Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Fesyen

Jenis Pengendara Kendaraan Bermotor di Jalanan Jogja

Diaz Radityo oleh Diaz Radityo
3 Agustus 2019
A A
Menjaga Kualitas Shockbreaker dengan Meminimalisir Penggunaan Standar Samping terminal mojok.co

Menjaga Kualitas Shockbreaker dengan Meminimalisir Penggunaan Standar Samping terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Menikmati jalanan di Jogja ini memang tak ada matinya. Setiap saya berangkat dan pulang dari mburuh, ada saja “halangan” yang harus ditaklukan. Malah saya pikir-pikir jalan raya di Jogja itu mirip kayak game—ada levelnya. Kalau udah mau selesai nanti bakal ketemu monster yang gede dan susah dikalahkan.

Berhubung saya ini pengguna aktif jalan raya di Jogja, maka saya akan sedikit berbagi mengenai hasil pengamatan melalui perspektif cocoklogi saintifik. Studi ini saya lakukan setiap kali melakukan perjalanan di jalanan Jogja.

Saya kira tulisan ini juga pas ditulis pada masa sekarang ini. Mengingat banyaknya dedek mahasiswa baru yang akan bersekolah di kota ini. Ini dapat dijadikan sebagai dasar pengetahuan berkendara. Sebenarnya ada beberapa tipe pengendara yang berhasil saya petakan namun yang namanya riset pastilah akan ada pembaruan. Jadinya tulisan ini boleh lho dikembangkan. Sapa tau masuk jurnal internasional atau hibah dari antah berantah.

Dengan segala kebodohan yang melekat kepada saya, izinkan saya untuk menulis tentang tipe-tipe pengendara kendaraan bermotor di Jogja. Baik sepeda motor ataupun kendaraan yang lebih besar lainnya, kecuali lokomotif kereta api dan pesawat terbang tentunya.

Baiklah daripada kebanyakan omong dan membuat saya semakin kelihatan otak kosong. Berikut adalah tipe-tipe pengendara kendaraan di Jogja. Oya, cah itu singkatan dari bocah, biar lebih user friendly aja sih. Bukan Cah Kangkung atau Cah Sawi ya. Marilah kita mulai saja.

  1. Cah Ngeblong

Biasanya cah ngeblong ini akan dengan mudah kita temui di perempatan atau pertigaan yang memiliki lampu pengatur lalu lintas. Ketika lampu menyala merah mereka malah tancap gas. Mereka mungkin terinspirasi oleh bus-bus yang suka ngeblong. Atau mungkin ada gangguan di penglihatan? Ijo dadi merah, merah dadi ijo.

Prinsip yang dianut oleh mereka adalah halangan akan minggir dengan sendirinya. Tetapi bisa juga mereka ngeblong karena kebelet buang air besar. Siapa tahu lho ya…

  1. Cah Nyelonong

Kategori kedua ini memiliki ilmu yang luar biasa. Ketika kita melihat spion, mereka ada di belakang kita. Hanya dalam satu kedipan mata saja, mereka sudah ada di depan kita. Motong jalan dari kiri pula. Jadi ndak perlu kaget dengan keberadaan mereka.

Baca Juga:

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Selain itu, mereka juga biasanya akan mudah ditemui di persimpangan jalan. Ketika kalian sudah berada di jalur yang benar, tiba-tiba pas lampu hijau mereka udah bablas meninggalkan kalian. Silakan mengelus dada kalian sendiri yes, bukan sebelahnya.

  1. Cah Mak Bedunduk

Nah kalo yang ini punya nama alias banyak sekali. Bisa disebut juga mak jegagik dan mak tratap. Mereka ini mengadopsi permainan Ci Luk Ba dan diterapkan di jalanan. Kebiasannya adalah muncul dari jalan sempit atau gang tanpa tengok kanan kiri. Bodo amat sama kendaraan lain yang di jalan utama. Sehingga pengendara lain harus siap dengan kejutan dari mereka gitu deh.

  1. Cah Mak Kluwer

Berbeda dengan tipe mak bedunduk, cah mak Kluwer spesifik kepada pengendara yang berbelok. Mereka adalah pengendara yang hobi berbelok sesuka hati dia. Ini lebih brutal daripada emak-emak yang sein kiri belok kanan. Mending kalau nyalain lampu sein. Mereka tidak mengenalnya. Yang penting dia belok dan bahagia. Kemampuan manuver kita akan diuji ketika menghadapi tipe ini. Berani coba?

  1. Cah Embuh

Tipe terakhir ini dapat dibilang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam tipe lainnya. Tipe cah embuh ini akan dengan mudah kita temui. Melawan arus lalu lintas, berboncengan lebih dari dua orang, helmnya ditinggal di rumah, spion dilipat ke dalam, dan ada juga yang waton gasak naik ke trotoar. Belum lagi ada orang tua yang melatih anaknya menjadi pemain sirkus. Anaknya disuruh berdiri di jok belakang, dipegangi ibunya. Mirip kayak film Titanic. Ada pula yang tiba-tiba naik sepeda motor terus jumping di depan kita. Tentu masih banyak lainnya yang kalian temui. Ujungnya kalian akan berkata embuh tatkala bersua dengan mereka.

 

Harapan saya sebenarnya semoga tulisan ini bisa dibaca sama Valentino Rossi yang sudah mulai kehilangan tajinya. Bilamana dia selow dan mau berkunjung ke Jogja meningkatkan kemampuannya tak ada salahnya lho. Menjajal obstacle yang beragam seperti yang saya alami. Gimana pun juga Jogja juga pernah menghasilkan pebalap level nasional macam kayak Hendrianysah.

Namun semuanya kembali ke sudut pandang, anggaplah ini hiburan yang hanya ada di negara berflower. Pesan dari teman saya yang menyatakan jalanan adalah medan peperangan tampaknya tak bisa diabaikan. Ingat selalu hati-hati di jalan, apalagi menuju rumah mantan yang isinya hanya kenangan. Dyarr…(*)

Terakhir diperbarui pada 9 Februari 2022 oleh

Tags: JogjapengendaraPengendara MotorYogyakarta
Diaz Radityo

Diaz Radityo

Peramu kata-kata, kadang juga jual omongan.

ArtikelTerkait

Perempatan Jetis, Perempatan Paling Berpendidikan di Jogja Sejak Masa Kolonial

Perempatan Jetis, Perempatan Paling Berpendidikan di Jogja Sejak Masa Kolonial

12 Januari 2024
Percayalah, Pergi Jauh Tanpa Izin Orang Tua Adalah Ide yang Sangat Buruk

Naik Bus Trans Kota Mengajarkan Kita tentang Kesabaran

6 Maret 2020
KKN di Kota Jogja Ternyata Nggak Mudah, Nggak Semua Mahasiswa Mampu. Mending Pikir Ulang Sebelum Terjun ke Sana  Mojok.co

KKN di Kota Jogja Nggak Mudah, Nggak Semua Mahasiswa Mampu. Mending Pikir Ulang Sebelum Terjun ke Sana 

23 Mei 2024
Jalan Raya Sukowono–Sumberjambe, Jalan Rusak Penyumbang Angka Kecelakaan di Jember Mojok.co

Jalan Raya Sukowono–Sumberjambe, Jalan Rusak Penyumbang Angka Kecelakaan di Jember

13 Oktober 2024
Bus Bojonegoro–Ngawi, Bus Kualitas Seadanya, tapi Jadi Pilihan Terbaik untuk Menuju Yogyakarta

Bus Bojonegoro–Ngawi, Bus Kualitas Seadanya, tapi Jadi Pilihan Terbaik untuk Menuju Yogyakarta

23 Maret 2024
Nasi Kucing Adalah Satire Terbaik untuk Pemerintah Yogyakarta Terminal Mojok.co

Nasi Kucing, Satire Terbaik untuk Pemerintah Yogyakarta

10 Mei 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.