Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Culture Shock Mahasiswa UM Pertama Kali Masuk ke Universitas Brawijaya, kayak Beda Universe!

Argya Wahyu Widyadhana oleh Argya Wahyu Widyadhana
17 Maret 2025
A A
3 Culture Shock Mahasiswa UM Pertama Kali Masuk ke Universitas Brawijaya, kayak Beda Universe! UB malang

3 Culture Shock Mahasiswa UM Pertama Kali Masuk ke Universitas Brawijaya, kayak Beda Universe!

Share on FacebookShare on Twitter

Universitas Brawijaya kebanyakan gerbang!

Di UM, gerbangnya cuma ada 4, buka semua setiap hari aktif. Jelas. Besar semua. Tepat sama 4 arah mata angin. Kelihatanlah kalo itu gerbang bukan pintu masuk Alfamidi. Namun ketika saya di UB, ternyata sistemnya nggak begitu, beda dan bingungin banget sumpah!. 

Pernah satu waktu saya masuk dan mengemudi di UB lewat gerbang Veteran, sekadar pengen jalan-jalan aja, nyari angin sambil nyari celah buat banding-bandingin UB sama kampus saya yang tidak seberapa itu. Selepas sekalian numpang salat di Masjid Raden Patah, saya iseng nih ikut jalan lurus, niatnya mau ke perpus, ternyata jalannya satu arah. Eh lha kok tahu-tahu saya sudah keluar kampus dan tembus Jalan Mayjend Panjaitan. 

Tidak putus asa, saya mencoba masuk lagi nih, saya cari-cari pintu lainnya di jalan yang sama, sampai akhirnya nemu satu di kiri jalan. Saya merasa sudah ada di jalan yang benar, sampai pertigaan teknik, dengan sok tahu intuisi saya mengatakan mending belok kanan aja. Eh beberapa saat kemudian, saya sudah keluar kampus lagi, kali ini tembus Watugong, kampus apa sih ini? Aneh banget!

Saya bahkan nggak tahu itu kehitung gerbang apa nggak karena setahu saya, yang namanya gerbang itu kan gede ya, yang saya lewatin itu kayaknya lebih mirip gapura masuk RT deh. Sampai sekarang pun saya masih heran karena akses keluar masuknya banyak sekali. Saya juga nggak bisa melihat tanda-tanda mau keluar gerbang, jadinya lumayan panik tiap kali jalan ke arah pintu keluar. Rasanya nggak berlebihan deh kalo saya ngira tiap fakultas punya gerbangnya sendiri karena hal ini.

Universitas Brawijaya nggak cocok untuk slow living

Di area sekitaran UM, nggak susah mencari tempat-tempat tenang yang ada kicauan burungnya buat saya jadikan tempat overthinking. Entah di daerah taman trapesium, perpustakaan, ataupun masjid. Jalanan di dalam UM juga cenderung lengang dan luas sehingga membuat kampus cakrawala ini terasa lapang, tenang, dan kondusif untuk kegiatan pembelajaran sehari-hari. 

Ketika berkunjung ke kampus seberang, rasa-rasanya dunia bergerak lebih cepat. Barangkali saya yang kurang sering atau hanya datang di waktu-waktu sibuk saja. Tapi rasa-rasanya, UB ini emang dari universe lain, deh. Parkirannya penuh terus. Kantin sama selasar-selasarnya juga hampir gak pernah kosong. Jalanan dalam kampusnya padat dan kendaraannya kenceng semua. Lengah dikit bisa nyasar karena terbawa arus. Semuanya terasa lebih sibuk dan padat aja gitu. 

Ini anak-anak Universitas Brawijaya nggak ada yang mau bengong aja di kampus gitu biar image kampusnya jadi agak chill dikit? Mereka juga nggak ada kepikiran istirahat sejenak cuma buat ngelus-ngelus kucing aja gitu kah? Atau kalau butuh saran kegiatan santai lainnya, mancing aja deh mancing juga enak. 

Bukan bermaksud membanding-bandingkan, just sharing aja

Tentu, semua gegar budaya yang saya sebutkan di atas bukan selalu berarti buruk dan negatif. Ini hanya bentuk ungkapan keterkejutan saya saja sebagai mahasiswa yang belum begitu banyak eksplor daerah sekitar Kota Malang. Pengalaman saya justru menunjukkan kalau di satu kota yang sama, dua universitas yang cuma terpisah sekian ratus meter saja bisa memiliki perbedaan kebiasaan hidup yang begitu signifikan. 

Baca Juga:

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Barangkali hal ini juga bisa jadi pelajaran buat teman-teman mahasiswa. Jangan lupa cari tahu dulu tutorial survive di Universitas Brawijaya untuk pemula biar enggak nyasar-nyasar kayak saya. Siapa tahu juga, pengalaman saya ini bisa jadi ide konten untuk tim humas UB buat klarifikasi sebenernya gerbang UB tuh ada berapa dan dimana aja sih. 

Terakhir, buat anak-anak UM yang masih sering gagal move on dari UB, jangan khawatir, semua ada hikmahnya. Semua hal itu ada plus minusnya kok, termasuk UM the only one kita. Kampus medioker kita ini masih enak dibuat merenungi hidup di tiap sudut, jalannya gede, kalau nyari parkir nggak sesusah UB, nyari gerbang apalagi, patut disyukuri banget lah intinya.

Penulis: Argya Wahyu Widyadhana
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 4 Pertanyaan yang Sebaiknya Nggak Ditanyakan kepada Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) karena Bikin Emosi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 19 Maret 2025 oleh

Tags: Malanguniversitas brawijayauniversitas negeri malang
Argya Wahyu Widyadhana

Argya Wahyu Widyadhana

Suka menulis di mana saja, professional lover.

ArtikelTerkait

Bus Parikesit Malang Konsisten Butut dan Menyiksa Penumpang, tapi Tetap Jadi Andalan Mojok.co

Bus Parikesit Malang Konsisten Butut dan Menyiksa Penumpang, tapi Tetap Jadi Andalan

20 Mei 2025
Nyatanya, Malang Benar-benar Indah tangerang UM

Enak Mana, Tinggal di Tangerang atau Malang? Ya Jelas Malang, lah! (Syarat dan Ketentuan Berlaku)

18 Desember 2023
Malang Masa Kini Berpotensi Tidak Enak Ditinggali seperti Jakarta (Unsplash) hidup di malang

Malang Dulu Ramah untuk Tempat Tinggal tapi Kini Sudah Hampir Mirip Jakarta Berkat Kemacetan dan Parkir Liar yang Menjadi Penyakit

11 Mei 2025
4 Dosa Penjual Keripik Buah di Malang yang Perlahan "Mengusir” Pembelinya Mojok.co

4 Dosa Penjual Keripik Buah di Malang yang Perlahan “Mengusir” Pembelinya

23 Juli 2025
Malang Tak Perlu Meniru Jogja yang (Katanya) Istimewa Lebih "Menyala" biaya hidup di malang

Malang Tak Perlu Meniru Jogja yang (Katanya) Istimewa karena Lebih “Menyala”

14 Juli 2024
Pos Ketan Legenda, Kuliner Legendaris yang Biasa Saja dari Kota Batu terminal mojok.co

Pos Ketan Legenda, Kuliner Legendaris yang Biasa Saja dari Kota Batu

13 Januari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.