Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Julukan TikTok sebagai “Kandang Monyet” Sama Sekali Tak Berlebihan, Saya Kena Mental Melihat Konten-kontennya

Georgius Cokky Galang Sarendra oleh Georgius Cokky Galang Sarendra
24 Agustus 2024
A A
Julukan TikTok sebagai "Kandang Monyet" Sama Sekali Tak Berlebihan, Saya Kena Mental Melihat Konten-kontennya

Julukan TikTok sebagai "Kandang Monyet" Sama Sekali Tak Berlebihan, Saya Kena Mental Melihat Konten-kontennya

Share on FacebookShare on Twitter

Dari sekian banyak media sosial yang ada, TikTok menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, paling tidak menurut pengamatan saya sendiri. Kepopuleran TikTok bahkan menjadikan aplikasi ini sebagai kiblat trend viral yang ada di Indonesia.

Suka nggak suka, memang harus diakui kedigdayaan TikTok sebagai media sosial yang populer di era saat ini.

Di balik kepopuleran ini, TikTok juga mendapat cap buruk di mata pengguna medsos yang lain. Banyak orang mengatakan TikTok sebagai aplikasi “kandang monyet”. Saya (awalnya) nggak tahu kenapa orang-orang menyematkan sebutan seperti itu. Katanya sih karena orang-orang di aplikasi ini berperilaku aneh dan menampilkan konten yang tidak mutu.

Sebagai orang yang jarang main TikTok, saya mencoba mencari tahu alasan di balik penamaan kandang monyet ke TikTok ini. Saya memang sudah punya aplikasinya, tapi jarang saya gunakan untuk keseharian, paling-paling saya gunakan untuk sekedar membalas DM dari seseorang yang mengirimi saya VT.

Demi memuaskan hasrat saya soal masalah ini, saya akhirnya mencoba menjelajahi isi aplikasi ini secara intens. Dari hasil penjelajahan saya, sepertinya istilah “kandang monyet” ini memang pantas diberikan kepada TikTok. Berikut saya jelaskan alasannya.

Banyak komentar template nggak jelas tanpa konteks

Nah, ini adalah kekesalan pertama saya saat melihat konten-konten yang berseliweran di FYP TikTok saya. Bayangin saja, ketika saya melihat sebuah VT yang muncul, kemudian saya cek kolom komentar, banyak orang mengirim komentar menggunakan kalimat yang sama alias template banget. Saya heran sebenarnya peristiwa apa yang terjadi, kok mayoritas orang komennya sama semua begini.

Belum lagi, banyak juga komentar yang dilontarkan tanpa konteks yang jelas. Apakah orang-orang yang main TikTok harus jadi dukun dulu untuk menebak maksud dari komen kalian yang aneh itu? Untungnya masih ada 1-2 akun yang masih punya hati nurani untuk memberi tahu konteks dari komen yang sedang dibicarakan.

Banyak konten-konten pembodohan & hoax yang dipercaya, bahkan FYP

Saya sangat shock saat mengetahui kalau banyak orang-orang TikTok mudah percaya dengan konten-konten yang dibuat oleh akun random bahkan anonim. Memang sih di media sosial lain juga ada konten-konten hoax yang muncul, tapi ketika melihat fenomena ini di TikTok saya agak ngelus-elus dada, karena banyaknya nggak ketulungan

Baca Juga:

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

Sebagai contoh, saya sempat mengikuti perkembangan berita Pilpres yang viral di TikTok kemarin. Saya menjumpai banyak konten-konten fitnah dan palsu yang disebarkan di TikTok, parahnya lagi, banyak juga yang percaya. Nggak heran juga kenapa paslon pemenang Pilpres tahun ini menggunakan TikTok sebagai alat kampanye, wong penggunanya saja gampang dipengaruhi dan ditipu oleh suatu berita yang tidak valid.

Di sisi lain, ini menjawab pertanyaan saya juga kenapa banyak orang yang sering hidup mengikuti standar FYP TikTok. Mereka seolah nggak punya filter untuk menyaring hal-hal yang mereka lihat. Jujur ini miris sekali, tapi ya gimana lagi karena inilah realitasnya.

Mengumbar sifat buruk & kejelekan diri sendiri adalah hal yang lumrah di TikTok

Sudah pernah menjumpai ada orang yang dengan bangga mengatakan selingkuh adalah hal normal? Kalau belum coba mampir ke TikTok, pasti kalian bakal menemukan 1 atau 2 orang yang mengatakan demikian. Mengumbar dosa di sini ibaratnya sebuah prestasi, bahkan bisa dibilang nggak ada urat malunya.

Kalau ada orang yang menasehati di sini kadang bisa dikeroyok dan dihujat. Saya pernah menjumpai ada orang yang menegur orang lain di komen karena berkata rasis, lha tapi malah yang menegur dihina balik. Sepertinya memang orang-orang seperti itu sudah hilang akal budinya sebagai manusia.

Memang pada kenyataannya tidak semua user berperilaku demikian. Tapi kalo oknum seperti itu bebas berkeliaran, nggak salah jika TikTok dijuluki aplikasi ‘kandang monyet.’

Penulis: Georgius Cokky Galang Sarendra
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Live Streaming TikTok Menggiurkan, tapi Menyimpan Kepahitan dan Sisi Gelap

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 Agustus 2024 oleh

Tags: aplikasikandang monyetMedia Sosialtiktok
Georgius Cokky Galang Sarendra

Georgius Cokky Galang Sarendra

Mahasiswa Sastra yang punya 1000 cita-cita.

ArtikelTerkait

7 Fitur Rahasia Google Maps yang Jarang Diketahui Orang Terminal Mojok.co

7 Fitur Rahasia Google Maps yang Jarang Diketahui Orang

9 Mei 2022
6 Hal yang Biasanya Diposting Setelah Diterima Jadi CPNS Terminal Mojok.co

6 Hal yang Biasanya Diposting Setelah Diterima Jadi CPNS

14 Maret 2022
Balita yang Jago Main TikTok Itu Tanda Kemajuan Generasi atau Malah Sebaliknya_ terminal mojok

Balita Jago Main TikTok, Tanda Kemajuan Generasi atau Malah Sebaliknya?

4 Juni 2021
Alasan Huruf X Bisa Dibaca 'Nya' Saat Berbalas Chat terminal mojok.co

Efek Laten Aplikasi Whatsapp: Sedikit-Sedikit Dibuatkan Grup Chat, Lama-Lama Jadi Menumpuk

6 September 2019
Kisi-kisi Menjadi Open Minded Menurut Rakyat Twitter yang Terhormat terminal mojok.co

Kisi-kisi Jadi Open Minded Kayak Rakyat Twitter

15 Desember 2020
Nggak Semua Food Vlogger Jujur, Ada Juga yang Penuh Dusta. Jangan Mudah Percaya!

Nggak Semua Food Vlogger Jujur, Ada Juga yang Penuh Dusta. Jangan Mudah Percaya!

15 November 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.