat dengan Stadion Mandala Krida, Jogja. Yah, lokasi warnet, yang udah kena grebek polisi dan kukut ini tak jauh dari sana.
Warnet yang akrab dengan Pornhub ini sebetulnya nggak ideal, baik dari ukuran sampai tempat parkir. Isinya mungkin cuma enam PC dan monitor. Tempat parkirnya, palingan cuma muat lima. Itu saja harus diparkir dengan rapi. Namun, ramainya itu kebangetan. Nggak ada tukang parkir juga. Jadi bisa kamu bayangkan parkiran yang jadi kacau.
Dijaga teman saya
Kebetulan, teman kecil saya yang menjaga warnet bokep di Jogja ini. Jadi, selama mengantre hampir satu jam, kami asik mengobrol sambil merokok. Duh, sudah bangunannya kecil, pengap dengan asap rokok juga. Kalau nggak terpaksa, mana mau saya ke sini. Masih banyak warnet di Jogja. Cuma, agak jauh saja dari rumah.
Ketika antrian saya sudah hampir tiba, teman saya bertanya, “Bawa CD nggak?”
Saya jawab singkat saja. “Nggak, langsung print, lah. Nggak banyak ini.”
Dia tertawa. Bikin dahi saya mengernyit. Saya nggak paham
“Pornhub lagi banyak yang bagus. Kalau mau, aku save ke CD. Tinggal ambil kalau mau balik entar.”
Nah, kalau Pornhub tentu saja paham. Saya memaki sambil masuk bilik. Dia tertawa kencang.
“Dipaksa” bawa pulang bokep
Teman saya ini nggak menyerah membujuk saya untuk mau membawa pulang contoh CD yang isinya hasil mengunduh di Pornhub. Dia menghampiri bilik saya dan langsung duduk di sebelah saya.
“Coba buka itu.” Dia memaksa saya untuk membuka dua folder. Katanya, di sana banyak film bokep terbaru. Katanya, warnet lain yang ada di Jogja belum tentu punya. Dan benar saja, dua folder itu berisi banyak sekali hasil unduhan dari Pornhub dan beberapa situsweb bokep lainnya.
“Kalau butuh banyak CD, nanti aku siapkan. Bawa aja dulu. Nggak usah bayar.”
Saya jawab: “Asuuuuuuu.” Dia langsung ngeloyor keluar bilik sambil tertawa. Asem, teknik promosi yang cerdik juga.
Bukannya saya tidak tertarik. Masalahnya, saya harus segera ngumpulin tugas. Jadi, ketika mau mencetak hasil tugas, saya jawab kalau kapan-kapan mampir lagi. Lalu saya segera pulang. Nggak tahan sama warnet bokep yang pengap itu.
Bisnis yang menguntungkan
Satu minggu kemudian, saya menepati janji untuk datang ke “warnet bokep” itu lagi. Saya malas jauh-jauh ke dekat kampus atau mencari warnet lain di Jogja.
Yah, kembali saya menemukan antrean mengular. Selama menunggu, lagi-lagi teman saya menawarkan “barang” yang sama. Namun, kali ini dia mau bercerita banyak hal terkait kenapa harus Pornhub dan keuntungan yang didapat selama menjaga warnet itu.
Jadi, teman saya membagi kategori pembeli CD bokep kreasi dirinya. Ada yang per CD isinya lima film. Ada juga yang sampai puluhan. Tambahkan variabel kualitas video dan dari sana harga ditentukan.
Singkatnya kayak gini. Untuk yang isinya lima film dengan kualitas video rata-rata saja, dia menetapkan harga 15 ribu rupiah. Untuk yang lebih dari 15 film dengan kualitas bagus, harganya mulai dari 50 ribu rupiah. Harga ini terhitung murah di Jogja. Apalagi kualitas videonya bisa diandalkan. Katanya sih begitu.
Nah, karena kualitas ikut menentukan harga, maka teman saya itu main aman dengan mengunduh dari Pornhub. Itulah alasannya.
Genre yang lagi disenangi oleh anak-anak muda Jogja
Teman saya sempat mengungkapkan bahwa saat itu, ada dua genre di mana anak-anak muda sangat meminatinya. Dua genre yang dimaksud adalah party dan lesbian.
Yang genre party itu kira-kira begini. Sekelompk perempuan datang ke sebuah klub naik limousine. Di sana, mereka berpesta, minum, bersosialisasi dengan mereka yang ada di dalam. Dan pada akhirnya ya wleowleowleo lah. Masak mau main Uno.
Genre party jadi paling laris di warnet yang dia jaga karena durasinya panjang. Menampilkan adegan-adegan seru yang sebelumnya tidak terbayang oleh anak-anak muda Jogja. Durasi per film dengan genre party yang diunduh dari Pornhub bisa lebih dari dua jam.
Makasih, Pornhub
Kata teman saya, Pornhub punya jasa besar terhadap pemasukan warnet. Ya gimana, warnet kecil yang cuma punya enam PC/monitor, lokasinya nyempil, tempat parkir praktis nggak ada, ya gimana mau laku.
Begitu warnet itu menjual CD bokep, pelanggan datang kayak semut nemu gula. Keuntungan meroket dalam waktu singkat. Namun, segala sesuatu yang ramai dari sebelumnya sepi, pasti memancing rasa ingin tahu warga.
Tutup
Saya nggak begitu tahu ceritanya gimana. Beberapa minggu kemudian, ketika melintas di depan warnet itu, sudah ada garis batas polisi melintang di pintu masuk. Ternyata, semalam, tempat itu kena grebek polisi.
Saya langsung mengontak teman saya. Katanya, dia tidak ditahan karena dianggap cuma sebatas operator. Yang punya, kalau tidak salah, hanya kena hukuman denda saja.
Beberapa bulan kemudian, tempat itu beralih fungsi menjadi warung padang. Namun, warung naspad itu juga nggak awet. Belum ada enam bulan udah kukut.
Jangan-jangan, di sepiring nasi rendang, ada kutukan Pornhub dan warnet penyedia bokep yang pernah mewarnai dunia syahwat Jogja. Genrenya party rendang. Yhaaaa….
Penulis: Yamadipati Seno
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Bokep Jilbab, Bokep Amatir Pemuas Fetish Jilbab yang Menguasai Twitter