Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Thermo Gun Memang Berbahaya karena 3 Alasan Ini

Aminah Sri Prabasari oleh Aminah Sri Prabasari
21 Juli 2020
A A
thermo gun memang berbahaya infrared inframerah radiasi cara kerja thermo gun mojok.co

thermo gun memang berbahaya infrared inframerah radiasi cara kerja thermo gun mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Lagi rame soal menolak ditembak thermo gun di kening. Menyimak keresahan khalayak ini dengan takzim karena kupikir penting dan menyangkut hajat hidup sehari-hari. Tiap hari 2-3 kali ditembak thermo gun, kalau ternyata benar thermo gun berbahaya, kan amsyong.

Setelah hampir empat jam menyimak, mata dan jari sampai pegel-pegel membaca isi medsos dan sekian artikel, kusimpulkan thermo gun memang berbahaya jika dan hanya jika….

Satu, kamu mendengarkan omongan ekonom Dr. Ichsanuddin Noorsy, B.Sc., S.H., M.Si.

Sebelummya disclaimer dulu, penulisan gelar sesuai yang beredar di medsos, jadi kalau ada yang salah atau mungkin ada yang belum dicantumkan silakan tulis komentar.

Saat ngobrol dengan Helmy Yahya blio cerita nggak suka thermo gun diarahkan ke kening. Maunya ke tangan saja.

“Tapi nolak kalau saya, terus terang, saya nolak. Kalau Anda mau periksa bukan kepala saya, periksa sini (menunjuk tangan). Kenapa? Karena hand gun thermometer itu untuk periksa kabel panas. Lasernya untuk periksa kabel panas, bukan untuk temperatur manusia.”

“Dan mereka jual alat dengan mahal. Kebayang kan? Bagaimana mereka jual alat tapi kemudian kita dibodohi, kepala kita ditembak laser, kita tidak tahu dampak kerusakan pada struktur otak kayak gimana.”

“Saya nggak mau merusak. Ini ciptaan Allah, Anda rusak karena Anda curiga temperatur.”

Bhaique~

Baca Juga:

Thermo Gun Memang Paling Betul Diarahkan ke Tangan

Apa sih Pentingnya Meminta Terawan Tampil ke Publik?

Memang soal selera nggak, sih? Kayak kita mau pesen ayam bakar gitu kan rekues mau dada atau paham. Eh, beda ya?

Tapi kalau memang kamu mengamini pendapat ini, menyatakan murtad dari sains, ingatlah selalu untuk konsisten. Saat harus dikompres karena demam misalnya, jangan di kening, tangan saja. Ukur suhu pakai termometer? Jangan di ketiak, cukup genggam pakai tangan.

Dua, dipukulkan ke kening

Nggak usah nunggu kena radiasi, nggak perlu canggih ngomongin soal tembakan laser dan sejenisnya yang bikin otak ngos-ngosan, atau mencari tahu tentang inframerah, dipukul thermo gun sudah bisa benjol kok.

Thermo gun berbahaya jika dipukulkan ke kening ini meski sangat masuk akal tetapi terlalu sederhana, jadi bagi sebagian orang nggak cukup terutama karena kurang dramatis.

Otak sapiens purba punya kecenderungan percaya dengan konspirasi karena bisa meningkatkan kewaspadaan akan adanya bahaya yang penting untuk strategi bertahan hidup. Otak sapiens modern pun sama, tapi alasannya karena berpikir ia terlalu hebat untuk dibodohi.

Jika ada yang sanggup berpikir bahwa thermo gun merusak otak, jangan heran jika sebentar lagi ada yang menolak masker dan thermo gun atas nama hak asasi manusia dan kepemilikan atas tubuh.

Nggak usah dikamehameha, suruh orangnya pindah ke Planet Namek saja. Memang cara berpikir yang “tak biasa” selalu menjadi ujian bagi orang lain, tabahlah.

Tiga, salah baca suhu

Beberapa kali kepengin langsung lari ke IGD tiap ditembak thermo gun. Momen ditembak thermo gun terasa bagai ditembak gebetan jaman masih ABG dulu, bikin salah tingkah. Gara-gara dapet suhu yang membuatku jadi krisis identitas,

“Aman suhunya tidak demam, 26, Bu. Silakan,” kata semasmas pemegang thermo gun.

Autonervous dong mendengar angka yang disebut, “Aku ini manusia atau reptil???”

Ya, pasti insekyur lah. Suhu normal manusia itu kisaran 36,5-37,2 derajat Celcius dan jenis mamalia berdarah panas. Kalau reptil sih memang bisa menyesuaikan suhu tubuhnya dengan lingkungan karena berdarah dingin.

Awalnya anxiety, lama-lama jadi bawel, “Saya memang nggak demam, tapi pasti udah hipotermia parah kalau suhunya segitu, gimana sih alat rusak kok dipakai terus!”

Yang pegang thermo gun jadi kena omel. Instruksi yang mereka dapat biasanya hanya angka suhu yang dilarang masuk. Asal kurang dari 38 derajat dianggap sudah oke, tanpa menambah pengetahuan tentang suhu badan manusia, jadi ketika alat rusak ya sudah pasti nggak paham. Bahaya kan kalau begini, ada di garda terdepan tapi malah nggak akurat.

Jadi, demi kebaikan bersama, jangan sungkan untuk bawel jika dapat angka-angka yang ajaib dari thermo gun.

***

Hidup tanpa drama memang nggak asyik, tapi Itulah alasan kenapa ada drama korea, serial Kera Sakti, anime, telenovela dan sebagainya. Kita tinggal nonton, selesai nonton bisa mengambil hikmah kemudian kembali melanjutkan hidup dengan sebaik-baiknya.

Kalau ekonom gelar berderet saja kepengin akting jadi fisikawan, apalagi yang awam? Tapi jangan yang terkait Covid-19, Hyung. Cari topik lain sajalah.

Soalnya, Covid-19 ini berbeda. Doi satu-satunya virus yang gamblang membuktikan bahwa kebodohan bisa bikin seseorang mati.

BACA JUGA Kolom: Mengukur Temperatur dengan Termometer Inframerah dan tulisan Aminah Sri Prabasari lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 Juli 2020 oleh

Tags: termometer inframerahthermo gunwabah corona
Aminah Sri Prabasari

Aminah Sri Prabasari

Perempuan yg merdeka, pegawai swasta yg punya kerja sambilan, pembaca yg sesekali menulis.

ArtikelTerkait

4 Pengalaman Duka yang Dirasakan saat Rumah Dijadikan Tempat Nongkrong

Pengalaman Ngekos di Kamar Kos yang Tak Ada Jendela

23 Mei 2020
main ke rumah tetangga sungkan canggung perumahan wabah corona mojok

Solusi ‘Gerakan Menengok Tetangga’ bagi Warga Kompleks yang Biasa Diem di Rumah Bae

7 Mei 2020
Saya Pernah Ngutil Pomade di Indomaret dan Saya Menyesal terminal mojok.co

Pro-Kontra Layanan Drive-thru Indomaret

16 Juni 2020
tren bersepeda di tengah pandemi wabah corona tren olahraga mojok.co

4 Alasan Orang Tiba-tiba Suka Bersepeda Belakangan Ini

11 Juni 2020
Dari Mbak Nora Kita Belajar, Kebebasan Ekspresi Bukan Tanggung Jawab Pasangan 5 Hal Yang Bisa Diteladani Kaum Muda dari Sosok Jerinx ilmu pengetahuan dan teori konspirasi

3 Cara Menjadi Penggiat Teori Konspirasi

30 April 2020
paskah online indonesia 2020 ibadah katolik hari trisuci mojok.co

Paskah Online dan Kenakalan Masa Kecil yang Terulang Kembali

12 April 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.