Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Tukang Bangunan Emang Hobi Nyalahin Kerjaan Tukang Sebelumnya

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
15 September 2021
A A
Tukang Bangunan Emang Hobi Nyalahin Kerjaan Tukang Sebelumnya terminal mojok.co

Tukang Bangunan Emang Hobi Nyalahin Kerjaan Tukang Sebelumnya terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sewaktu merenovasi rumah, baik membangun atau memperbaiki sesuatu yang masih berkaitan dengan hal tersebut, sudah sewajarnya jika sebagian orang langsung memanggil tukang—menggunakan jasanya—agar semuanya bisa dikerjakan dengan baik oleh orang yang berkompeten. Lagipula, nggak semua orang paham tentang bagaimana merenovasi atau memperbaiki kerusakan di rumah, kan?

Hanya saja, saat menggunakan jasa tukang bangunan, sering kali tuan rumah dibikin keheranan melalui pernyataan mandor atau tukang itu sendiri. Saat mereka melihat-lihat kerusakan di rumah, titik mana saja yang harus diperbaiki, sampai dengan kisaran budget yang harus disiapkan. Sudah menebak apa pernyataan template-nya?

Yak, betul. Entah kenapa, sebagian tukang bangunan hobi betul menyalahkan tukang yang mengerjakan atau merenovasi bangunan sebelumnya. Khususnya, pada saat mereka melihat kerusakan bangunan sekaligus bagian mana saja yang harus diperbaiki. Seolah-olah dialah yang paling benar dan paling jago dibanding tukang lainnya.

Gimana? Relate dengan hal tersebut? Cukup familiar, de javu, atau bahkan pernah mengalami secara langsung kejadian yang saya maksud? Belum diketahui tukang bangunan mana yang memulai tren seperti ini dengan beragam motifnya. Maksud saya, kalau tukang yang dimaksud memang mau memperbaiki kerusakan atau merenovasi bangunan, fokus melakukan yang terbaik saja gitu. Kenapa juga harus pakai selipan obrolan menjelek-jelekan tukang lainnya segala, sih.

Awal mula, sih, fine-fine aja sewaktu menghadapi tukang bangunan yang modelnya begitu. Tapi, makin lama berasa banget nyebelinnya.

Nah, karena kadung mangkel dan merasa hal serupa sebaiknya tidak menjadi kebiasaan di circle para tukang, saya coba mengingat-ingat kembali. Apa alasan dan tujuan di balik menyalahkan rekan seprofesinya saat mendapat proyekan dari klien.

#1 Strategi marketing dengan cara yang agak nganu

Sebagai konsumen, barangkali kita dibuat tidak sadar bahwa kelakuan tukang bangunan yang suka menyalahkan tukang sebelumnya adalah bagian dari strategi marketing. Ini sekaligus transfer sugesti negatif. Alam bawah sadar kita dipaksa untuk percaya, kerjaan tukang sebelumnya itu nggak bagus, jelek, intinya nggak kompeten. Pada titik tertentu, yang modelnya begini pengin menunjukkan bahwa hanya kerjaannya dia yang paling benar dan bisa dipercaya.

Lucunya, tukang yang modelnya begini terkadang lupa apa yang sudah dikerjakan sebelumnya. Saya cukup yakin, kejadian serupa juga pernah dialami oleh klean-klean saat rumah sedang direnovasi atau ada sesuatu yang lagi dibetulkan. Sehingga, ada aja momen di mana tukang bangunan nanya, “Ini yang ngerjain siapa, Pak? Nggak bener banget kerjannya. Nggak beres.” Padahal, yang ngerjain dia-dia juga. Kan, kocyak.

Baca Juga:

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

#2 Mencari kambing hitam agar jasanya digunakan terus

Saya cukup memaksa klean untuk percaya bahwa poin ini adalah kelanjutan dari poin pertama. Lha, iya, dong. Lantas, apalagi tujuan dari tukang yang suka menyalahkan tukang sebelumnya sewaktu ada proyekan, selain untuk mencari kambing hitam—atau sosok yang bisa disalahkan—agar jasanya dianggap paling adiluhung. Biar konsumen bisa repeat order dan dipaksa percaya bahwa kerjaan dia—tukang bangunan yang suka menyalahkan tukang sebelumnya—yang paling oke.

Sebetulnya, cara ini terbilang sangat berisiko. Tukang yang bersangkutan juga harus lihat-lihat terlebih dahulu. Konsumen ini berkawan atau nggak dengan tukang sebelumnya. Hati-hati bisa backfire, lho. Kemudian dicap sebagai tukang bangunan yang bisanya nyalah-nyalahin pekerjaan tukang sebelumnya. Hiii.

#3 Memang dasarnya hobi gibah

Oke. Saya paling nggak suka menggeneralisir sesuatu. Termasuk soal tukang bangunan yang suka menyalahkan kerjaan tukang sebelumnya itu. Saya yakin betul, nggak semua tukang kayak gitu. Walaupun kebanyakan menunjukkan kecenderungan serupa. Bukan berarti semuanya bisa disamaratakan. Khusus untuk tukang yang modelnya begitu, memang dasarnya suka bergosip atau butuh teman gibah aja.  Dan sialnya, sering kali tandemnya adalah calon konsumen/tuan rumah—dalam hal ini, saya sendiri.

Saran saya bagi para tukang bangunan, termasuk juga mandor, dibanding terjebak dalam lingkar saling menyalahkan pekerjaan tukang sebelumnya, lebih baik fokus memberi edukasi kepada calon konsumen aja, sih. Kenapa pengerjaan tukang sebelumnya bisa kurang baik, kesalahannya di mana, apa saja yang bisa dibenahi, berapa budget yang sesuai untuk mendapatkan perlengkapan terbaik, dan seterusnya. Edukasi lebih penting dibanding saling menyalahkan, Bang. Saatnya tukang bangunan support tukang bangunan (lainnya).

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 September 2021 oleh

Tags: pilihan redaksiTukang bangunan
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Desain Hyundai STARGAZER Curi Perhatian, tapi Maknanya Nggak Sembarangan Terminal Mojok.co

Desain Hyundai STARGAZER Curi Perhatian, tapi Maknanya Nggak Sembarangan

22 Juli 2022
Soal Mural Jokowi 404: Not Found, Bagaimana Hukum Penghinaan Pejabat di Indonesia? terminal mojok.co

Soal Mural Jokowi 404: Not Found, Bagaimana Hukum Penghinaan Pejabat di Indonesia?

21 Agustus 2021
Kecamatan Randublatung Blora: Dulu Dicap Ndeso, Sekarang Sudah Maju dan Layak Bersaing dengan Daerah Lain

Kecamatan Randublatung Blora: Dulu Dicap Ndeso, Sekarang Layak Bersaing dengan Daerah Lain

1 Februari 2024
Joker coki pardede anji artis mojok

Plis deh, Coki Bukan Joker, dan Berhenti Menyamakan Artis yang Kena Masalah dengan Joker

6 September 2021
Honor Pemakaman Covid-19 untuk Pejabat Itu Bukan Salah Sasaran, Cuma Cacat Nalar dan Nurani terminal mojok.co

Honor Pemakaman Covid-19 untuk Pejabat Itu Bukan Salah Sasaran, Cuma Cacat Nalar dan Nurani

27 Agustus 2021
Toko Kelontong Bukan Tempat Penukaran Uang, Tolong Kesadarannya, Hyung warung kelontong mitra tokopedia grosir online terminal mojok.co

Grosir Online Naikkan Omzet Warung Kelontong Selama Pandemi

7 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.