Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Penambang Pasir Sembrono Bikin Resah Warga Lereng Gunung Merapi

Tito Yoga Pradana oleh Tito Yoga Pradana
2 Juni 2024
A A
Penambang Pasir Sembrono Bikin Resah Warga Lereng Gunung Merapi Mojok.co

Penambang Pasir Sembrono Bikin Resah Warga Lereng Gunung Merapi (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya salah satu warga lereng Gunung Merapi. Tepatnya, saya tinggal di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Seperti yang banyak orang bayangkan, tinggal di kaki gunung memang bisa menikmati udara sejuk dan pemandangan indah setiap hari. Namun, banyak orang nggak tahu, hidup di lereng Gunung Merapi sebenarnya nggak melulu nyaman. Keberadaan penambang pasir sembrono sebenarnya cukup membuat deg-degan. 

Pertambangan pasir di sekitar rumah saya sebenarnya bukan kegiatan yang baru. Kegiatan ini sudah ada sejak 20 tahun silam. Hal itu diketahui dari adanya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah 6/1994, tentang Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C di Provinsi Dati I Jawa Tengah. 

Akan tetapi, saya mencermati, intensitas penambangan pasir memang meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Kondisinya semakin meresahkan warga lereng Gunung Merapi ketika truk-truk pengangkut hasil tambang itu sembarangan. Salah satunya, mereka kerap melewati jalan yang difungsikan sebagai jalur evakuasi. 

Penambang pasir sembrono bisa membahayakan warga

Truk penambang pasir yang melewati jalur evakuasi jelas merusak jalan. Jalan itu memang tidak didesain menahan kendaraan dengan muatan berat. Bayangkan betapa berbahayanya ketika suatu saat evakuasi benar-benar terjadi. Jalan yang buruk bukan tidak mungkin proses evakuasi akan terhambat dan nyawa warga jadi pertaruhannya. 

Asal tahu saja, jalan yang dilewati truk-truk tambang Merapi tidak hanya sebagai jalur evakuasi. Jalan itu juga menjadi akses utama warga lereng Gunung Merapi untuk bekerja, sekolah, dan kebutuhan penting lainnya. Pemerintah Kabupaten Magelang sebenarnya sudah berulang kali menambal jalan tersebut. Sayangnya, menambal jalan pun tidak menyelesaikan masalah jika tambang masih terus beroperasi tanpa adanya penertiban.

Kerusakan lingkungan yang serius

Selain rusaknya jalan, aktivitas penambangan pasir di lereng Gunung Merapi memicu kerusakan lingkungan yang serius. Beberapa yang warga mulai rasakan adalah rusaknya mata air, gundulnya hutan, hingga rusaknya bibir sungai yang berfungsi sebagai tanggul alami dari erupsi. Buruknya, beberapa lokasi tambang yang tidak lagi digunakan juga banyak yang hanya ditinggalkan begitu saja. 

Akhirnya warga sekitar yang secara mandiri berinisiatif mengembalikan bekas-bekas galian tambang itu. Warga Desa Keningar contohnya, mereka melakukan upaya perbaikan bekas tambang menggunakan dana mandiri. Hasilnya, Kebun Beasiswa dan camping ground berhasil mereka dirikan.

Walaupun sudah ada upaya dari warga sekitar, masih banyak bekas lahan tambang yang perlu disehatkan kembali. Ironisnya, hampir tidak peran pemerintah daerah terhadap permasalahan yang terjadi. Alih-alih melaksanakan pengawasan dan pengelolaan lingkungan, pemerintah justru melakukan yang sebaliknya. 

Baca Juga:

Warung Kopi Merapi Jogja: Warung Kopi Terbaik di Tanah Vulkanik

Membayangkan Betapa Menderitanya Jogja Jika Sleman Menghilang Pergi, Inilah 5 Hal yang akan Terjadi

Kalau kalian pernah dengar, baru-baru ini Kepala Desa Krinjing diberhentikan sementara dari jabatannya. Dia terlibat dalam asus korupsi terkait retribusi kegiatan penambangan mineral bukan logam berupa pasir dan batu Merapi. Adanya kasus korupsi menjadi bukti bahwa dalam kegiatan pertambangan tidak hanya menjadi isu lingkungan, tetapi juga menjadi isu hukum.

Nasib warga lereng Gunung Merapi yang nelangsa

Setelah saya pikir-pikir, banyak juga penderitaan warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi ini. Sudah jalannya rusak, kehilangan sumber air, pejabat setempat nggak becus lagi. Sebenarnya, sudah berulang kali warga melakukan aksi protes, tapi pemerintah tetap saja dengan mudahnya memberikan izin usaha pertambangan di wilayah Gunung Merapi.

Saya rasa memang perlu kolaborasi dari berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di lereng Gunung Merapi. Tidak bisa hanya warga yang bergerak seperti yang selama ini dilakukan. Warga perlu dukungan dari pemerintah, lembaga nonpemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Bukan sekadar dukungan, pihak-pihak ini perlu benar-benar peduli pada lingkungan lereng Merapi. Harapannya ada regulasi yang tegas dan jelas terhadap penambang pasir sembrono. 

Penulis: Tito Yoga Pradana
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA 5 Tanda Kalian Nggak Cocok Hidup di Indramayu Jawa Barat, Pikir Dua Kali Sebelum Tinggal di Sana

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 Juni 2024 oleh

Tags: gunung merapipenambang pasirwarga lereng gunung merapi
Tito Yoga Pradana

Tito Yoga Pradana

Mas-mas kabupaten, penikmat mie ayam paruh waktu.

ArtikelTerkait

Warung Kopi Merapi Jogja Warung Kopi Terbaik di Tanah Vulkanik (Unsplash)

Warung Kopi Merapi Jogja: Warung Kopi Terbaik di Tanah Vulkanik

6 April 2025
Pengalaman Agak Lain Selama Saya Tinggal di Pakem Sleman. Sebaiknya Pertimbangkan Ulang Sebelum Pindah ke Sini Mojok.co

Pengalaman Agak Lain Selama Saya Tinggal di Pakem Sleman. Sebaiknya Pertimbangkan Ulang Sebelum Pindah ke Sini

16 Juni 2024
5 Hal yang Terjadi Jika Sleman Meninggalkan Jogja (Unsplash)

Membayangkan Betapa Menderitanya Jogja Jika Sleman Menghilang Pergi, Inilah 5 Hal yang akan Terjadi

21 Maret 2025
5 Kerajaan Jin di Jogja Paling Ikonik yang Menyimpan Kisah Unik (Unsplash)

5 Kerajaan Jin Mengepung Jogja, Bukti Provinsi Ini Memang Ikonik dan Menyimpan Banyak Kisah Unik

4 Juni 2024
Tawangmangu, Wisata Andalan Jawa Tengah yang Dikejar Selo Boyolali (Unsplash)

Tawangmangu Memang Destinasi Wisata Andalan di Jawa Tengah, tapi Kudu Waspada karena Selo Boyolali Siap Lebih Terkenal

20 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.