Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Tren ‘Welcome to Indonesia’ dan Latah yang Bermasalah

Nasrulloh Alif Suherman oleh Nasrulloh Alif Suherman
7 Juli 2021
A A
tren tiktok welcome to indonesia mojok

tren tiktok welcome to indonesia mojok

Share on FacebookShare on Twitter

“Welcome to Indonesia, bla bla bla~”

Tren konten di atas lagi viral-viralnya, apalagi di media sosial bernama TikTok. FYP isinya itu saja, dan kalau kita coba cari di kolom pencarian banyaknya naudzubillah. Kayak hampir semua pengguna TikTok ikut trend itu sepertinya. Sepertinya. Tapi, ya, namanya juga Indonesia. Jauh sebelum ada TikTok semuanya serba latah.

Kita tentu masih ingat trend viral macam goyang caesar, om telolet om, sampai yang dari luar negeri macam harlem shake, kiki challenge dan masih banyak lainnya. Apa pun yang sedang viral, orang Indonesia mesti latah. Apalagi, dengan adanya TikTok yang pure visual membuat hal viral semakin mudah tersebar. 

Untuk tren “Welcome to Indonesia” banyak yang mengira awalnya diviralkan oleh pengguna bernama @icamaysha, seorang remaja berumur 15 tahun asal Serang. Tren tersebut viral karena lirik yang ia ciptakan mulanya berisi kritik sosial. Mulai dari agama, prestasi, hingga drama di Indonesia yang tak kunjung usai dan selesai. 

Ternyata, setelah saya gali lebih dalamnya trend ini muncul dari pengguna TikTok bernama @ichariesa__ yang liriknya terinspirasi dari lagu “Welcome to The Internet” milik Bo Burnham. Si Icha ini mengambil nada dari musik yang diciptakan oleh kreator bernama Abigail Barlow, dan jadilah tren baru nyanyian berjudul “Welcome to Indonesia.”

Well, isi dari lirik milik @ichariesa__ juga berisi kritik sosial, khususnya soal herd immunity dan masalah pelik lainnya. Akun @icamaysha menjadi ikut viral karena lirik yang berbahasa Indonesia, lalu diikuti oleh viralnya kreator lainnya. Bagus sih, sangat bagus karena tren ini adalah salah satu bentuk kritik serta kepedulian masyarakat kepada negara yang terus ruwet masalahnya.

Jarang sekali loh tren yang isinya kritis. Biasanya kan cuman tren nggak jelas yang saya pikir nggak ada faedahnya. Cuman buat lucu-lucuan saja. Kalau yang sekarang kan mantap, bikin konten sambil kritik. Sungguh kolaborasi konten yang sangat baik dalam menggunakan media sosial.

Tapi, ya, namanya juga Indonesia. Ada saja yang bikin tren tersebut jadi jelek dan bikin pengin tak hihhh. Contohnya? Ada belakangan tuh, pasangan yang bikin konten “Welcome to Indonesia” tapi liriknya sungguh subhanallah sekali. Mereka bilangnya covid-19 nggak berbahaya, dan dengan bangganya nyanyi sampai kelar. Nih beritanya.

Baca Juga:

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Jadi Affiliator TikTok Nyesek, Kelihatan Santai dan Cuan padahal Komisinya Gaib

Walaupun memang awalnya tren ini bagus sebab viralnya, lama-lama saya telusuri lebih dalam kok malah makin nggak jelas ya. Kayak lepas dari niat awal pembuat tren tersebut. Fine saja sih, mulanya kayak bikin parodi lagi entah itu di permasalahan cinta sampai dompet. Lama-lama makin nggak jelas, makin tidak masuk akal, terus bikin lirik ofensif tapi insensitif. Seakan-akan mau kritik, tapi nggak pakai logika. 

Mentang-mentang Indonesia negara demokrasi, kok ya malah milih mengeluarkan pendapat goblok. Bukannya apa-apa, mulutnya mau dipakai buat kritik apa pun silahkan. Tapi, coba pikirkan baik-baik dulu, dasarnya apa, fakta dan sumber yang digunakan valid atau tidak? Apakah benar-benar yang kamu sampaikan adalah kebenaran yang harus disampaikan, atau hanya sekadar cuap-cuap tuduhan palsu? Kalau iya, jatuhnya cuman fitnah dan kamu nggak punya nurani.

Pasangan di atas cuman contoh segelintir saja, saya saat iseng-iseng scroll lebih jauh tuh banyak yang berpotensi ramai. Belum aja viral. Jangan semuanya pengin keliatan “kritis” dengan menggunakan bahasa ofensif, taunya cuman kalimat-kalimat bodoh saja. Mikir atuh lah. Jangan cuman modal latah doang. 

Kelakuan orang cem kalian yang bikin nilai kritikan bergeser. Nggak kaget kalau beberapa waktu lagi, tren “Welcome to Indonesia” nggak berisi tentang kritikan tentang keadaan negara yang semrawut, tapi tentang ulah kalian yang otaknya segede kacang polong.

BACA JUGA Aplikasi TikTok Antara Pengguna yang Goblok dan Teknologi yang Mashok dan artikel Nasrulloh Alif Suherman lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Oktober 2021 oleh

Tags: FYPkritikparodiPojok Tubir Terminaltiktokwelcome to indonesia
Nasrulloh Alif Suherman

Nasrulloh Alif Suherman

Penulis partikelir. Menulis di selang waktu saja.

ArtikelTerkait

Berhenti Bandingkan Ponsel Advan dengan Ponsel Bikinan Luar Negeri Lainnya! terminal mojok.co

Berhenti Bandingkan Ponsel Advan dengan Ponsel Bikinan Luar Negeri Lainnya!

28 Mei 2021
Saran Petugas Satpol PP Soal Tambal Ban Online Itu Sangat Masuk Akal terminal mojok.co

Kalaupun Tambal Ban Harus Online, Bisa-bisa Aja, kok!

11 Juli 2021
deli serdang bandara kediri bandara adi soemarmo boyolali mojok

Dilema Proyek Bandara Kediri: Ekonomi Lancar, tapi Lingkungan Jadi Ambyar

10 Juni 2021
Dari Kasus Charles & Keith Mbak Zoe Kita Belajar Harta yang Paling Berharga Memang Keluarga Terminal Mojok

Dari Kasus Tas Charles & Keith Mbak Zoe Kita Belajar, Harta yang Paling Berharga Memang Keluarga

19 Januari 2023
Affiliator Sesat: Promosi Barang KW dengan Iming-iming Separuh Harga

Affiliator Sesat: Promosi Barang KW dengan Iming-iming Separuh Harga

7 Januari 2024
faldo maldini politisi muda mojok (1)

Faldo Maldini dan Fenomena Politisi Muda Rasa Boomer

15 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.