Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Hafsah Nur Laily Ramadhani oleh Hafsah Nur Laily Ramadhani
13 Desember 2025
A A
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Gondangrejo adalah kecamatan yang memiliki nasib agak berbeda dari wilayah lain di Karanganyar. Letaknya berada di pojokan, mepet batas, dan lebih dekat dengan Solo ketimbang rumah induknya sendiri. Banyak orang Karanganyar yang nggak benar-benar tahu seluk-beluk Gondangrejo, sementara orang Gondangrejo justru hafal luar kepala jalan menuju kota lain.

KTP Karanganyar, tapi kebiasaan Soloan

Gondangrejo adalah kecamatan yang kelahirannya administratif, tapi masa kecilnya secara sosial banyak diasuh oleh kota sebelah. Secara aturan, Gondangrejo memang anak sah Kabupaten Karanganyar, lengkap dengan kode wilayah, kantor kecamatan, dan deretan baliho bupati yang dipasang setiap menjelang musim pemilu. Namun dalam kehidupan sehari-hari, warga kecamatan ini lebih sering menoleh ke arah barat ketimbang timur.

Jalan ke Karanganyar terasa seperti perjalanan ziarah, sedangkan ke Solo cuma lurus sedikit, belok dikit, dan tahu-tahu sudah sampai pusat peradaban. Mall, kampus, stasiun, warung soto, semuanya lebih dekat.

Karanganyar sendiri kadang lupa punya anak bernama Gondangrejo

Jika Gondangrejo bisa protes, mungkin kecamatan ini sudah mengajukan surat terbuka: “Halo pemerintah kabupaten, ingat aku?” Sebab, tidak jarang Gondangrejo seperti anak yang dititipkan jauh dari rumahnya.

Secara jarak, Kecamatan Tawangmangu, Ngargoyoso, dan sekitarnya terasa lebih dekat, meski sama-sama berada dalam administrasi yang sama. Sementara Gondangrejo? Dari pusat kabupaten harus menempuh perjalanan yang kadang terasa lebih melelahkan daripada pergi ke provinsi sebelah.

Warga Gondangrejo lebih dekat ke Solo, Boyolali, Sragen, tapi tetap ditagih pajak sama Karanganyar

Yang membuat dilema ini semakin lucu adalah kenyataan bahwa meski kehidupan sehari-hari warga Gondangrejo bergantung pada daerah lain, urusan administrasi, pembayaran pajak, dan segala tetek-bengek birokrasi tetap harus ditunaikan melalui Karanganyar. Dalam hal ini, Gondangrejo seperti anak kos yang makan, nongkrong, dan beraktivitas di Solo. Namun ketika jatuh tempo pembayaran, yang mengetuk pintu adalah Karanganyar.

Kedekatan Gondangrejo dengan Boyolali dan Sragen menambah warna pada identitasnya. Banyak warga yang bekerja melintasi batas kabupaten seolah itu hal biasa. Pagi berangkat kerja lewat Boyolali, pulang lewat Solo, belanja mingguan di Sragen. Semuanya terasa lumrah. Bahkan, untuk sekadar mencari bakso enak atau tempat servis motor, pilihan kami justru cenderung ke wilayah lain.

Hidup di dua dimensi

Gondangrejo memiliki keunikan topografi sosial yang khas. Separuh wilayahnya masih menjaga tenang dengan sawah, ladang, dan kebiasaan desa yang menyimpan kearifan lama. Sementara separuh lainnya mulai diramaikan oleh deretan pabrik dan aktivitas industri yang memunculkan suara mesin sebagai pengganti jangkrik. Kontras itu membuat Gondangrejo tidak kunjung bisa memilih ingin sepenuhnya menjadi apa.

Baca Juga:

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget ketika Hidup di Solo

Desa yang masih asri tetap mempertahankan ritme hidup pelan, tempat di mana ayam masih jadi jam weker alami dan ronda malam tetap menjadi mekanisme keamanan yang efektif. Namun, tidak jauh dari situ, suara forklift, truk kontainer, dan mesin industri menjadi latar harian yang terasa asing bagi mereka yang masih mencintai ketenangan desa.

Nasib jadi warga Gondangrejo

Hidup di daerah perbatasan selalu membawa kerumitan tersendiri. Di satu sisi, sebagai warga Gondangrejo kami mendapatkan keuntungan mobilitas yang tinggi: pilihan akses ke kota mana pun lebih mudah.

Akan tetapi di sisi lain, identitas wilayah sering diarahkan oleh faktor kedekatan tersebut. Kami sebagai warga Gondangrejo tidak pernah benar-benar merasa menjadi pusat perhatian mana pun.

Penulis: Hafsah Nur Laily Ramadhani
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Karanganyar, Kota Satelit Penuh Potensi yang Sayangnya Terlalu Bergantung pada Solo.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 Desember 2025 oleh

Tags: Gondangrejohidup di perbatasanKabupaten Karanganyarkaranganyarperbatasansolo
Hafsah Nur Laily Ramadhani

Hafsah Nur Laily Ramadhani

Mahasiswa semester awal Universitas Sebelas Maret. Punya hobi baca buku fiksi, self development, dengerin podcast, dan menonton film.

ArtikelTerkait

BRT Trans Jateng Rute Wonogiri-Solo, Transportasi Murah untuk Kaum Pekerja, Cukup 1000 Rupiah, Bisa ke Solo dengan Nyaman!

BRT Trans Jateng Rute Wonogiri-Solo, Transportasi Murah untuk Kaum Pekerja, Cukup 1000 Rupiah, Bisa ke Solo dengan Nyaman!

18 Mei 2025
Jalan Wonosari-Pakis, Jalan Alternatif bagi Kalian yang Muak dengan Kemacetan Jalan Solo-Jogja

Jalan Wonosari-Pakis, Jalan Alternatif bagi Kalian yang Muak dengan Kemacetan Jalan Solo-Jogja

20 Oktober 2023
kos murah 300 ribuan di solo

Hal-hal Absurd yang Hanya Terjadi di Kos Murah

22 Oktober 2022
Daripada Blusukan Daring, Gibran Rakabuming Mending Lakukan Hal yang Lebih Wangun kaesang pilkada jokowi terminal mojok.co

Prediksi Duel Maut: Gibran-Teguh vs Kotak Kosong di Solo, Siapa yang Bakal Menang?

21 Juli 2020
Solo di Mata Orang Jogja: Solo Dipandang Rendah, tapi Lebih Menjanjikan

Solo (Layak) Mulai Melesat, Jogja Perlahan (dan Pasti) Ditinggal Wisatawan

26 Januari 2023
4 Alasan Orang Solo Lebih Sering Plesir ke Jogja Dibanding ke Semarang Mojok.co

4 Alasan Orang Solo Lebih Sering Plesir ke Jogja Dibanding ke Semarang

10 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Derita Users Android, Nggak Pakai iPhone Terbaru eh Dikucilkan (Unsplash)

Android Bikin Saya Jadi Minoritas dan Dikucilkan, tapi Saya Bersyukur Bebas Utang dengan Tidak Memaksakan Diri Membeli iPhone

8 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga Mojok

4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga

11 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget Ketika Hidup di Solo Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget ketika Hidup di Solo

12 Desember 2025
Kelas Menengah, Pemegang Nasib Paling Sial di Indonesia (Unsplash)

Nasib Dianggap Jadi Warga Kelas Menengah: Dianggap Banyak Uang, Tak Pernah Dapat Bantuan, tapi Hidupnya Justru Paling Sering Nelangsa

7 Desember 2025
Alasan Orang Lamongan Lebih Sering Healing ke Tuban daripada Gresik

Alasan Orang Lamongan Lebih Sering Healing ke Tuban daripada Gresik

9 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Elang Jawa Terbang Bebas di Gunung Gede Pangrango, Tapi Masih Berada dalam Ancaman
  • Raja Dirgantara “Mengudara”, Dilepasliarkan di Gunung Gede Pangrango dan Dipantau GPS
  • Bola GPS Jadi Teknologi Mitigasi Sumbatan Air Penyebab Banjir di Simpang Lima Semarang
  • Putus Asa usai Ditolak Kerja Ratusan Kali, Sampai Dihina Saudara karena Hanya Jadi Sarjana Nganggur
  • Dalil Al-Qur’an-Hadis agar Tak Merusak Alam buat Gus Ulil, Menjaga Alam bukan Wahabi Lingkungan tapi Perintah Allah dan Rasulullah
  • Alumnus ITB Rela Tinggalkan Gaji Puluhan Juta di Jakarta demi Buka Lapangan Kerja dan Gaungkan Isu Lingkungan


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.