5 Tipe Mahasiswa yang Cocok Banget Kuliah di UGM, Mulai dari yang Siap Tertekan sampai yang Fobia Ngerjain Tugas di Kamar

5 Tipe Mahasiswa yang Cocok Banget Kuliah di UGM, Mulai dari yang Siap Tertekan sampai yang Fobia Ngerjain Tugas di Kamar

5 Tipe Mahasiswa yang Cocok Banget Kuliah di UGM, Mulai dari yang Siap Tertekan sampai yang Fobia Ngerjain Tugas di Kamar (Unsplash.com)

Sebelum memutuskan kuliah di UGM, calon mahasiswa sebaiknya mengecek terlebih dulu apakah kamu memang klop dengan kampus satu ini.

Memilih perguruan tinggi selayaknya nggak asal. Keputusan untuk lanjut kuliah tentu menjadi salah satu batu pijakan menuju masa depan dan cita-cita. Begitu juga dengan memilih kampus. Kampus yang dipilih harusnya yang bisa membuat impian itu lebih dekat dan mudah diraih.

Ada banyak kriteria yang umumnya diterapkan calon mahasiswa baru (camaba) sebelum memilih kampusnya. Sebut saja lokasi kampus, Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan uang pangkalnya, serta ketersediaan jurusan yang diinginkan. Tapi ada juga yang mencari kampus berdasarkan karakter kampusnya, lalu mencocokkannya dengan karakter dirinya sendiri.

Camaba di seluruh Indonesia pasti pernah mempertimbangkan Universitas Gadjah Mada (UGM), salah satu kampus dengan persaingan terketat karena tingkat penerimaannya yang rendah sementara pendaftarnya selalu membludak. Mungkin, saat akan memilih kampus yang berlokasi di Depok (beneran Depok ya, Gaes. Kalau nggak percaya cek aja alamatnya) ini ada camaba yang berkontemplasi, “Cocok nggak ya kalau aku kuliah di UGM?”

Kalau kamu camaba yang seperti itu, maka pastikan untuk membaca sampai akhir untuk menemukan tingkat kecocokan kamu dengan UGM. UGM akan klop dengan mahasiswa yang seperti ini.

#1 Mempertimbangkan ranking, kualitas, dan output kampus

Kalau kamu concern banget sama kualitas pendidikan perguruan tinggi, khususnya yang direpresentasikan lewat ranking dan output kampus, UGM cocok buat kamu. Ranking UGM masih sering kejar-kejaran sama Universitas Indonesia tapi selalu menempati top three tiap tahun. Untuk bidang ilmu sosial, UGM juaranya di tingkat nasional menurut Times Higher Education. Kalau di lingkup global, kampus ini secara keseluruhan berada di peringkat 1201-1500 dunia.

Almamater UGM juga dipertimbangkan banget, entah habis lulus kamu mau ngapain. Di korporat, banyak perusahaan yang mensyaratkan pencari kerja untuk lulus dari universitas bereputasi atau berakreditasi A. UGM otomatis masuk kriteria, dong. Lanjut kuliah dan jadi peneliti atau akademisi juga relatif lebih gampang kalau pernah punya status alumni UGM.

Baca halaman selanjutnya: Mahasiswa yang siap berkembang…

#2 Mahasiswa yang siap berkembang cocok kuliah di UGM

Seorang dosen tamu yang datang di salah satu perkuliahan yang saya hadiri pernah bilang, “UGM ini satu-satunya kampus yang paling terasa nuansa akademisnya buat saya.”

UGM punya banyak sekali pusat studi dengan bidang keilmuan dan penelitian yang beraneka ragam. Sebagian besar dosen yang saya temui juga terbuka terhadap diskusi. Mau aktif riset juga sangat didukung, salah satunya oleh Perpustakaan Pusat UGM yang langganan jurnal ilmiah banyak banget buat memfasilitasi mahasiswa dalam belajar dan berkarya.

Banyak kegiatan yang bisa diikuti di UGM, termasuk di dalamnya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang unik-unik, kayak selam, pecinta reptil, hingga peduli difabel yang beroperasi di tingkat universitas. Di tingkat fakultas juga ada yang menarik. Di Fisipol misalnya, ada Center for East Asian Research and Studies (CEARS) yang kata teman saya kegiatannya fangirling atau ngewibu. Skill organisasi dan hobi unikmu bisa terfasilitasi di kampus ini.

#3 Mahasiswa yang siap tertekan juga cocok masuk UGM

Tapi di saat yang sama, kamu juga harus siap juga tertekan sebagai mahasiswa UGM. Tekanan ini hadir dari kampus maupun masyarakat di sekitarmu. Akan ada banyak tugas menghampirimu begitu jadi mahasiswa. Tugas ini bukan buat membebani, melainkan buat latihan buat menilai seberapa jauh pemahamanmu sama perkuliahan. Jangan kabur atau jadi beban kelompok kalau dapat tugas. Itu konsekuensi dari pilihan yang kamu ambil sendiri.

Selain itu, kampus mewajibkan mahasiswanya untuk lulus tepat waktu dengan maksimal masa studi lima tahun. Kalaupun sampai lebih dari lima tahun, pasti dalam prosesnya upaya keluar dari UGM itu akan selalu dikejar-kejar akademik karena bikin beban akreditasi. Masyarakat di sekitarmu juga pasti berekspektasi tinggi kalau kamu punya status mahasiswa UGM.

#4 Fobia ngerjain tugas di kamar

Mahasiswa spesies ini paling anti-bikin paper, ngelaprak, dan ngetik proposal di kamar kos atau rumah. Biasanya ide mereka tiba-tiba mandeg kalau harus ngerjain tugas di kamar tanpa ditemani teman seperjuangan.

UGM cocok banget buat mahasiswa yang baru bisa dapat ilham kalau bawa laptop atau kertas ke kafe atau co-working space. Khusus untuk mahasiswa UGM, nggak perlu susah-susah cari kafe karena di dalam kampus pun sudah banyak kafe dan co-working space. Di kawasan barat UGM, misalnya, ada Zomia di Fakultas Kehutanan dan Digilib di Fisipol. Selain itu, Perpustakaan Pusat juga nyediain ruang diskusi yang bisa dipakai sampai malam.

FYI, nggak semua perguruan tinggi punya fasilitas kayak gini.

#5 Mau jadi eksekutif pemerintah

Punya cita-cita memajukan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045? UGM tempat yang tepat. Kampus ini siap menggembleng kamu untuk menjadi pejabat pemerintahan, wabil khusus di eksekutif.

Begitu lulus dari UGM, kamu sudah punya modal besar untuk mewujudkan impianmu. Soalnya begitu dapat gelar, kamu langsung tercatat sebagai Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA). Kamu bisa menjalin relasi dengan pejabat-pejabat dengan rutin hadir di temu kangen Alumni UGM. Mau jadi presiden, menteri, gubernur, walikota, atau ngisi jabatan-jabatan penting BUMN? Bisa banget!

Dari kelima hal itu, ada nggak yang cocok banget sama karakter kamu? Kalau ada yang cocok atau bahkan cocok semua, selamat. Tapi secocok apa pun sama UGM, kalau hasil tes ujian masuknya di bawah standar, ya sama aja. Semangat belajarnya buat ngejar UGM!

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 3 Tipe Calon Mahasiswa yang Nggak Cocok Kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version