Setelah membaca tulisan Mas Dicky Setyawan yang berjudul, “Titik di UNS Solo, ISI, dan Sekitarnya yang Perlu Dihindari karena Bikin Muntab”, saya jadi senyum-senyum sendiri. Pasalnya, saya juga merasakan kemuntaban saat lewat Bangjo Ngoresan. Di persimpangan tersebut saya pernah berhenti pas lampu merah, eh, tapi di klaksonin pengendara lain. Lalu saya mengingat-ingat, apa ada ya titik di sekitar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang bikin muntab juga? Ternyata ada banyak juga. Selama saya kuliah di sana dari 2015 sampai 2019, bahkan sampai sekarang kalau saya melewatinya, banyak titik yang cukup bikin muntab dan misuh.
Berikut titik-titik di sekitar UMS yang membutuhkan kesabaran ekstra supaya hati tetap waras.
#1 Lampu merah di Simpang Pabelan
Pertigaan di sini sungguh ngauzubillah. Kalau dari timur, banyak mobil, truk, bus jatim yang melaju kencang dan kadang menerobos traffic light. Saya kadang kasihan sama pengendara motor terutama mbak-mbak mahasiswa UMS yang mau belok ke kanan kadang kaget kalau ada bus atau truk yang ngebut.
Dulu pas saya masih kuliah, untuk belok ke arah kanan, lampu merahnya lebih lama daripada yang untuk lurus. Untung saja sekarang lampu merahnya di-setting sama lamanya. Beberapa tahun lalu di titik ini pernah terjadi kecelakaan, seorang mahasiswa terlindas truk yang melaju kencang dari timur.
Sementara dari arah barat, yang bikin muntab adalah bus dari arah barat kadang berhenti di bagian kiri jalan depan toko dan menerobos lampu merah. Jalan aspal di bagian kiri juga hancur karena sering dipakai berhenti bus.
Untuk dari arah utara yang tepat di bawah gerbang UMS yang bikin sering geregetan, ketika hujan, di titik tersebut pasti ada genangan air yang cukup tinggi sekitar semata kaki. Padahal di bawah tempat itu ada sungainya. Sungguh, aneh sekali.
#2 Perempatan Menco Raya
Perempatan yang terletak tepat di utara Indomaret ini sering bikin orang-orang muntab. Lantaran kendaraan dari arah kampus 4 UMS, arah Jalan Mendungan, arah Menco Raya, dan arah jalan raya bertemu di persimpangan ini.
Persimpangan ini sayangnya jarang ada petugasnya, jadi terlihat semrawut sekali. Apalagi ditambah motor atau mobil yang keluar dari parkiran Indomaret, beuhh, marai tambah muntab ndes! Kalau jalan dari arah Jalan Menco atau Jalan Mendungan, di titik ini ada blindspot-nya, karena tertutup bangunan yang berdiri di sekitar situ. Jadi, kalau tidak hati-hati, ya, bisa kecelakaan.
#3 Jalan Menco Raya
Masih menyambung dari nomor 2, jalan yang penuh kos Mbak-Mbak UMS dan warung-warung ini sering bikin kesal karena jalannya kecil sekali. Namun, jalan ini sangat tidak mungkin kalau diperlebar lagi karena banyak bangunan ruko yang sudah mepet ke jalan. Kalau ada mobil bersimpangan, salah satu harus mengalah, salah satu harus sedikit keluar jalan aspal. Selain itu, ada beberapa penjual makan berjualan di bahu jalan, bikin jalan makin sempit.
#4 Jalan depan Balai Desa Gonilan
Jalan ini tidak lebar, banyak ruko, dan dulu banyak lubangnya terutama di depan Edupark dan Hotel Kendedes. Ironis sekali, Edupark itu adalah project besar punya UMS, tapi jalan di sampingnya banyak lubangnya.
Lebih ironis lagi, di sebelah Hotel Kendedes ada bengkel spesialis Mercedes-Benz dan BMW. Masak, bengkel mobil mewah, tapi jalan di depannya jelek? Saya malah pernah bertemu sebuah Bentley di bengkel tersebut. Sangat mencolok sekali, Bentley yang simbol kemewahan, kok, di depannya ada di jalan jelek.
#5 Persimpangan depan Pom Bensin Pabelan
Persimpangan ini menurut saya adalah titik yang cukup menyeramkan. Lantaran kendaraan dari arah barat sering melaju kencang dan jalannya kalau dilihat dari timur sedikit berbelok ke arah kanan. Bagi yang mencoba menyeberang dari arah utara, tikungan tersebut adalah blindspot. Di titik ini sering terjadi kecelakaan, salah satunya anaknya ibu kost saya. Untungnya, dia lecet-lecet saja.
Jadi, titik mana yang paling sering bikin kamu muntab, Lur?
BACA JUGA Pelajaran Hidup di Kemacetan ala Driver Ojol dan tulisan Rakhmat Darmawan lainnya.