Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Tren Berfoto: Menggunakan Pose Mushiba Poozu Agar Terlihat Lebih Lucu

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
21 Agustus 2019
A A
Pose Mushiba Poozu

Pose Mushiba Poozu

Share on FacebookShare on Twitter

Ada banyak cara yang digunakan untuk mengeskpresikan diri. Beberapa di antaranya adalah menulis, menggambar, bernyanyi, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan karya seni, berolahraga, sampai dengan berfoto. Dalam prosesnya, saat berfoto sejatinya melibatkan gaya serta ekspresi.

Namun saat ini, kegiatan memotret tidak semudah itu, apalagi ada Instagram dengan segala feed yang harus dirapikan. Tentu harus memilah foto mana yang layak diupload demi mendapat banyak like juga komentar. Tak jarang, hal tersebut juga berkaitan dengan endorse dan demi mendapatkan engagement dengan para followers. Semakin menarik dan unik foto serta gaya yang diposting, tentu semakin tinggi peluang mendapat banyak like.

Berpose saat berfoto pun seakan selalu mengalami perkembangan dan selalu ada tren dalam bergaya di tiap masanya. Sewaktu kecil, kita semua terbiasa bergaya dengan melibatkan banyak jari, entah menyerupai orang yang sedang melambaikan tangan, membentuk simbol metal, sampai dengan membentuk huruf V yang kita semua tahu diibaratkan sebagai lambang peace.

Beralih ke masa remaja, tentu semakin banyak gaya yang diperlihatkan. Mulai dari meliukkan salah satu kaki, tangan yang membentuk V ditempelkan pada salah satu mata sambil memejamkan mata tersebut, sampai dengan gaya yang ikonik dan menjadi simbol alay pada masanya, yakni menempelkan jari pada bibir.

Memasuki masa dewasa, tentu tidak banyak jari yang digunakan sebagai gaya tambahan dalam berfoto. Cukup senyum atau memainkan ekspresi lalu edit semenarik mungkin, tidak lupa juga atur tone dan lain sebagainya, untuk finishing tinggal posting saja di media sosial—khususnya Instagram—dan menunggu seberapa banyak likes pada notifikasi.

Kini, tidak ada lagi batasan mana gaya alay dan mana yang bukan, semua dirasa sama saja apalagi jika dapat mengundang endorse. Peduli amat soal gaya yang alay, yang penting menjadi terkenal dan dikenal banyak orang. Apalagi jika dapat meraup keuntungan.

Dari sekian banyak gaya yang memang itu-itu saja, saat ini ada satu pose yang sedang tren digunakan—biasa dijadikan sebagai profile picture atau diposting pada akun media sosial—yaitu pose antara memegang pipi dan dagu. Ya semacam bertopang dagu. Entah siapa yang memulai, tapi kini banyak orang—baik pria maupun wanita—menggunakan pose tersebut.

Sebetulnya sih sah-sah saja seseorang mau berpose apa pun saat berfoto, namun ikut-ikutan menggunakan pose tersebut karena sedang tren tentu lain persoalan. Memangnya, nggak ada gaya atau pose lain sampai harus sama posenya? Yang seperti ini, saat sesi foto bersama tidak akan pernah bisa gaya bebas—gaya sesuka hati—yang ada hanya gaya memegang pipi sambil memasang raut muka dengan senyum manja.

Baca Juga:

Membela Turis Indonesia yang Gemar Belanja dan Berfoto Ria

Mulai Sekarang Jangan Ragu Posting Foto Selfie dengan Senyum Lebar Tampak Gigi!

Seingat saya, pose memegang pipi seperti itu pernah tren saat Manohara memeragakannya dalam suatu sesi foto dan hasilnya tersebar luas di internet sekitar tahun 2000-an. Manohara sendiri sampai dengan saat ini masih aktif sebagai model dan yang pasti tidak canggung dalam berpose di depan kamera dengan beberapa gaya. Namun, siapa sangka pose memegang pipi saat ini kembali menjadi tren dikalangan mereka yang suka berswafoto.

Pada rentang tahun 2014, di Jepang sempat ada tren swafoto dengan pose sakit gigi—persis seperti yang diperagakan oleh banyak anak sekarang. Dilansir oleh Wolipop Detik, orang Jepang menyebut tren tersebut dengan istilah mushiba poozu atau cavity pose, yang bisa diartikan sebagai pose sakit gigi. Usut punya usut, pose demikian dapat memberikan efek imut dan membuat tampilan wajah lebih tirus.

Jadi, selain memang sedang tren, bisa dikatakan tujuan mereka yang berpose dengan memegang pipi sekaligus dagu agar terlihat, lucu, imut, juga menggemaskan. Sebetulnya, tidak bisa disalahkan jika memang ingin terlihat atau dinilai seperti demikian—lucu dan menggemaskan. Toh, kondisi (media) sosial memaksa agar terlihat seperti apa yang banyak orang mau.

Tak heran jika efek lainnya, seseorang jadi sulit berekspresi seperti apa yang mereka mau—karena tuntutan sosial yang ada—dan dalam beberapa hal dibuat seragam, termasuk bagaimana cara bergaya saat berswafoto. Lagipula, kenapa harus mempersulit diri dengan bergaya ini-itu, sih? Apalagi harus memikirkan foto mana yang harus diposting sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan hanya untuk sebuah pencitraan dan notifikasi berupa likes.

Seribet itu, ya, bermain media sosial di zaman sekarang? Padahal, kalau bingung dan nggak tahu mau pakai pose apa saat foto, ya tinggal menempelkan tangan di dagu aja. Sudah selangkah menuju imut, kok. (*)

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Terakhir diperbarui pada 21 Agustus 2019 oleh

Tags: Alayberfotobertopang dagucavity posegaya bebasmushiba poozuselfieTren Masa Kini
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

merawat kenangan

Merawat Kenangan Melalui Helm Ala Generasi 90-an

3 September 2019
ritual cekrek upload

Makan Terasa Hambar Tanpa Ritual Cekrek-Upload

20 September 2019
caper

Ketika Benda-Benda di Sekitar Kita Beralih Fungsi Jadi Properti Aksi Caper di Medsos

27 Agustus 2019
lirik lagu tik tok

Meresapi Lirik Lagu Tik Tok: Maknanya Dalem, Cuy!

26 September 2019
Penyambutan Tokoh Ormas Boleh, Konser Musik Harusnya Juga Boleh, dong? terminal mojok.co

Dangdut Koplo di Kalangan Pemuda: Sempat Dianggap Norak, Sekarang Malah Semarak

15 Agustus 2019
kamera jahat

Fenomena “Kamera Jahat” yang Menghantui Kawula Muda

14 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.