Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Tidak Semua Orang Tua Ideal, Banyak yang Justru Menuntut Pamrih dari Anak

Ravi Oktafian oleh Ravi Oktafian
2 Desember 2020
A A
Tidak Semua Orang Tua Ideal, Banyak yang Justru Menuntut Pamrih dari Anak terminal mojok.co

Tidak Semua Orang Tua Ideal, Banyak yang Justru Menuntut Pamrih dari Anak terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Layaknya lirik lagu “Kasih Ibu” seperti itulah sosok orang tua ideal yang ada di benak kita. Orang tua adalah sosok yang “memberi” kita segala hal yang mereka punya hingga tutup usia. Bahkan tanpa kita meminta mereka juga memberi, ya kan?

Sejujurnya saya sangat suka dengan lagu “Kasih Ibu”. Bahkan lagu ini adalah andalan saya pas disuruh maju nyanyi lagu anak-anak oleh guru kelas. Lagu Kasih Ibu inilah yang menjadi pilihan paling utama dan pertama bagi saya untuk unjuk gigi di depan teman-teman. Saya tahu, mungkin kalian juga demikian.

Namun, saya sekarang justru meragukan apakah lirik lagu tersebut relevan dengan kehidupan nyata? Apakah semua orang tua tidak memiliki pamrih terhadap segala bentuk perjuangan yang mereka lakukan untuk anaknya? Apakah benar semua orang tua ideal benar-benar membesarkan anak dan sudah sampai di situ saja?

Nyatanya realitas tidak seindah lirik lagu. Bagaimanapun tetap ada orang tua yang sesungguhnya memiliki pamrih. Tidak semua orang tua ideal. Mereka mengharapkan balasan atas segala tindakan yang dilakukan untuk anaknya. Tentu saja, setiap orang tua memiliki pamrih yang berbeda, tergantung status sosial, ekonomi, dan tidak lupa seberapa religius orang tuanya. Kita tidak perlu terlalu naif dan harus mengakuinya.

Bagi orang tua yang punya status sosial sekaligus ekonomi menengah, biasanya hal ini sungguh terasa. Dalam keluarga yang serba dicukup-cukupin tersebut, faktor tuntutan ekonomi dan tekanan sosial terasa lebih besar. Ditambah kalau orang tuanya model yang mata kepedasan saat lihat kejayaan keluarga lain dan kupingnya panas mendengar anak orang lain memiliki prestasi. Maka ketika nanti kamu sedang berusaha memperbaiki diri sendiri akan muncul sentilan-sentilan ucapan, “Besok kalau kamu sudah kerja atau gajian, tolong ya rumah dibikin bagus.” dan “Itu motornya Bu A baru, ibu juga pengin kamu beliin yang seperti itu.”

Ya kalau masih sebatas rumah untuk direnovasi, masih maklum karena hunian ditempati bersama. Namun, kalau sudah barang-barang tersier misalnya motor baru, apalagi hanya karena iri ke tetangga sih itu beda lagi. Kalau penghasilan kamu cukup buat kebutuhan sendiri saja, bakalan susah kan?

Bisakah menolak? Bisa. Namun, kalau orang tua sudah mengeluarkan jurus cerita perjuangan masa lalu membesarkan kalian, susah untuk mengatakan “tidak bisa”. Memang tidak semua orang tua ideal layaknya lagu.

Bagi kalian, anak yang lahir dari keluarga berkecukupan juga tidak bisa terhindar dari pamrih orang tua. Anak dibesarkan menggunakan fasilitas dan modal yang dikeluarkan oleh kedua orang tua. Hal tersebut dilakukan agar anak menjadi  orang yang bisa melampaui dan minimal punya kedudukan yang seperti mereka. Hal ini tak bisa lepas dari motif orang tua yang tidak ingin sengsara di hari tuanya. Akhirnya, predikat anak sebagai investasi hari tua pada keluarga serba dicukup-cukupin dan serba kecukupan tidak bisa dihindari.

Baca Juga:

30 Kosakata Parenting yang Njelimet, tapi Sebaiknya Dipahami Orang Tua Zaman Sekarang

Dear Bu Risma Mensos, Anak yang Menitipkan Orang Tua ke Panti Jompo Nggak Melulu Durhaka

Mengenai orang tua ideal yang religius, pamrih yang dipunyai tentu berbeda. Biasanya orang tua semacam ini akan mencoba membentuk anak yang “soleh/solehah”. Termasuk di sini menggunakan cara mengirim anaknya belajar ke pondok pesantren yang jauh dari rumah agar kelak mengerti dan mampu mendoakan orang tuanya. Ya, ini pamrih paling kecil menurut saya. Apakah kalian termasuk?

Mendoakan orang tua menurut saya adalah sebuah tindakan yang naluriah. Tanpa diminta pun setiap anak, asal masih waras akan berdoa agar orang tuanya selalu baik, di dunia dan akhirat. Mendekatkan diri secara intens kepada anak dan memberikan kasih sayang secara langsung menjadi langkah yang sangat tepat untuk rangsangan tindakan naluriah tersebut.

Dari mana pun keluarga yang dimiliki, pamrih dalam membesarkan anak justru akan berakibat fatal manakala prosesnya dipaksakan. Anak akan merasa memiliki tanggung jawab lebih untuk memberikan timbal balik kepada orang tuanya. Beban psikologis bisa terbentuk hanya karena orang tua menunjukan pamrihnya.

Misalnya anak akan berkata dalam hatinya, “Kalau saya tidak bisa memenuhinya bagaimana?”

Apalagi kalau pamrih tersebut membentuk anak tidak sesuai jalurnya. Anak yang tertarik melakukan suatu kegiatan seakan harus merelakan keinginannya tersebut demi orang tua. Bisa jadi panjang lagi masalahnya.

Hal yang penting dan perlu diingat bagi orang tua adalah tidak perlu meminta suatu hal atas bayaran pengorbanannya untuk anak, tetapi cobalah menerima sekecil apa pun yang bisa anak berikan. Soal lagu “Kasih Ibu” sih kalau memang tidak lagi relevan menunjukan realitas orang tua di zaman sekarang, paling tidak bisa jadi pengingat bagi peran orang tua agar tidak terlalu menuntut pamrih pada anak-anaknya.

BACA JUGA Yang Anti Mainstream dari Anak STM: Dari Panjat Pagar Sampai Trifungsi-Alumni atau tulisan Ravi Oktafian lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 2 Desember 2020 oleh

Tags: konflik keluargaOrang Tua
Ravi Oktafian

Ravi Oktafian

ArtikelTerkait

Parenting Day di SMA Ponorogo, Acara Perekat Hubungan Orang Tua dan Anak yang Seharusnya Ditiru Sekolah Lain

Parenting Day di SMA Ponorogo, Acara Perekat Hubungan Orang Tua dan Anak yang Harus Ditiru Sekolah Lain

13 September 2023
Misteri Orang Tua BoBoiBoy: Kenapa Mereka Tak Pernah Muncul? Apakah Ada Rahasia Besar di Balik Hal Itu?

Misteri Orang Tua BoBoiBoy: Kenapa Mereka Tak Pernah Muncul? Apakah Ada Rahasia Besar di Balik Hal Itu?

30 Maret 2024
Salah Kaprah Orang Tua dalam Menggunakan Emoticon untuk Berkirim Pesan

Salah Kaprah Orang Tua dalam Menggunakan Emoticon untuk Berkirim Pesan

13 Februari 2020
Nasib Guru Honorer Menjelang Idulfitri: THR Nggak Turun, Upah Bulan Lalu Nanti Dulu orang tua guru korea

Belajar dari Konflik Guru dan Orang Tua Siswa di Korea, Sudah Saatnya Orang Tua Juga Mendidik Dirinya Sendiri

12 September 2023
Pengetahuan Tentang Popok yang Wajib Diketahui Kawula Muda Sebelum Menikah dan Punya Anak terminal mojok

Pengetahuan tentang Popok yang Wajib Diketahui Kawula Muda Sebelum Menikah dan Punya Anak

23 September 2021
warisan balas budi kepada orang tua mojok

Balas Budi kepada Orang Tua Itu (Katanya) Merepotkan, Menyebalkan, dan Nggak Perlu

1 September 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.