Liga Inggris yang dipertandingkan semalam, banyak diwarnai berbagai kontroversi yang dibuat oleh keputusan wasit, padahal sudah ada VAR yang membantu loh. Masih ada-ada aja tingkah lucu wasit yang pengen saya cubit ginjalnya ih.
Game week keenam Liga Inggris tadi malam mempertandingkan banyak match seru secara bersamaan, sehingga kita harus memilih match mana yang mesti ditonton. Ada Derby Merseyside antara Everton vs Liverpool, ada Chelsea vs West Ham, sampai match Aston Villa vs Manchester City.
Namun yang menjadi buah bibir di kalangan fans sepakbola adalah kontroversi-kontroversi yang dibuat wasit Liga Inggris semalam. Sialnya itu bukan di satu match saja, tapi hampir semua match. Seolah-olah pertandingan semalam sudah diatur. Konspirasi nih!
Banyak keputusan wasit yang berat sebelah, padahal wasit sudah dibantu VAR, yang mampu melihat tayangan ulang kejadian di lapangan. Namun, keputusan wasit tersebut tetap aja merugikan satu pihak.
Kita mulai dari West Ham yang kena sial setelah gol Cornet dianulir. Gol dianulir karena Bowen dianggap melanggar kiper Chelsea, Mendy. Padahal, dalam tayangan ulang terlihat Mendy lah yang menabrakkan diri. Justru Bowen terlihat menghindar dengan mengangkat kaki. Katanya, keputusan tersebut diambil lewat keputusan “subjektif” sang wasit setelah melihat VAR.
Lanjut ke Newcastle United yang harus berbagi poin dengan Crystal Palace. Sebenarnya, The Toon Army sempat unggul, namun gol tersebut dianulir karena Joe Willock sempat bertabrakan dengan kiper Crystal Palace. Padahal, Willock lah yang sebenarnya didorong oleh Guaita. Alan Shearer, legenda Newcastle, sampai tak habis pikir bagaimana bisa itu pelanggaran.
Tak berhenti di situ, ada gegeran Coutinho yang dianggap offside. Laga antara Aston Villa vs Manchester City berakhir imbang gegara gol tersebut dianulir. Padahal, posisi Coutinho aman-aman saja setelah dilihat dari VAR.
Yang terakhir, van Dijk yang selamat dari kartu merah. Tekelnya kepada Amadou Onana dianggap berbahaya, dan harusnya dikartu merah. Tapi, dia hanya dapat kartu kuning.
Dari rangkuman di atas, bisa jadi kalian berpikir kalau VAR itu fitur yang jelek plus nggak berguna. Itu kurang tepat. Yang tepat adalah, VAR udah bagus, wasit Liga Inggris aja yang memang ampas. Ingat Anthony Taylor?
Begini, VAR itu memberimu pandangan yang lebih luas akan suatu masalah. Bisa dibilang hal ini meminimalisir risiko salah ambil keputusan. Di Liga Champions, jarang kita dengar masalah dengan VAR. Kenapa? Ya karena keputusan yang diambil memang tepat.
Masalahnya adalah tentang siapa yang bekerja di balik VAR tersebut. Kalau asisten wasit hingga ke wasit utamanya memang analisisnya buruk, fitur tersebut nggak ada gunanya.
Ibaratnya, mau punya bahan terbaik untuk masak dan alat terbaik untuk masak sekalipun, kalau memang skill masaknya ampas, ya hasilnya akan ampas.
Kita berkali-kali mengumpat VAR yang bikin tim kesayangan berubah nasib, atau atas keputusan buruk yang diambil wasit setelah melihat tayangan ulang. Coba kita ubah pandangannya, mungkin yang remuk bukan fiturnya, tapi orangnya. Contohnya banyak, ya kayak wasit Liga Inggris itu tadi.
Wasit Liga Inggris memang punya banyak PR yang harus diselesaikan. Begitu banyak keputusan kontroversial yang bahkan harusnya tak perlu terjadi. Analisis serta pengambilan keputusan yang buruk bukan salah VAR, tapi wasitnya.
Jadi, ya, VAR bisa jadi nggak berguna di Liga Inggris. Tapi, bukan salah VAR, wasit Liga Inggris memang ampas!
Penulis: Rahmatullah Syabir
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Pusing sama Cara Wasit Liga Inggris Memanfaatkan VAR