Purwokerto menjadi magnet bagi warga Banjarnegara yang mendambakan hiburan ala perkotaan.
Kemarin saya berkunjung ke rumah seorang kawan yang merupakan warga Banjarnegara. Teman saya sedang penat lantaran mengerjakan tugas akhir yang tidak kunjung selesai. Sebagai kawan yang baik, saya menyarankan dia untuk healing sejenak.
Pikir saya, banyak kawasan wisata alam di sekitar rumahnya yang bisa menyegarkan pikiran. Namun, saran saya ditolak mentah-mentah oleh kawan saya. Dia merasa Banjarnegara tidak memiliki kawasan wisata yang menarik hatinya. Dieng yang terletak tidak jauh dari rumahnya sudah sangat membosankan.
Bagi kawan saya, healing adalah pergi ke mal seperti warga perkotaan. Tidak perlu banyak tenaga seperti ke Dieng yang harus menempuh medan meliuk-liuk untuk sampai tujuan. Sayangnya, tidak ada mal di Kota Gilar-gilar ini. Warga Banjarnegara harus ke kabupaten tetangga Purwokerto untuk mencicipi mal ala perkotaan, Rita Super Mall. Healing yang tetap menguras energi karena menuju tempat itu harus menempuh sekitar 40 km perjalanan yang memakan waktu sekitar 1 jam.
Setelah saya ingat-ingat, banyak teman saya yang warga Banjarnegara sering mengunjungi di Rita Super Mall Purwokerto. Mereka memang kerap ke sana demi mendapatkan barang dan fasilitas lain yang tidak ada di Banjarnegara. Sebenarnya di Banjarnegara ada beberapa tempat perbelanjaan yang terkenal, salah satunya Depo Pelita. Memang barang-barangnya cukup lengkap, tapi tetap saja tempat itu tidak cocok untuk healing.
Pilihan makanan dan hiburan yang lebih lengkap
Tidak hanya mal yang menarik perhatian warga Banjarnegara ke Purwokerto. Banyaknya perusahaan Food and Beverages (FnB) yang membuka cabang di Purwokerto menjadi daya tarik lainnya. Kawan saya ini rela menempuh jarak puluhan kilo demi semangkuk Mie Gacoan yang baru buka cabang di Purwokerto. Hal serupa dia lakukan ketika Marugame Udon buka cabang di Kota Satria.
Tidak hanya perkara makanan, kawan saya yang warga Banjarnegara ini mengunjungi Purwokerto untuk menikmati tontonan menarik. Bukannya di Banjarnegara tidak ada bioskop, di sana ada Surya Yudha Cinema. Sayangnya, bioskop satu-satunya di Banjarnegara itu tidak menayangkan banyak judul film. Jam Operasionalnya pun sangat terbatas yaitu, mulai pukul 10.30 hingga 19.30 saja. Soal judul dan jam tayang, jelas bioskop di Purwokerto lebih lengkap.
Menjadi warga Banjarnegara yang mendambakan hiburan ala perkotaan seperti kawan saya memang sedikit repot. Terlepas dari itu kesulitan-kesulitan itu, kawan saya tetap membanggakan daerah asalnya. Biarlah Banjarnegara menjadi daerah dengan pemandangan indah yang membosankan, jangan malah berubah menjadi Purwokerto dengan segala permasalahannya.
Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Jalan Wonosobo-Banjarnegara, Jalur Meresahkan yang Nggak Cocok buat Pengendara dengan Skill Sepele
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.