Tiga Larangan Shinobi, Falsafah Shinobi yang Cocok Diterapkan di Indonesia

tiga larangan shinobi mojok

tiga larangan shinobi mojok

Saya adalah orang yang percaya bahwa kebaikan bisa datang dan diperoleh dari mana saja. Bisa dari buku, musik, cerita, film, dan termasuk dari sebuah serial anime. Iya, kartun khas Jepang yang hingga hari ini ditonton di seluruh dunia itu.

Ini bukan hal baru, pasalnya banyak orang mengakui setelah membaca, mendengar, atau menonton sesuatu mereka mendapat kebaikan dan hal-hal positif dari kegiatan tersebut. Kali ini saya ingin membagikan hal baik dari hasil menonton anime Naruto.

Kenapa dari Naruto? Ya tidak apa-apa. Saya hanya merasa perlu membagikan apa yang saya dapat dari anime satu ini. Alasan yang lain adalah saya merasa nasihat ini cocok untuk sebagian orang-orang Indonesia. 

Tenang, saya penonton yang cukup moderat. Tidak fanatik ke salah satu anime. Saya juga menonton One Piece, Haikyuu!, Shingeki No Kyojin, dan bisa menikmati beberapa anime lain tanpa ada gangguan yang berarti.

Seperti judul yang saya pakai, saya akan membahas pesan dalam sebuah episode. Saat Kushina, ibu Naruto mengatakan pesan-pesan terakhirnya kepada Naruto sebelum meninggal. Salah satu pesan Kushina adalah tentang tiga larangan shinobi.

Tiga larangan shinobi adalah falsafah yang harus dipegang ninja jika ingin selamat dalam karier atau kehidupan. Meski begitu, saya kok yakin ya kalau Kushina memberitahu tentang tiga larangan shinobi karena punya firasat kalau Naruto bakal dilatih sama Jiraiya? Jangan remehkan naluri seorang ibu, Ngab.

Menurut saya, falsafah ini juga cocok untuk diterapkan di Indonesia. Mengapa? Sebab, falsafah ini tak hanya cocok untuk ninja saja, tapi cocok juga diterapkan untuk segala kalangan. Saya yakin, jika pesan yang ada dalam tiga larangan shinobi ini dilakukan dengan sebaik-baiknya, maka kehidupan akan jauh dari kesengsaraan.

Oke, mari kita bedah apa isi dari tiga larangan shinobi ini.

Pertama, hati-hati soal utang-piutang dan gemarlah menabung. Sebagai shinobi yang disiplin, persoalan ini harus diperhatikan. Jika tidak, akibatnya bisa fatal. Kehidupan seseorang bisa dengan mudah goyah jika masalah ekonomi tidak diatur dengan baik.

Khusus soal utang-piutang ini memang sangat rawan. Sudah terbukti, di dunia nyata khususnya di Indonesia fenomena peminjam lebih garang dari yang dipinjami. Teman jadi musuh, keluarga jadi orang lain, pacar jadi bencana, itu semua karena utang. Lebih tepatnya utang yang tak kunjung dibayar.

Lalu soal menabung. Cobalah sisihkan penghasilanmu. Jika tidak bisa, saran saya ya mengirit. Jangan sampai, sudah tidak bisa menabung, boros pula. Nah di Indonesia juga ada model begini. Yang paling parah adalah sudah tidak berpenghasilan, menabung boro-boro, tapi pemboros. Naudzubillah.

Kedua, soal alkohol. Saya tidak setuju dengan Kushina jika Naruto diperbolehkan minum alkohol ketika telah menginjak umur 20 tahun. Sama dengan tidak setujunya saya dengan pemuda-pemuda di Indonesia yang jika ada masalah dikit-dikit larinya ke mabok-mabokan.

Bagi yang sudah terlanjur, berhentilah. Saya tahu hidup sering tidak baik-baik saja tapi jangan menambah masalah dengan menenggak alkohol. 

Bagi yang belum, jangan sekali-kali mencoba. Meskipun hanya untuk senang-senang belaka. Alkohol hanya akan menambah masalah, menghilangkan akal sehat, melemahkan kontrol diri, dan berhenti bukanlah sesuatu yang mudah.

Terakhir, soal perempuan. Lebih tepatnya adalah soal lawan jenis. Larangan shinobi yang ketiga ini sepertinya lebih ke pesan agar jangan gemar main-main dengan lawan jenis dan menghindari segala bentuk prostitusi.

Di sini Kushina juga berpesan agar Naruto kelak memilih pasangan yang tepat. Persoalan ini memang rumit. Gampang-gampang susah. Kushina hanya memberi petunjuk kepada Naruto untuk memilih pasangan sepertinya. Lalu orang seperti apakah seorang Kushina Uzumaki?

Secara sederhana, Kushina adalah orang yang tangguh, setia, dan penyayang keluarga. Orang seperti ini juga bermacam-macam karakternya. Ini petunjuk umum tapi layak dicoba bagi sobat jomblo di seluruh indonesia raya.

Pesan terakhir ini menjadi amat penting karena Indonesia termasuk negara yang angka perceraiannya tinggi. Masuk akal jika salah satu alasannya adalah kurang tepat dalam memilih pasangan. Nasihat ini sangat cocok untuk orang-orang di Indonesia yang angka patah hatinya selalu tinggi.

Sumber gambar: Akun Twitter @SadBoyCatch

BACA JUGA Pertengkaran Keluarga Kadang Justru karena Satu sama Lain Punya Persamaan dan tulisan Muhammad Khozin lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version