Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Ucapan Template Menyebalkan Dari Mahasiswa Sebelum Ujian: “Duh, Belum Belajar, Pasti Dapat Nilai Jelek”

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
12 Juni 2019
A A
sukses, belum belajar

Kalau Mau Sukses Jangan Belajar Melulu

Share on FacebookShare on Twitter

Selama kuliah, saya betul-betul menikmati segala prosesnya. Tugas yang menumpuk hingga menunda dalam pengerjaan tugas tersebut—yang biasa dikenal dengan istilah prokrastinasi—, lelahnya belajar, pulang malam, merasakan jauh dari orang tua karena harus menjadi anak kos tulen, sampai mengejar cinta gebetan selama tiga tahun meski pada akhirnya tak mendapat respon.

Laiknya kebanyakan mahasiswa, saya juga memerhatikan penampilan diri dan sempat memiliki rambut gondrong—karena kebijakan fakultas, akhirnya rambut saya hanya bertahan beberapa bulan. Ditambah sewaktu kuliah saya sempat menjadi asisten laboratorium, semacam asisten dosen hanya saja khusus untuk kebutuhan praktikum para mahasiswa.

Ada beberapa hal yang saya rindukan selama belajar di bangku perkuliahan. Dari awal kuliah saya sudah menyadari bahwa, biaya kuliah sampai dengan lulus tidaklah sedikit. Jadi saya memutuskan untuk belajar dengan serius dan membuat orang tua bangga.

Batin saya pun sempat terkoyak sewaktu Ibu memberi tahu—untuk biaya kuliah Ibu harus meminjam uang di koperasi. Hal itu dilakukan guna menutupi biaya kuliah saya tiap semesternya sampai dengan kelulusan—termasuk membayar acara wisuda beserta toga. Oleh karena itu, saya berniat untuk bersungguh-sungguh dalam menimba ilmu selama kuliah.

Ibu pun selalu berdoa untuk setiap aktivitas yang saya lakukan selama kuliah—agar diberi kelancaran, kesehatan, dikelilingi oleh teman yang baik, juga semangat dalam belajar. Begitu harapnya yang juga selalu diucap dalam doa. Begitu mujarabnya doa dari orang tua sehingga apa yang diharapan Ibu akhirnya menjadi nyata. Selama kuliah dari awal sampai dengan lulus, saya selalu dikelilingi oleh orang baik—yang kini menjadi sahabat saya. Mereka berasal dari beberapa daerah—ada yang dari Aceh, Medan, Jawa Tengah, Jakarta, dan kota lainnya. Jika boleh mengutip lirik lagu Project Pop, kiranya “nggak disebut jangan marah”—sebab terlalu banyak sahabat saya yang juga berasal dari berbagai daerah.

Ada banyak beberapa tingkah laku mereka yang masih saya ingat hingga kini—khususnya gaya belajar mereka. Paling saya ingat adalah soal celotehan salah satu teman sebelum ujian dimulai entah untuk mengurangi rasa cemas atau hanya sekadar membuat yang lain panik, “Duh, belum belajar nih. Pusing—pasti dapet nilai jelek deh.”

Kalimat tersebut, di satu sisi begitu menenangkan karena berhasil membuat saya berpikir paling tidak berkurang satu pesaing salam mendapatkan nilai yang diharapkan, meski pada akhirnya saya tetap berhati-hati dalam pengerjaan soal ujian.

Pada sisi yang lain, ucapan tersebut akan amat sangat menyebalkan jika nilai atau hasil akhir teman saya tersebut justru adalah yang paling tinggi di kelas. Kerap kali saya misuh atas hasil baik yang dia dapat—bukan karena iri—melainkan karena kebohongan yang dikatakan sebelumnya, belum belajar tapi kok ya nilainya bagus. Yang seperti ini layak disebut pencitraan.

Saya selalu berpikir keras selama kuliah, untuk apa sih hal itu dilakukan? Untuk apa ucapan itu disampaikan kepada kami yang sudah belajar begitu keras namun hasil belum juga maksimal? Padahal kalau pun bicara jujur sudah belajar dan yakin dengan hasil baik yang didapat nantinya pun tidak apa—khususnya bagi saya.

Sampai dengan saya lulus, dapat dikatakan saya benci dengan kalimat itu, kalimat dusta yang disampaikan secara halus namun menyisakan sakit yang mendalam. Namun, sampai dengan saat ini saya belum juga mengetahui tujuan sebenarnya mengapa ucapan itu disampaikan. Hanya ekspresi tanpa berdosa yang diperlihatkan sambil dengan entengnya berkata, “kok bisa ya (dapat nilai bagus)?” –sakarepmu!

Setelah berkali-kali merasa ditipu oleh kalimat itu, akhirnya saya belajar untuk fokus saat menghadapi ujian tanpa menghiraukan ucapan apa pun yang keluar dari mulut teman saya. Dikhawatirkan berpotensi mengucapkan kembali kalimat pencitraan yang lain.

Perbedaan mulai dirasakan setelahnya, hati saya menjadi lebih tenang selama menjalani ujian pun mengisi soal tanpa ada ucapan yang dirasa membebani. Jika saya kesulitan dalam menjawab—apalagi soal esai—saya selalu bersiap mengarang bebas tanpa menghilangkan poin inti dari jawaban yang dibutuhkan.

Jika soalnya pilihan ganda? Bisa dengan menggunakan teknik menghitung kancing tang-ting-tung. Paling tidak hal demikian hanya dinikmati oleh saya sendiri dan tidak menyusahkan orang lain—juga tidak sampai membuat contekan. Apalagi sebelum ujian dengan santainya mengatakan, “Duh, belum belajar nih. Pasti dapat nilai jelek.”

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2022 oleh

Tags: Belum BelajarMahasiswaMunafikNilai Bagus
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Betapa Naifnya Orang yang Maksa Kuliah S-2 Cuma Buat Jadi Pelarian

Betapa Naifnya Orang yang Maksa Kuliah S-2 Cuma Buat Jadi Pelarian

13 April 2020
7 Kesalahan Mahasiswa Saat Menulis Artikel di Jurnal Ilmiah

7 Kesalahan Mahasiswa Saat Menulis Artikel di Jurnal Ilmiah

23 Maret 2023
divisi danus

Divisi Danus Memang Harus Pelit

20 Agustus 2019
pers watchdog

Mahasiswa Jurnalistik Harapan Kembalinya Pers Sebagai “Watchdog”

19 Juni 2019
kapan wisuda

Mahasiswa Tingkat Akhir dan Pertanyaan Kapan Wisuda

20 Mei 2019
Memancing Ikan, Tren Healing Mahasiswa yang Harus Didukung Penuh. Dosen Muring, Tinggal Mancing!

Memancing Ikan, Tren Healing Mahasiswa yang Harus Didukung Penuh. Dosen Muring, Tinggal Mancing!

18 November 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Hal yang Perlu Diluruskan tentang GKB Gresik biar Nggak Salah Kaprah

Jangan Pernah Bahas 4 Hal Super Sensitif Ini di Depan Warga Gresik, Jika Kalian Tak Ingin Ribut!

17 Juli 2025
Ironi Mahasiswa Jurusan Pendidikan: Buangan dan Tidak Ingin Menjadi Guru Mojok.co

Menyesal Kuliah Jurusan Pendidikan, Tiga Tahun Mengajar di Sekolah Nggak Kuat, Sekolah Menjadi Ladang Bisnis Berkedok Agama

15 Juli 2025
Derita Bisnis Es Teh Jumbo yang Terancam Gulung Tikar (Unsplash)

Derita Pedagang Es Teh Jumbo yang Jualannya Terancam, Sudah Pasang Harga Murah Masih Kedatangan Pesaing Berat

11 Juli 2025
Stop Kagum Berlebihan dengan Konten Romantisasi Abdi Dalem Kraton Jogja yang Melarat. Menjijikkan!

Stop Kagum Berlebihan dengan Konten Romantisasi Abdi Dalem Kraton Jogja yang Melarat. Menjijikkan!

15 Juli 2025
Bakpia Jogja Itu Overrated, Siap-siap Saja Dilibas Pia Kering Malang yang Menang dari Segala Aspek!

Bakpia Jogja Itu Overrated, Siap-siap Saja Dilibas Pia Kering Malang yang Menang dari Segala Aspek!

13 Juli 2025
Motor Bagus Sebanyak Itu di Pasaran dan Kalian Masih Memilih Beli Motor Honda BeAT? Ya Tuhan, Seleramu lho yamaha mio m3

Honda BeAT Terbaru: Motor Paling Laris, tapi Juga yang Paling Cepat Rusak, Mending Beli Yamaha Mio M3!

13 Juli 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GyP2I7Gxgvg

DARI MOJOK

  • Potensi Kerja Sama Jateng dan Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTem), Pertukaran Pelajar hingga Bantuan Peralatan
  • 4 Penjual Ayam Geprek Red Flag yang Sebaiknya Dihindari Pembeli daripada Nyesek
  • Warga Sidoarjo Muak dengan “Jalan Neraka” Perempatan Gedangan, Hanya Bisa Ngeluh Bertahun-tahun karena Flyover Hanya Wacana
  • Dana Operasional Rp25 Juta Per RT, Angin Segar untuk Masyarakat Kota Semarang
  • Saya Malu Menjadi Orang Tasikmalaya, Kota yang Menolak Hindia karena Tuduhan Pemuja Setan tapi Membiarkan Oknum Kiai Cabul ke Santriwati
  • Pameran Flora Indonesia: Menghargai Kembali Kehadiran Tumbuhan di Kehidupan Lewat Lukisan

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.