The Next Didi Kempot Adalah Acara yang Punya Beban Berat bagi yang Terlibat

The Next Didi Kempot Adalah Acara yang Punya Beban Berat bagi yang Terlibat terminal mojok.co

The Next Didi Kempot Adalah Acara yang Punya Beban Berat bagi yang Terlibat terminal mojok.co

Sejak kemunculannya kembali lebih dari setahun lalu, Didi Kempot memang menjelma sebagai idola baru anak muda Indonesia. Lagu-lagunya hampir selalu diputar di mana-mana, baik itu lagu lama yang sudah banyak dikenal, hingga lagu baru yang tidak banyak orang tahu. Nama Didi Kempot juga menghiasi berbagai acara musik, baik itu konser biasa atau festival musik. Setiap panggungnya pun sudah hampir pasti penuh oleh penggemar Didi Kempot. Namun, semua itu tampaknya harus berhenti di tahun 2020, ketika Didi Kempot berpulang dan meninggalkan kita semua.

Tidak hanya ratusan lagu, Didi Kempot juga meninggalkan satu pijakan penting bagi musik tanah air. Ini terlihat bagaimana para musisi dangdut sekarang yang secara kualitas dan jalan musiknya mengikuti jalan musik Didi Kempot. Ya, meskipun secara pesona dan nama besar, Didi Kempot jelas tidak akan tergantikan, tapi setidaknya cita-cita Didi Kempot tetap ada yang melanjutkan, lah. Kehilangan Didi Kempot juga menarik perhatian stasiun televisi untuk istilahnya menutupi lubang yang sudah ada. Maka dari itu, lahirlah sebuah acara pencarian bakat yang bernama “The Next Didi Kempot.” Acara yang baru berumur beberapa pekan ini tayang di GTV pada pukul 19.00.

Sebenarnya, acara The Next Didi Kempot ini mirip sekali dengan acara pencarian bakat musik dangdut lainnya. Mulai dari kemasan acaranya, hingga gimmick-gimmick yang ada. Bedanya hanya ada embel-embel nama Didi Kempot dan lagu-lagunya hampir spesifik dangdut campursari. Jurinya pun juga lebih pantas, lah, dari kompetisi dangdut lain. Ada Denny Caknan, Via Vallen, Inul Daratista, Danang, dan Nurbayan, yang hampir semuanya memang fokus di musik dangdut/campursari, terutama dalam bahasa Jawa. Memang tidak seaneh Dangdut Academy atau Liga Dangdut, sih, tapi secara keseluruhan acara ini khas pencarian bakat TV.

Satu hal yang sebenarnya perlu disoroti sebenarnya bukan konsep acara pencarian bakat seperti ini yang kebanyakan gimmick. Satu hal yang perlu disoroti dalam acara ini adalah nama besar Didi Kempot yang terpampang jelas di titel acara. Mungkin, dengan adanya nama besar Didi Kempot, orang akan tertarik menontonnya dan itu memang terjadi. Nama Didi Kempot akan menjadi daya tarik tersendiri ketika terpampang di sebuah judul acara. Namun, yang orang tidak banyak sadar, adalah nama besar Didi Kempot ini bisa menjadi beban yang terlalu berat bagi siapa saja yang menyandangnya.

Acara The Next Didi Kempot adalah salah satu contoh bagaimana nama besar Didi Kempot bisa menjadi beban yang sangat berat bagi keseluruhan orang yang terlibat. Bukan hanya peserta atau kontestan, tetapi untuk kru, kreatif, dan produser mempunyai beban yang cukup berat. Jangan sampai acara pencarian bakat dengan memakai nama besar Didi Kempot berubah menjadi acara pencarian bakat dengan penuh gimmick yang sebenarnya tidak perlu. Ini jelas menjadi tanggung jawab para kreatif dan produser untuk menjaga marwah nama Didi Kempot agar tidak “ternodai”, istilahnya.

Bagi para kontestan, menyandang nama Didi Kempot juga tidak kalah beratnya. Sekali mereka masuk dan menjadi kontestan, julukan The Next Didi Kempot akan tetap menempel pada diri mereka, sebagaimana nama Dangdut Academy (DA), Liga Dangdut (Lida), atau KDI yang menempel pada semua kontestannya. Itu baru kontestan, belum lagi bagi sang pemenang The Next Didi Kempot nanti. Tentu bebannya akan tambah berat lagi, ke sana ke mari membawa nama Didi Kempot. Iya kalau sukses, kalau ternyata tidak, stresnya bukan main pasti. Ya karena bukan hanya nama besar yang harus disandang, ada legacy dan marwah Didi Kempot dalam musik dangdut atau campursari yang harus dijaga.

Maka dari itu, mumpung acara The Next Didi Kempot masih baru berjalan, hal-hal di atas harus diperhatikan, bahkan dijadikan prioritas. Gimmick-gimmicknya bisa lah dikurangi. Untuk para juri dan mentor, harus lebih fokus lagi menggembleng para kontestan untuk sama-sama menjaga legacy, marwah, dan cita-cita Didi Kempot. Jangan sampai hanya demi rating dan share, nama Didi Kempot jadi “jelek” karena acara yang menyandang nama beliau jadi acara yang kebanyakan gimmick-gimmick murahan dan tidak perlu. Ingat, kita sudah punya acara dangdut yang kebanyakan gimmick, jadi jangan ikut-ikutan, lah.

BACA JUGA Goyang Denny Caknan Adalah Goyangan Dangdut Paling Magis Saat Ini dan tulisan Iqbal AR lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version