Banyak orang percaya bahwa Universitas Gadjah Mada (UGM) lebih unggul daripada Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Dua kampus di Jogja itu yang bertetangga ini memang sering dibanding-bandingkan. Bahkan, ada yang sampai hati bilang UNY adalah UGM kelas dua.
Kalau bicara soal peringkat serta reputasi institusi dan program studi, mungkin memang benar bahwa UGM berada di level yang lebih tinggi dari UNY. Tapi, ada satu keunggulan UNY yang selama ini nggak disadari dan diketahui oleh banyak orang. Berkat hal ini, saya bisa bilang bahwa UNY akhirnya mengalahkan UGM. Keunggulan ini terwujud dalam bentuk legalisasi ijazah.
Buat alumnus suatu institusi pendidikan, khususnya perguruan tinggi, legalisasi ijazah sama pentingnya dengan ijazah itu sendiri. Berkas legalisasi ijazah yang sudah ditandatangani oleh dekan membantu para alumni yang mau lanjut bekerja ataupun kuliah ke jenjang yang lebih tinggi. Di UNY, legalisasi ijazah juga menjadi salah satu syarat pendaftaran Program Profesi Guru (PPG).
Dalam waktu yang berdekatan, saya berkesempatan untuk melakukan legalisasi ijazah milik saya sendiri di UGM dan milik kakak saya di UNY. Keduanya saya urus secara luring karena rumah saya di Jogja jadi ngapain juga secara daring. Dari pengalaman ini, saya jauh lebih puas legalisasi ijazah di UNY. Begini alasannya.
Daftar Isi
#1 Biaya legalisasi flat seluruh fakultas dan jenjang, bahkan bisa gratis
Persoalan biaya ini sempat membuat saya agak was-was karena saya berencana legalisasi masing-masing lima lembar ijazah dan transkrip nilai. Saya takut kalau saya harus bayar mahal untuk berkas legalisasi.
Di fakultas saya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, biaya legalisasi beraneka ragam. Biaya yang bervariasi ini bergantung pada ijazah jenjang apa yang ingin kita legalisasi dan tanda tangan seperti apa yang kita inginkan. Ijazah S1 dengan tanda tangan digital hanya dipatok biaya Rp2.500 per lembar. Sementara itu, ijazah S2 dan S3 serta yang pakai tanda tangan cap basah harganya lebih mahal.
Sementara itu, di UNY berlaku tarif flat di semua fakultas dan jenjang. Legalisasi dokumen terbitan UNY hanya dikenakan biaya Rp2.000. Legalisasi pun dapat tanda tangan dan cap basah dari dekan.
Ngerinya lagi, bagi orang-orang yang beruntung, legalisasi ijazah di UNY bisa gratis. Pernah ada alumnus Pendidikan Bahasa Inggris di Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya UNY yang nggak dikenakan biaya legalisasi. Tapi, sepertinya saya kurang hoki waktu itu.
#2 Syarat legalisasi ijazah simpel dan mudah
Sebelum saya datang ke front office FISIPOL UGM, saya terlebih dulu bertanya kepada staf di sana mengenai persyaratan legalisasi yang harus saya penuhi. Maklum, ini pertama kalinya saya mengurus legalisasi ijazah di kampus.
Saat itu saya diharuskan memfotokopi ijazah dan transkrip saya dalam ukuran F4 dan membawa serta dokumen aslinya. Pada kasus saya, dokumen asli hanya digunakan untuk mencocokkan dan memastikan kebenaran dokumen fotokopiannya. Setelah itu ijazah dan transkrip asli saya dikembalikan.
Di UNY, nggak ada syarat bahwa kita harus fotokopi dokumen dalam ukuran tertentu. Saat itu saya hanya membawa fotokopi ijazah dan transkrip kakak saya dalam ukuran A4. Saya bahkan nggak bawa dokumen aslinya. Tapi, permintaan saya tetap diterima oleh petugas fakultas.
#3 UNY menyediakan ijazah dalam bahasa Inggris
Saat melakukan proses legalisasi ijazah milik kakak, sebenarnya saya juga turut mendapatkan titipan dari temannya yang sealmamater. Ketika menata dokumen milik teman kakak saya ini, saya terkejut karena ternyata UNY menerbitkan ijazah dalam bahasa Inggris juga, selain ijazah utama yang berbahasa Indonesia. Kerennya lagi, ijazah dalam bahasa Inggris ini ditandatangani langsung oleh rektor dan dekan.
Jujur, saya iri banget dengan hal itu. Sampai sekarang UGM hanya menerbitkan ijazah berbahasa Indonesia. Bagi alumnus yang mau lanjut sekolah ke luar negeri, terpaksa kami menerjemahkan ijazah secara mandiri ke penerjemah yang biayanya nggak sedikit. Belum lagi keribetan lain sewaktu apostille ijazah hasil terjemahan.
Alumnus UNY enak banget, sudah dapat satu paket ijazah berbahasa Indonesia dan Inggris. Dan tarif legalisasi ijazah berbahasa Inggris ini juga tetap sama, yaitu Rp2.000. Kalau di kampus saya pasti sudah dimahalin tuh.
Seperti itulah pengalaman saya memproses legalisasi ijazah di UGM dan UNY. Selain lebih terasa vibes “cari untung”, legalisasi ijazah di UGM juga relatif lebih ribet dibandingkan UNY. Jadi, bersyukurlah kalian wahai para alumnus UNY.
Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Susah-susah Kuliah Demi Ijazah Sarjana, Pas Cari Kerja Malah Lebih Laku Ijazah SMA
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.