Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Terminal Arya Wiraraja Sumenep, Bertahan di Tengah Kerapuhan

Akbar Mawlana oleh Akbar Mawlana
23 Mei 2023
A A
Terminal Arya Wiraraja Sumenep: Bertahan di Tengah Kerapuhan

Terminal Arya Wiraraja Sumenep: Bertahan di Tengah Kerapuhan (Mujionomaruf via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Terminal Arya Wiraraja merupakan satu-satunya terminal bus yang ada di Sumenep. Secara historis, terminal ini dibangun pada tahun 1995. Dengan kata lain, terminal ini sudah berdiri selama 28 tahun. Usia yang terbilang tua untuk sebuah bangunan. Di balik usianya yang sudah tua, Terminal Arya Wiraraja Sumenep ternyata menyimpan polemik, terutama dalam aspek fasilitas dan infrastruktur. 

Sebagai orang Sumenep yang merantau ke Surabaya, saya cukup sering datang ke terminal ini untuk naik bus. Bahkan sebelum merantau, saya kerap naik bus dari terminal ini untuk bepergian keluar kota. Dan selama itu pula saya merasakan ketidaknyamanan saat menggunakan fasilitas di terminal ini. Misalnya fasilitas toilet umum yang jauh dari kata terawat.

Fasilitas toilet umum di terminal yang tak terawat

Lantaran cukup sering kebelet pipis alias beseran, saya kerap menggunakan fasiltas toilet umum di Terminal Arya Wiraraja sebelum berangkat naik bus. Tiap kali menggunakan toilet umumnya, saya harus berhadapan dengan lantai toilet yang kotor dan bau pesing. Sampai-sampai saya pengin cepat-cepat menuntaskan urusan kencing supaya bisa segera bebas dari joroknya toilet di terminal.. 

Nggak berhenti sampai di lantai toilet yang kotor dan bau pesing, saya bahkan pernah menjumpai tinja yang masih mengambang di WC toilet. Awalnya, saya mengira ada orang yang lupa nggak menyiram tinjanya, sehingga saya berinisiatif untuk menyiramnya. Tapi alih-alih lenyap dari pandangan, tinjanya bergeming. Ternyata bukan ada orang yang lupa menyiramnya, melainkan WC-nya yang mampet.

Selain WC yang mampet, saya pernah menjumpai saluran air toilet yang juga mampet. Alhasil air menggenangi toilet. Pernah suatu kali saya mencoba pipis dengan cara berdiri dekat pintu supaya kaki saya nggak menginjak genangan air di toilet.

Ruang tunggu yang memprihatinkan

Payahnya fasilitas umum di Terminal Arya Wiraraja tak sebatas pada toilet yang kurang terawat. Fasilitas yang tak kalah memprihatinkan adalah ruang tunggu terminal.

Kalau boleh saya bilang, kursi di ruang tunggu terminal nggak nyaman untuk calon penumpang. Sudah ada beberapa sandaran untuk tangan yang patah. Selain itu, saya kerap menjumpai debu dan puntung rokok di kursi. Bahkan, kursi yang digunakan di ruang tunggu ini berupa kursi kayu. Sungguh nggak nyaman diduduki calon penumpang karena nggak ada empuk-empuknya sama sekali saat duduk. 

Padahal di beberapa terminal di kota lain yang pernah saya singgahi, kursi di ruang tunggunya sudah nggak menggunakan kursi kayu. Beberapa menyediakan kursi yang ada busanya sehingga penumpang jadi lebih nyaman menunggu di terminal. 

Baca Juga:

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalanan di dalam Terminal Arya Wiraraja berlubang

Selain fasilitas umum di dalam terminal yang memprihatinkan, kondisi memprihatinkan juga saya jumpai di sekitaran terminal. Saat saya ke terminal untuk naik bus dari sana, saya menjumpai banyak jalan berlubang di sekitaran terminal. Dari lubang yang kecil sampai besar lengkap ada di sana. Saking banyaknya lubang di jalanan sekitaran terminal, jika musim hujan tiba, air akan menggenangi area sekitaran terminal.

Calon penumpang yang masuk ke dalam terminal jadi merasa nggak nyaman dengan kondisi jalanan yang berlubang dan tergenang ari tersebut. Teman saya bahkan mengaku hampir terjatuh gara-gara nggak melihat lubang yang cukup dalam. Makanya saat masuk ke dalam terminal, saya biasanya berhati-hati dan lebih teliti memilih jalan, sebab, jalan yang berlubang bisa membuat motor terpental. 

Terkesan dipaksa berdiri di tengah kondisi yang menyedihkan

Kerusakan lainnya yang saya temukan di Terminal Arya Wiraraja adalah tembok pagarnya yang sudah miring. Anehnya, tembok pagar tersebut masih dipaksa bertahan dengan disanggah menggunakan kayu bambu. Saya yang melihatnya sampai bertanya-tanya, apakah nggak ada anggaran untuk memperbaiki tembok pagar yang sudah mau roboh? 

Pekan lalu, saya bernostalgia di Terminal Arya Wiraraja setelah lama nggak menggunakan bus. Sayangnya, bukan kesenangan dari nostalgia yang saya rasakan, justru perasaan miris yang muncul saat menyaksikan kondisi terminal. Saya melihat lorong di terminal yang besinya sudah berkarat dan beberapa ada yang patah. Tegel di terminal juga sudah banyak yang pecah dan nggak rata.. 

Di beberapa bagian tembok pun catnya mulai mengelupas dan warnanya pudar. Beberapa bagian genteng terminal juga ada yang berlubang dan warna catnya nggak jelas antara warna merah atau pink yang sudah menghitam. 

Maka rasanya tak berlebihan kalau saya bilang Terminal Arya Wiraraja terkesan dipaksa tetap berdiri di tengah kerapuhan. Sebagai fasilitas publik di Sumenep, terminal ini jauh dari kata layak. 

Semoga apa yang saya tuliskan tentang terminal ini bisa diperhatikan otoritas setempat dan segera dibenahi. Harapannya agar terminal ini bisa berdiri dalam waktu yang lama. Sebab, Terminal Arya Wiraraja adalah saksi bisu perjuangan dan kisah hidup masyarakat Sumenep. 

Penulis: Akbar Mawlana
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Derita Sopir Taksi di Sumenep: Hidup Segan, Mati Tak Mau.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Mei 2023 oleh

Tags: jawa timursumenepTerminalTerminal Arya Wiraraja
Akbar Mawlana

Akbar Mawlana

Mahasiswa yang gemar gelisah dan menulis.

ArtikelTerkait

Stasiun Malang Kotabaru: Stasiun Rasa Bandara Kebanggaan Warga Malang

Stasiun Malang Kotabaru: Stasiun Rasa Bandara Kebanggaan Warga Malang

20 Mei 2023
Dam Singir Banyuwangi Sebaiknya Tetap Jadi Hidden Gem Bapak-bapak Mancing Aja. Jangan Jadi Tempat Wisata

Dam Singir Banyuwangi Sebaiknya Tetap Jadi Hidden Gem Bapak-bapak Mancing Aja. Jangan Jadi Tempat Wisata

30 November 2023
Rekomendasi 3 Warung Makan Rp5 Ribuan di Malang Terminal Mojok

Rekomendasi 3 Warung Makan Rp5 Ribuan di Malang

30 Januari 2023

Dilema Jadi Orang Kota Batu yang Dikira Masih Bagian dari Malang

6 April 2020
Membangun MRT di Surabaya Memang Ideal, tapi Kurang Masuk Akal Terminal Mojok

Membangun MRT di Surabaya Memang Ideal, tapi Kurang Masuk Akal

22 Agustus 2022
3 Peninggalan Kolonial Belanda di Kediri yang Jarang Diketahui terminal mojok.co

3 Peninggalan Kolonial Belanda di Kediri yang Jarang Diketahui

28 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.