Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Walimah Syar’i, Eksistensi Islam Dalam Sebuah Resepsi

Rizky Kurnia Rahman oleh Rizky Kurnia Rahman
29 Juli 2019
A A
poligami, walimah syar'i

Masih Jomblo kok Bicara Poligami sih?

Share on FacebookShare on Twitter

Menikah adalah sebuah kata yang ibaratnya pisau bermata dua. Bagi yang sudah mengalami, maka pasti akan dibilang 20 % enak, sedangkan sisanya 81 % enak sekali. Maaf, sepertinya jumlah persen itu meniru dari lembaga survei pilpres, harap dimaklumi ya! Masih ada kaitannya dengan menikah di paragraf ini, biasanya orang yang sudah menikah itu menyesal, kenapa menikah baru sekarang ya? Lah, salah sendiri baru nikah sekarang!

Sementara “musuh bebuyutan” orang yang sudah menikah adalah kaum jomblo. Kaum ini termasuk memang sering kena bully, bahkan pakly. Bila dilihat dari siklus trennya, bisa naik, bisa turun. Paling naik itu kelihatan ketika bulan Syawal, setelah Ramadhan. Banyaknya pesta pernikahan, kaum jomblo sering menjadi korban. Ditanya kapan nikah, kapan nikah, itu jelas membuat gelisah. Siapa juga sih yang tidak ingin nikah?

Bagi jomblo yang beruntung akan menikah, perlu mempersiapkan sebuah acara. Kita mengenalnya dengan sebutan resepsi. Bagi sebagian masyarakat menyebutnya dengan walimah. Jelas walimah berasal dari bahasa Arab, merupakan bagian dari ajaran Islam untuk merayakan pernikahan. Walimah dan resepsi. Kali ini akan dibahas tentang walimah syar’i, supaya kamu tidak salah resepsi dalam pikiran.

Niat Mencari Pahala

Bagi orang yang akan melaksanakan walimah syar’i, kemungkinan niat pertama adalah mencari pahala dari Allah Ta’ala. Walimah syar’i memang berbeda dengan resepsi biasa. Tamu undangan laki-laki dan perempuan dipisah. Begitu pula dengan pengantinnya. Masing-masing ada tempatnya. Makanya yang datang, misalnya suami dan istri, maka akan ketemu pengarahnya. Perempuan mungkin sebelah kiri, sedangkan laki-laki kanan.

Meskipun namanya walimah syar’i, desainnya tidak kalah cantik lho! Tetap menawan dengan warna-warni yang rupawan. Makanannya juga oke punya (hayo, tahun berapa pertama dengar dua kata ini?). Selain tamu undangan terpisah, biasanya tidak diperdengarkan musik. Cuma nasyid atau mirip musik karena pakai suara akapela para penampilnya.

Dianggap Sebelah Mata

Pada subjudul ini, dianggap sebelah mata bukan berarti kelilipan lho ya! Apalagi kalau jomblo yang kena kelilipan itu. Sudah jomblo, kelilipan pula. Nah, malah bully lagi. Hal yang sudah jelas, bagi yang jomblo, walimah syar’i itu bisa jadi alternatif. Ya, alternatif untuk merayakan cinta sebagaimana judul salah satu buku Salim A. Fillah. Tentu juga alternatif untuk berdakwah sekaligus mengamalkan nilai-nilai Islam.

Baca Juga:

Pelajaran dari Kasus Saksi Yehuwa yang Dicap Radikal Karena Tolak Hormat Bendera

Selain Terpapar Radikalisme, Pemerintah Perlu Sediakan Situs Pelaporan bagi PNS yang Malas dan Ketus

Akan tetapi, walimah syar’i masih sering dianggap aneh dan asing di kalangan masyarakat, termasuk di kalangan umat Islam sendiri. Konsep pernikahan terpisah ini masih jarang dilakukan. Dari persepsi psikologis, sesuatu yang belum dikenal secara utuh, biasanya persepsinya negatif. Dan, tentu yang menjadi pertimbangan paling utama adalah: “Apa kata orang nanti?”

Masih ada keluarga yang takut dianggap aneh, bahkan radikal, bila melaksanakan walimah syar’i. Apalagi dicap sebagai Islam garis keras. Lebih mengerikan lagi jika disangkutpautkan dengan organisasi macam ISIS atau lainnya. Ekstrim. Ini jelas lebih panas daripada es krim.

Lakukan Dulu, Urusan Belakangan

Sebenarnya, keutamaan walimah syar’i itu sangatlah banyak. Pihak keluarga akan bisa meminimalisir pandangan liar dari para tamu kepada tamu lainnya. Apalagi rata-rata, hem, sepertinya semuanya, tamu undangan perempuan akan dandan secantik mungkin. Bahkan melebihi penampakannya di dalam rumah. Seorang suami pernah berharap ada banyak resepsi pernikahan, supaya istrinya bisa tampil cantik. Nah!

Menjaga pandangan, itu memang jelas diatur dalam Islam. Dan ini yang paling sulit dilakukan jika bertebaran perempuan bak bidadari turun dari mobil (dikira turun dari surga ya?). Kalau sudah saling lirik, berdekatan, baku bicara, maka yang selanjutnya akan susah diprediksi. Bisa jadi muncul aroma perselingkuhan dari sini.

Kalau tempatnya dipisah, misalnya dengan hijab, sudah menghalangi pandangan laki-laki dan perempuan. Lebih aman dan terjaga. Tidak campur baur sesama tamu berbeda jenis kelamin. Biasanya pula ada tamu undangan yang bercadar. Nah, mereka bisa bebas buka cadarnya dan menyantap aneka makanan yang ada. Akhwat bercadar karena memang wajahnya tidak ingin dilihat laki-laki bukan mahrom. Apalagi ketika makan.

Jika ada orang yang bertanya, kok nikah model begini? Memangnya nabi dulu nikahnya model seperti ini? Jawaban untuk pertanyaan ini sangatlah gampang. Memangnya yang bertanya itu pernah lihat nabi sholat? Pasti yang ditanya maupun pihak penanya akan menjawab “tidak pernah”. Jadi, sama-sama tidak tahu bukan?

Padahal di sinilah sebenarnya asal mula walimah syar’i itu mesti dipisahkan laki-laki dan perempuan. Dalam sholat saja, tidak saling campur secara normal. Shaf laki-laki dan perempuan berbeda dan ada penghalangnya. Padahal sholat itu adalah kondisi atau keadaan paling utama dari seorang muslim. Wajib hukumnya. Apalagi walimah yang hukumnya tidaklah seberat sholat.

Pertanyaan selanjutnya, jika memang ada pasangan laki-laki dan perempuan, biasanya disebut dengan ikhwan dan akhwat hendak melaksanakan walimah syar’i, lalu pihak keluarga besar menolak, bagaimana solusinya? Jawabannya memang gampang diucapkan, tetapi lumayan menantang untuk dilakukan. Apakah itu? Lakukan dulu saja, urusan belakangan. Urusan di sini adalah silaturahim antarkeluarga.

Pastilah ketika berbeda pandangan dengan keluarga, maka akan timbul konflik. Namun, semestinya hal tersebut tidaklah menghalangi dari melaksanakan walimah sesuai syariat Islam. Makanya, untuk menghadapi hal ini sementara keinginan masing-masing mendesak untuk segera menikah, maka lakukan saja dulu. Tali silaturahim bisa disambung setelah menikah. Apalagi jika cepat hamil dan melahirkan. Bayi akan meredakan emosi.

Bentuk resepsi pernikahan dengan musik yang sampai tengah malam jelas mengganggu tetangga kiri kanan. Dalam Islam, musik itu dikatakan haram. Campur baur laki-laki dan perempuan juga tidak dibenarkan dalam Islam, apalagi yang bukan mahrom. Padahal acara pernikahan itu akan jadi dasar selanjutnya. Untuk bisa menuju keluarga samara, semestinya memang sejak awal sesuai dengan koridor Islam.

Walimah syar’i adalah konsep menikah yang luar biasa, di dalamnya banyak sekali kebaikan yang berbeda dengan pesta biasa. Namun, semestinya, jika ingin menikah dengan model seperti ini, sosialisasikanlah jauh-jauh hari. Setahun atau dua tahun sebelumnya. Agar keluarga tidak kaget. Awalnya memang menolak, tetapi perjuangan harus terus diperjuangkan. Jika ada acara walimah syar’i, bolehlah diajak orang tua, supaya merasakan sensasinya.

Pengakuan sendiri dari seorang camat ketika datang di acara walimah syar’i, bahwa beliau merasa enak juga. Suasana terasa adem dan sakinah betul. Tamu undangan saat mau berbicara dengan tamu lainnya juga gampang karena tidak pakai musik yang mampu menggedor-gedor jantung. Pokoknya cukup nyaman, lah. Kalau ada yang mencela, bisa jadi dia memang kurang piknik, bahwa walimah syar’i itu masih butuh banyak untuk dilirik.

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2022 oleh

Tags: garis kerasislam radikalRadikalismewalimah syar’i
Rizky Kurnia Rahman

Rizky Kurnia Rahman

Seorang blogger dan penulis jempolan, maksudnya suka nulis pakai jempol.

ArtikelTerkait

hotel mumbai

Belajar Radikalisme, Kedamaian, dan Kemanusiaan Lewat Hotel Mumbai

22 Juli 2019
Lah Kocak, Menumpas Radikalisme Kok Pakai Aturan Jangan Bercadar Dan Bercelana Cingkrang

Lah Kocak, Menumpas Radikalisme Kok Pakai Aturan Jangan Bercadar Dan Bercelana Cingkrang

2 November 2019
radikalisme

Mahasiswa di Tengah Gempuran Terorisme dan Radikalisme

30 Juli 2019
kimcilisme

Di Tempat Saya, IPNU-IPPNU Bukan untuk Menangkal Radikalisme, Melainkan Kimcilisme

3 Juni 2019
Walau Sempat Berseteru karena Warnanya Sama, Bendera Indonesia dan Monako Beda di Banyak Aspek terminal mojok.co

Pelajaran dari Kasus Saksi Yehuwa yang Dicap Radikal Karena Tolak Hormat Bendera

30 November 2019
Larangan Bercadar dan Celana Cingkrang: Takut Tuh Sama Tuhan Bukan Sama Pakaian

Larangan Bercadar dan Celana Cingkrang: Takut Tuh Sama Tuhan Bukan Sama Pakaian

2 November 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.