Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Tol Probowangi: Sesuai Kebutuhan, atau Ambisi Semata?

Fareh Hariyanto oleh Fareh Hariyanto
22 September 2022
A A
Tol Probowangi: Sesuai Kebutuhan, atau Ambisi Semata?

Tol Probowangi: Sesuai Kebutuhan, atau Ambisi Semata? (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Baru-baru ini pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia mengumumkan jika Tol Probolinggo-Banyuwangi, atau biasa disebut Tol Probowangi, terusan dari Tol Trans Jawa belum akan rampung sepenuhnya pada 2024 mendatang.

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) merilis pada awal 2019 lalu, jika Tol Probowangi sepanjang 172,90 KM itu akan menghubungkan Probolinggo dan Banyuwangi sisi utara. Master plan-nya, titik pintu tol wilayah Banyuwangi akan berada di sisi utara di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, dekat dengan pelabuhan penyeberangan menuju Bali.

Namun, sesuai data terbaru, proyeksi pengerjaan sebelum 2024, pembangunan baru bisa sampai di Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo yang bisa dirampungkan. Sedangkan dari Kecamatan Besuki, Situbondo menuju ke Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi belum diketahui kapan akan selesainya.

Namun, saya menangkap beberapa hal yang kurang pas dari pembangunan tol Probolinggo-Banyuwangi ini. Salah satunya adalah, proyek ini terlihat sekadar menandingi Daendels dalam perkara pembangunan.

Selain itu, ada tiga hal lain yang saya tangkap dan akan saya bahas di bawah.

Bukan solusi kemacetan

Seperti pembangunan jalan pada umumnya, Tol Probowangi sejak awal digadang-gadang untuk mengatasi kemacetan jalur Probolinggo menuju Banyuwangi via Lumajang dan Jember. Namun, saat master plan jalur dirilis, harapan ini pupus sudah.

Pemilihan jalur yang menggunakan sisi utara Situbondo dirasa hanya akan mengakomodir pengguna jalan yang akan menuju ke Bali saja. Sedangkan, tanpa tol pun ruas jalan Nasional Probolinggo arah Situbondo amat jarang mengalami kemacetan .

Padahal permasalahan kemacetan yang ada di jalur menuju Banyuwangi ialah kawasan Lumajang. Setiap malam di Pasar Gedangan Kecamata Ranuyoso Lumajang selalu macet. Belum lagi jalur Gunung Gumitir wilayah batas Jember dan Banyuwangi yang amat kerap macet.

Baca Juga:

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

4 Kemungkinan Kenapa Banyuwangi Tidak Diajak Kerja Sama oleh Tiga Kabupaten Tetangganya

Lewat kawasan hutan lindung

Banyak kalangan yang hingga saat ini tidak setuju dengan master plan jalur Tol Probowangi yang melintas di wilayah Situbondo. Sebab, kawasan konservasi Taman Nasional Baluran masuk dalam jalur Tol Probowangi.

FYI, TN Hutan Baluran ini merupakan tempat perlindungan satwa seperti banteng, rusa timor, kijang, macan tutul, anjing hutan, trenggiling, merak hijau, dan ayam hutan hijau.

Dibangunnya jalur Tol Probowangi melewati kawasan taman nasional berakibat terganggunya spesies-spesies tersebut.tujuan dibangunnya taman nasional kan untuk melindungi, lha kalau dibangun jalan tol di kawasannya, apanya yang terlindungi?

Tempat latihan tempur Marinir

Selain melewati jalur TN Baluran, jalur Tol Probowangi akan melewati Pusat Latihan Pertempuran Marinir. Hah?

Begini. Kawasan militer lumrahnya memang terlarang untuk umum. Ini sudah logikanya. Kalau kawasan yang harusnya rahasia malah dilewati tol, apanya yang rahasia? Lagian, salah satu alasan kawasan militer itu tidak untuk umum ya karena ada potensi terjadi hal yang tak diinginkan saat latihan militer. Contoh paling gampang, peluru nyasar.

Oke, berlebihan jika kita bilang peluru nyasar bisa mengenai mobil. Mana ada mobil jalan pelan di tol. Oke, masuk akal. Namun, yang namanya risiko, itu selalu harus dipikirkan dan dijadikan bahan pertimbangan. Lagian, kalaupun kita bisa yakin nggak ada risiko seperti peluru nyasar, tetap saja membangun tol dekat kawasan militer itu nggak tepat.

Tol Probowangi ini memang harus ditinjau ulang lagi, sudah sesuai kebutuhan atau belum. Terlebih master plannya masih terlihat bermasalah. Terutama perkara melewati Taman Nasional Baluran. Menurut saya pribadi, rasanya kok aneh ya, membangun tol di kawasan perlindungan.

Saya jadi bertanya-tanya, apakah waktu bikin, beneran mateng pertimbangannya atau ngasal aja. Ah, semoga saja saya salah.

Penulis: Fareh Hariyanto
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Glenmore, Sepetak Skotlandia di Tanah Jawa

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 22 September 2022 oleh

Tags: baluranBanyuwangiprobolinggotol probowangi
Fareh Hariyanto

Fareh Hariyanto

Perantauan Tinggal di Banyuwangi

ArtikelTerkait

Mempertanyakan Pembangunan Terminal Sritanjung Banyuwangi: Terminal kok Jauh dari Pusat Kota dan Ekonomi, buat Apa?

Mempertanyakan Pembangunan Terminal Sritanjung Banyuwangi: Terminal kok Jauh dari Pusat Kota dan Ekonomi, buat Apa?

9 Juni 2023
Surga Tersembunyi di Taman Nasional Baluran Situbondo (Unsplash)

Surga Tersembunyi di Taman Nasional Baluran Situbondo

8 Juni 2023
Paiton Probolinggo Menyimpan 5 Sisi Gelap yang Memprihatinkan (Unsplash)

Di Balik Indahnya Gemerlap Lampu PLTU, Ternyata Paiton Probolinggo Memiliki Sisi Gelap yang Tak Banyak Diketahui Orang

9 Januari 2025
Stasiun Glenmore Banyuwangi Menyingkap Kenangan dan Potensi yang Terlupakan (Dokumen pribadi penulis)

Stasiun Glenmore Banyuwangi: Menyingkap Kenangan dan Potensi yang Terlupakan

9 Juni 2023
Kawah Ijen via Banyuwangi: Jalur Red Flag yang Mengancam Pengendara

Kawah Ijen via Banyuwangi: Jalur Red Flag yang Mengancam Pengendara

8 November 2023
Duka Hidup di Dusun Jaran Goyang Probolinggo, Sudah Jalannya Bergoyang, Plus Dianggap Sarang Ilmu Pelet, Sulit!

Duka Hidup di Dusun Jaran Goyang Probolinggo, Sudah Jalannya Bergoyang, Plus Dianggap Sarang Ilmu Pelet, Sulit!

13 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok Mojok.co

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok

12 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.