Daftar Isi
Wifi adalah kunci kesuksesan mahasiswa
Kita sama-sama tahu bahwa mahasiswa laptopan di coffee shop karena fasilitas wifinya, kan. Melihat isu tersebut, sekarang ini, banyak warmindo yang sudah menyediakan wifi. Kecepatan internetnya pun layak mendapatkan apresiasi. Meski ada kalanya mulai melambat, seiring dengan banyaknya tamu yang berdatangan, sambil main Mobile Legend. Untuk hal tersebut, harap bersabar, semua orang berhak untuk akses internet yang baik. Kalau masih lemot, coba restart modemnya.
Bisa sekalian makan di warmindo
Merancang dan menulis ribuan kata jelas membuat energi kita terkuras. Perut keroncongan, adalah sebuah panggilan makan. Yup, warmindo menyediakan banyak menu makan berat. Nasi putih sampai nasi goreng, bermacam protein hewani, hingga sayur tersedia di etalase-etalase mereka.
Coba saja perut kita keroncongan sewaktu laptopan di coffee shop. Boro-boro milih, bro, nggak semua warung fancy menyediakan menu makan berat. Kita harus keluar dulu, hanya untuk menjawab panggilan alam.
Padahal, skripsi belum juga progres. Kalau keluar untuk makan, jelas ribet. Skripsi jadi korban karena tertunda. Kalau menahan lapar, pulang kosan harus mampir apotek dulu, buat beli obat maag. Gundah gulana.
Harga yang lebih masuk akal
Sejauh yang saya tahu, patokan makanan dan minuman di warmindo adalah yang paling masuk akal dan manusiawi bila disejajarkan dengan coffee shop. Mari bandingkan saja.
Simulasikan kita memesan sepiring nasi goreng, lengkap dengan telur, dan segelas es teh manis. Kebanyakan warmindo akan mematok harga dari Rp12 sampai Rp15 ribu saja. Kenyang, nyaman, melegakan.
Ambil satu coffee shop yang menyediakan menu makan berat seperti simulasi sebelumnya. Saya mengambil sampel, di sekitar daerah Kasihan, Bantul. Mereka menyediakan menu magelangan Rp23 ribu. Belum segelas es teh manis, harganya Rp10 ribu. Praktis, cuan yang dikeluarkan sudah 2 kali lebih besar.
Hal ini sudah bukan kebahagiaan, melainkan pemborosan. Sudah skripsi belum selesai, dompetmu malah merugi. Maka dari itu, sangat logis ketika anak muda mulai meninggalkan coffee shop, dan memilih warmindo, sebagai tempat bertempur menyelesaikan skripsi.
Penulis: Sunaring Pangastuti
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Pembuktian Resep Rahasia Bikin Indomie Seenak Buatan Warmindo!