Di negeri kita, cerita mengenai hal-hal mistis seolah nggak ada habisnya. Mulai dari tempat sepi hingga ramai, semua menyimpan cerita mistis masing-masing. Kali ini saya akan membahas mengenai tragedi yang sering terjadi di salah satu sungai yang ada di Kabupaten Brebes, namanya Sungai Pemali.
Konon, kata “pemali” berasal dari bahasa Sunda “pamali” yang memiliki makna pantangan. Bahasa mayoritas warga Brebes memang bahasa Jawa. Selain itu, mayoritas warga Kabupaten Brebes memang berasal dari suku Jawa. Akan tetapi, ada sekitar 3 kecamatan yang warganya berbahasa Sunda di Brebes, yakni Kecamatan Salem, Kecamatan Bantarkawung, dan Kecamatan Banjarharjo. Hal ini disebabkan letak Kabupaten Brebes yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Sungai Pemali yang terletak di Kabupaten Brebes ini, berhulu di Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan. Sungai ini menjadi sungai terbesar di Kabupaten Brebes dengan panjang sekitar 125 kilometer dan lebar sekitar 2 hingga 4 meter. Sungai ini mengalir dari selatan hingga utara dan bermuara di pantai utara Jawa. Sungai Pemali juga memiliki tujuh belas anak sungai, di antaranya Sungai Rambatan, Sungai Bersole, dan Sungai Lawak.
Air Sungai Pemali mengalir dari sebuah mata air yang dikeramatkan, yaitu Tuk Sirah. Tuk Sirah sendiri memiliki makna pangkal mata air. Fyi, selain dijadikan tempat wisata oleh warga sekitar, Tuk Sirah juga dianggap sebagai tempat keramat. Tak sedikit warga yang pergi ke sana dengan membawa maksud tertentu.
Selain Tuk Sirah yang dikeramatkan, Sungai Pemali juga tekenal sebagai sungai yang angker. Konon, sungai ini sering memakan korban jiwa. Para korban yang meninggal pun dalam keadaan yang nggak masuk akal. Bahkan, kejadian tersebut sering dikaitkan dengan mitos yang ada di Sungai Pemali.
Baca halaman selanjutnya
Sungai Pemali konon dihuni oleh Lembudana-Lembudini…