Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Profesi

Wakasek Kesiswaan, Jabatan di Sekolah yang Paling Nggak Enak

Ahmad Arief Widodo oleh Ahmad Arief Widodo
10 Januari 2023
A A
Wakasek Kesiswaan, Jabatan di Sekolah yang Paling Nggak Enak

Wakasek Kesiswaan, Jabatan di Sekolah yang Paling Nggak Enak (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Wakasek Kesiswaan emang tugasnya ngapain sih?

Saya selalu senang melihat karier teman-teman zaman sekolah yang sekarang sudah sukses. Ada yang jadi pengusaha, konten kreator, sampai terjun ke dunia politik. Saya selalu mendoakan kebaikan untuk mereka semua, kecuali teman-teman yang suka pamer saat reuni sekolah. Bercanda kok, hehehe.

Ngomong-ngomong masalah karier, ada salah satu sahabat saya sejak SMA, yang kariernya cukup moncer di suatu instansi pendidikan. Di umurnya yang belum menginjak kepala tiga, dia sudah dipercaya untuk menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kesiswaan pada salah satu SMK di Kabupaten Bekasi.

Setelah saya berbincang-bincang dengan sahabat saya tersebut, perihal karier, ternyata punya jabatan itu nggak selamanya menyenangkan. Seperti pandangan orang-orang pada umumnya. Terlebih, jika jabatannya itu Wakasek Kesiswaan. Apa saja hal-hal yang membuat jabatan Wakasek Kesiswaan menjadi nggak enak? simak sebagai berikut:

#1 Nggak disukai siswa

Peraturan dan tata tertib sekolah dibuat untuk menciptakan kondisi belajar dan mengajar yang ideal. Meskipun, yang merumuskan rata-rata dari elemen guru di sekolah, tapi yang paling bertanggungjawab untuk menegakkannya bukan guru di kelas atau wali kelas.

Yang paling bertanggung jawab untuk menegakkan peraturan dan tata tertib sekolah adalah Wakasek Kesiswaan. Makanya, kalau ada siswa yang sudah terlalu sering melanggar peraturan sekolah, bakal disuruh menghadap ke Wakasek Kesiswaan untuk diberikan sanksi.

Kalau sudah masuk ke ranah Wakasek Kesiswaan, tentu sanksinya sudah cukup berat. Hal tersebutlah yang membuat banyak siswa bermasalah nggak menyukai Wakasek Kesiswaan, karena tegas dan kerap memberikan sanksi yang dirasa cukup berat. Padahal menurut teman saya, dia hanya menjalankan tugas, sesuai peraturan yang ada. Ya kalau memang itu kerjaan dia, salahnya di mana?

#2 Berat untuk memutuskan sanksi siswa

Meskipun sudah ada peraturan sekolah yang jelas, tetap nggak mudah bagi seorang Wakasek Kesiswaan memutuskan sanksi terhadap siswa. Terlebih, jika sanksi tersebut adalah sanksi yang sangat berat.

Baca Juga:

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Menjamurnya Bimbel Bukan karena Pendidikan Kita Ampas, tapi karena Mengajar di Bimbel Memang Lebih Mudah

Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan terlebih dahulu. Sebab, keputusan sanksinya bakal sangat berpengaruh pada masa depan siswa tersebut. Apalagi bagi sahabat saya, alasannya menjadi guru adalah senang ketika melihat siswanya bisa memahami dan mengerti, mata pelajaran yang dia jelaskan.

#3 Mengurus kenakalan siswa di luar sekolah

SMA/sederajat adalah masa di mana para remaja mencari jati diri. Dalam proses mencari jati diri tersebut. Terkadang, ada remaja yang kebetulan ada di jalan yang nggak bener. Sehingga terjadilah, kenakalan remaja.

Kenakalan remaja saat ini, bukan hanya tanggung jawab orang tua saja. Guru pun turut berperan dalam menangani seorang remaja. Terutama saat remaja tersebut, masih menggunakan seragam sekolah.

Sialnya, sahabat saya yang menjabat sebagai Wakasek Kesiswaan, kerap mengurus kenakalan siswanya bukan cuma di sekolah saja, tapi di luar sekolah pula. Bahkan, pernah suatu waktu, dia menangani siswanya yang berurusan di kantor kepolisian pada malam hari.

#4 Harus visit ke siswa bermasalah

Pada umumnya, guru-guru biasa, nggak ada kewajiban untuk melakukan visit ketika ada siswa yang sedang bermasalah di sekolah. Cukup melaksanakan tugasnya untuk mengajar dan memahamkan siswanya.

Berbeda dengan Wakasek Kesiswaan, dia memiliki keharusan untuk visit ke anak-anak yang punya masalah di sekolah. Masalah umum yang kerap dialami oleh siswa, biasanya terkait absensi yang suka bolong-bolong. Bagus sih ini sebenarnya.

#5 Turun tangan langsung untuk mengurus ekstrakurikuler

Saya tau, memang semua ekstrakulikuler di sekolah, mayoritas telah memiliki pembinanya masing-masing. Akan tetapi, belum tentu semua pembina mau mendampingi siswanya yang ikut ekstrakulikuler saat akhir pekan, secara langsung.

Jika pembina ekstrakurikuler kurang bertanggung jawab atas tugasnya, Wakasek Kesiswaan harus turun tangan membantu untuk mendampingi ekstrakulikuler tersebut.

#6 Dimintain tolong oleh oknum orang tua calon siswa

Nggak sedikit orang tua calon siswa, yang tau jabatan sahabat saya di sekolah. Hingga ada oknum calon orang tua siswa yang meminta tolong ke sahabat saya, agar anaknya bisa masuk ke sekolah, tempat dia bekerja. Melalui jalur orang dalam.

Untungnya, sahabat saya ini mampu menolak oknum tersebut dengan santun. Cara menolaknya, dengan beralasan proses penerimaan siswa di sekolah sekarang sudah menerapkan pendaftaran secara online. Nggak bisa lagi, pake cara lewat orang dalam seperti zaman dulu.

Begitu sekiranya beberapa hal yang membuat jabatan Wakasek Kesiswaan menjadi kurang mengenakkan. Ya, namanya hidup, mesti sawang sinawang. Apa yang kita lihat enak, belum tentu menyenangkan setelah dijalani.

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Misuh Terbuka untuk Wali Murid Tukang Protes Guru Sekolah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 10 Januari 2023 oleh

Tags: jabatanSekolahwakasek kesiswaan
Ahmad Arief Widodo

Ahmad Arief Widodo

Stand like a hero and die bravely.

ArtikelTerkait

Pengalaman Mengajar di SMA Negeri: Siswanya Sulit Diajak Berpikir Kreatif karena Takut Nilai Jelek

Pengalaman Mengajar di SMA Negeri: Siswanya Sulit Diajak Berpikir Kreatif karena Takut Nilai Jelek

15 Agustus 2024
Alasan Munculnya Rasa Ngenes Saat Memberi Contekan di Kelas

Alasan Munculnya Rasa Ngenes Saat Memberi Contekan di Kelas

21 April 2020
Kodim 0734/Yogyakarta: Dulunya Sekolah para Guru, Kini Jadi Markas para Tentara

Kodim 0734/Yogyakarta: Dulunya Sekolah para Guru, Kini Jadi Markas para Tentara

18 Maret 2024
penggolongan sim ujian praktik sim sim khusus pelajar mojok

Pentingnya Penerbitan SIM Khusus Pelajar

11 November 2020
Pengalaman Jadi Anak Pindahan dan Hal Sepele Aja Dipermasalahkan terminal mojok.co

Materinya Itu-itu Saja, Kenapa Pelajaran Olahraga Tidak Semembosankan PKn?

4 Juli 2020
5 Kebiasaan Feodal di Sekolah yang Tidak Disadari dan Harus Segera Dibasmi

5 Kebiasaan Feodal di Sekolah yang Tidak Disadari dan Harus Segera Dibasmi

4 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.