Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Transportasi Massal di Kota Bandung Nilainya Memang Nol Besar, kok

Rulfhi Alimudin oleh Rulfhi Alimudin
27 September 2021
A A
Kota Bandung Nol Besar Dalam Urusan Transportasi Massal  terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Kota Bandung baru saja merayakan hari jadi ke-211 pada 25 September lalu. Doa-doa terbaik dipanjatkan bagi kota yang dikelilingi pegunungan ini. Salah satu doa yang saya panjatkan adalah agar Kota Bandung segera memiliki transportasi massal yang nyaman dan terintegrasi. 

Di usianya yang sudah ratusan tahun, Kota Bandung memang tak lagi sama. Tiap sudut kota terus bersolek demi menjaga romantisasi Bandung tak memudar. Namun, jika kamu tinggal lebih lama dan menetap di sini, kamu bakal menemukan bahwa Paris van Java tak seromantis kisah Dilan dan Milea. 

Salah satu hal yang tak romantis adalah hiruk pikuk lalu lintasnya. Kota Bandung memiliki dua permasalahan yang saling berkaitan, yakni transportasi massal dan kemacetan. Dua masalah ini belum terselesaikan dan nampak tidak ada solusi jitu atau niat sungguh-sungguh untuk menyelesaikannya. Padahal Bandung memiliki perguruan tinggi berkelas di kotanya yang seharusnya bisa manfaatkan oleh pemangku kebijakan. 

Kamu mungkin akan sering mengumpat saat berkendara di jam-jam sibuk seperti pagi hari saat hendak berangkat kerja, sore hari ketika pulang kerja, dan akhir pekan ketika jalanan dipenuhi kendaraan dari luar kota. Persoalan macet dan transportasi massal ini seolah tak seksi untuk dibahas dan diperjuangkan. Kebijakan transportasi di Kota Bandung masih sangat mobil atau motor sentris. 

Hal ini terlihat dari dibangunnya jalan layang di beberapa sudut kota seperti Simpang Kopo. Sebelumnya, telah hadir jalan layang di Simpang Jalan Jakarta dan Simpang Jalan Laswi. Tentu infrastruktur ini hanya memindahkan titik kemacetan lama ke titik baru. Artinya tetap saja macet, Lur.  

Secara penerowongan melalui kacamata minus, pembangunan jalan layang memang lebih prestius karena hasilnya bisa langsung disaksikan dan makan waktu relatif singkat. Berbeda dengan membangun integrasi transportasi massal yang mungkin perlu waktu jangka panjang dan diselesaikan dalam beberapa periode kepemimpinan. 

Perbincangan soal transportasi di Kota Bandung dipantik oleh seorang kawan dari Jakarta yang singgah. Blio datang seorang diri sebagai solo traveler tanpa membawa kendaraan. Saya bertugas menemaninya berkeliling kota, namun saya sendiri kebingungan dan tak menemukan cara efisien sekaligus hemat untuk merekomendasikan transportasi umum padanya.

Pasalnya, setahu saya Bandung belum memiliki moda transportasi massal layaknya TransJakarta atau TransJogja di mana berbekal tiket yang dibeli di halte, kamu bisa sepuasnya berkeliling. Bandung cenderung masih angkot sentris. Kita perlu turun naik beberapa angkot untuk bisa sampai ke tujuan. 

Baca Juga:

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Harus diakui bahwa mungkin hampir setahun ini saya mulai menemukan bus Trans Metro Bandung (TMB) di jalanan. Yap, sebuah proyek yang sempat digaungkan sekitar 2009 lalu sebagai transportasi andalan, namun sejak diumumkan ke publik entah mengapa TMB tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Halte-halte ikonik yang rencananya dipakai TMB terbengkalai dan jadi tempat berkumpulnya debu jalanan. TMB berjalan tertatih-tatih seolah kehabisan bensin.

Dari segi kuantitas pun saya pikir TMB masih sangat sedikit. Armadanya bisa dihitung dengan jari. Jumlah armada yang sedikit ini tentu berpengaruh pada jam keberangkatan. Artinya, calon penumpang harus menunggu lebih lama untuk satu armada yang lewat. Perlu berbatang-batang rokok untuk menunggu kedatangan bus satu ini.

Selain itu, rute yang dilayani pun masih terbatas. Setidaknya TMB melayani 5 rute, yakni Cibiru-Cibereum, Cicaheum-Cibeureum, Cicaheum-Sarijadi, Antapani-Cicaheum, dan Antapani-Cicaheum. Rute Cibiru-Cibeureum merupakan rute yang menghubungkan titik terluar Kota Bandung paling barat dan timur. Sementara rute Cicaheum-Cibeureum menghubungkan Terminal Cicaheum dengan titik terluar paling timur di Bandung. 

Selain TMB memang ada bus Damri. Namun, keduanya belum bisa disebut sebagai tulang punggung transportasi umum di Bandung. Pasalnya, rute yang mereka jalankan masih terbatas, tak semua jalanan Kota Bandung tersentuh dua transportasi itu. Selain itu, terbatasnya jam operasional—hanya sampai magrib atau pukul 6 sore—dan waktu kedatangan yang lama masih jadi masalah yang sama hingga kini.

Saya sempat berpikir bahwa kehadiran ojol dan taksi online menyelamatkan Kota Bandung dari segi transportasi. Ojol dan taksi online sekiranya bisa menjangkau berbagai sudut Kota Bandung dengan cepat dan tepat waktu. Namun, untuk menggunakan moda tranportasi tersebut kita harus mengocek lebih dalam. Kalau setiap hari pakai transportasi online bisa totos dompet.

Kota Bandung mungkin bakal lebih nyaman jika kita punya kendaraan pribadi. Jika tidak punya, maka bersiaplah menghadapi keruwetan lalu lintas di sini. Soal urusan kreatif, wisata belanja, dan kota belajar, Bandung tak perlu disangkal lagi. Tapi, perkara transportasi umum, Bandung jelas masih sangat tertinggal. Malah kalau boleh saya katakan, urusan transportasi umum di kota ini nilainya nol besar. Selamat ulang tahun, Kota Bandung!

Sumber Gambar: YouTube Kongkorongok

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 September 2021 oleh

Tags: kota bandungpilihan redaksiTMBtransportasi umum
Rulfhi Alimudin

Rulfhi Alimudin

Mukim di Bandung, gemar berolahraga di ruang terbuka bisa ditemui lewat tulisan di rupaca.my.id

ArtikelTerkait

Kampung Durian Runtuh Upin dan Ipin Pernah Dikunjungi 4 Orang Terkenal Ini, lho!

Kampung Durian Runtuh Upin dan Ipin Pernah Dikunjungi 4 Orang Terkenal Ini, lho!

4 Juli 2023
Cinephile Starter Pack_ Film-film yang Wajib Ditonton Kamu yang Ingin Naik Kelas Jadi Sinefil terminal mojok

Cinephile Starter Pack: Film-film yang Wajib Ditonton Kamu yang Ingin Naik Kelas Jadi Sinefil

3 November 2021
3 Penderitaan yang Saya Rasakan Saat Naik Kereta Api Dhoho Penataran

3 Penderitaan yang Saya Rasakan Saat Naik Kereta Api Dhoho Penataran

20 April 2023
Review Eternals

Review Eternals: Siapa Bilang Jelek? Ah, Nggak Juga

11 November 2021
6 Perang Shipper First Lead vs Second Lead Terheboh di Drama Korea Terminal Mojok

6 Perang Shipper First Lead vs Second Lead Terheboh di Drama Korea

13 Juni 2022
Seandainya Saya Adalah Putri Tanjung terminal mojok.co

Seandainya Saya Adalah Putri Tanjung

19 Januari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.