Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Tiap Sudut Kota Bandung Romantis, kecuali Simpang Dago

Handri Setiadi oleh Handri Setiadi
12 Juli 2024
A A
Simpang Dago, Neraka di Tengah Romantisnya Kota Bandung

Simpang Dago, Neraka di Tengah Romantisnya Kota Bandung (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bandung selama ini selalu digambarkan menjadi kota yang romantis. Apalagi ditambah kini banyak taman gratis dan juga quotes dari Pidi Baiq yang berada di JPO Jalan Asia Afrika. Sayangnya, Simpang Dago nggak termasuk bagian dari romantisnya Kota Bandung.

Simpang Dago adalah sebuah perempatan yang menghubungkan 4 jalan besar di Kota Bandung. Keempat jalan tersebut adalah Jalan Ir H Juanda di sebelah utara, Jalan Dipati Ukur di sebelah timur, Jalan Dago di sebelah selatan, dan Jalan Siliwangi di sebelah barat. Perempatan yang menjadi tempat berdirinya Pasar Simpang Dago ini dilewati tiap hari oleh warga Bandung yang tinggal di kawasan Dago.

Akan tetapi dari pengalaman saya sehari-hari berkendara melewati Simpang Dago, perempatan ini bak neraka bagi pengendara yang melintas. Boro-boro bisa berkendara dengan romantis di sini, kalau lewat sini, pengendara pasti dibuat mengelus dada.

Lampu merah di Simpang Dago Bandung bisa bikin macet hampir 1 kilometer

Untuk perempatan yang letaknya bukan berada di pusat kota, durasi lampu merah di Simpang Dago Bandung rasanya terlalu lama. Sungguh, lampu merah di sini benar-benar menguji kesabaran pengendara, apalagi di sore hari ketika kebanyakan orang pulang kerja. Lamanya durasi lampu merah dii Simpang Dago ini sampai bikin kemacetan sepanjang hampir 1 kilometer.

Kemacetan yang terjadi di Jalan Dago dari arah Dago Pakar dan juga di Jalan Siliwangi dari arah Baksil cukup menyebalkan. Apalagi kalau mengingat kebanyakan pengendara yang melewati perempatan ini sudah penat seharian bekerja. Tapi tak ada lagi yang bisa dilakukan selain mengelus dada.

Kondisi jalan yang menguji kesabaran

Di beberapa titik, kondisi jalan di perempatan Simpang Dago ini nggak selalu mulus. Masih ada saja jalanan yang begitu menguji kesabaran.

Misalnya saja kondisi jalan di Jalan Siliwangi tepat sebelum Simpang Dago Bandung. Di sana ada lubang yang sangat mengganggu pengendara. Belum lagi kondisi Jalan Siliwangi ini jadi sempit karena dibagi dua.

Parkiran di depan pasar yang makan ruas jalan

Pasar Simpang Dago yang tepat berada di samping Simpang Dago Bandung ini menjadi tempat belanja bagi warga di Kecamatan Coblong. Nggak heran jika di waktu-waktu tertentu, pengunjung yang datang ke pasar ini begitu membludak. Tapi yang menjadi masalah adalah nggak ada tempat parkir khusus bagi pengunjung pasar ini.

Baca Juga:

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Akibatnya banyak pengunjung yang parkir di pinggir jalan dan terkadang makan ruas jalan sehingga mengganggu pengendara yang melintas di Simpang Dago Bandung. Belum selesai dengan durasi lampu merah yang cukup lama, eh, ini ditambah jalanannya dipenuhi parkir motor sembarangan.

Razia dadakan di Simpang Dago Bandung dan polisi yang bikin saya mengelus dada

Kenangan yang saya dapatkan selama melewati Simpang Dago ini bukan kenangan romantis, melainkan kenangan yang tragis. Gimana nggak, beberapa kali melintasi perempatan ini saya selalu bertemu dengan polisi yang secara tiba-tiba melakukan kegiatan razia.

Saya nggak mempermasalahkan ketika dirazia polisi karena memang itu adalah kesalahan saya saat berkendara. Tapi pernah suatu waktu saya kena razia dengan kondisi semuanya lengkap, hanya plat nomor belakang belum dipasang karena spakbornya rusak. Itu pun plat nomornya ada di bagasi motor. Padahal sisanya sudah lengkap, lho, ya.

Momen yang menyebalkannya adalah pada waktu bersamaan, ada satu pengendara motor yang nggak memasang plat nomor di motornya dan memakai knalpot bising, tapi dibiarkan begitu saja. Memang sih motornya tampak kelihatan lebih mahal daripada milik saya yang kena razia. Saya jadi suuzan kalau polisinya segan merazia motor mewah dan berkelas sekalipun nggak menaati peraturan di Simpang Dago Bandung ini. Tapi semoga itu cuma perasaan saya, ya.

Begitulah pengalaman saya berkendara sehari-hari melewati Simpang Dago Bandung. Pesan saya cuma satu, jangan coba-coba lewat perempatan neraka ini kalau kesabaran kalian setipis tisu dibagi tujuh!

Penulis: Handri Setiadi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Pertigaan Gandok, Pertigaan Paling Meresahkan di Kota Bandung. Mulai dari Durasi Lampu Merahnya yang Menguji Kesabaran, sampai Ada Teror “Pocong”!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 Juli 2024 oleh

Tags: BandungJawa Baratkota bandungpilihan redaksisimpang dagoSimpang Dago Bandung
Handri Setiadi

Handri Setiadi

Kadang guru, kadang suka baca buku, anggap saja teman baikmu.

ArtikelTerkait

7 Rekomendasi Sosis buat Bakar-bakaran di Malam Tahun Baru Terminal Mojok

7 Rekomendasi Sosis buat Bakar-bakaran di Malam Tahun Baru

28 Desember 2022
Kecamatan Sukolilo, Daerah Paling Underrated di Surabaya

Kecamatan Sukolilo, Daerah Paling Underrated di Surabaya

9 Januari 2024
Terminal Bungurasih Nggak Manusiawi. Bertahun-tahun Menyiksa Penumpang, Difabel Paling Menderita

Terminal Bungurasih Nggak Manusiawi. Bertahun-tahun Menyiksa Penumpang, Difabel Paling Menderita

4 Juni 2024
Tinggal di Depok Itu Memang Nyaman, tapi 10 Tahun yang lalu (Pexels)

Tinggal di Depok Itu Memang Nyaman, tapi 10 Tahun yang Lalu

18 Februari 2025
Mobil Listrik Hyundai Pantas Dinobatkan sebagai Mobil Paling Menggiurkan mojok.co

Mobil Listrik Hyundai Pantas Dinobatkan sebagai Mobil Paling Menggiurkan

2 November 2021
10 Istilah Makan dalam Bahasa Sunda, Mulai dari yang Paling Halus sampai yang Biasa Digunakan untuk Binatang. Jangan Salah Pakai!

10 Istilah Makan dalam Bahasa Sunda, Mulai dari yang Paling Halus sampai yang Biasa Digunakan untuk Binatang. Jangan Salah Pakai!

4 Juni 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.