Terima kasih bude Puan, sudah diingatkan. Tuh, kalian jangan buru-buru su’udzon. Negatif thinking dan buruk sangka. Kayak gitu nggak boleh, kata ustadz.
Statemen beliau menunjukkan betapa mantan menteri urusan mental ini benar-benar mencintai rakyatnya. Saking sayangnya pada rakyat, beliau tanpa lelah mengingatkan mereka untuk selalu menjaga kesehatan. Ibarat ibu. Sudah seperti ibu kandung sendiri mengingatkan anak-anaknya. Kurang apa coba. Ayo kalian pikir dalam-dalam sekarang.
Ya Allah ya karim. Baru kali ini saya benar-benar merasa terharu, ingin nangis. Nggak henti-hentinya hati ini bersyukur atas semua kenikmatan menjadi rakyat Indonesia yang telah dianugerahi para elit yang berjiwa pengayom, dan penyayang seperti beliau. Coba kalian cari. Serius, kalian cari! Mana ada pejabat negara di belahan dunia lain, pun di Wakanda, yang sempat mengingatkan warganya untuk menjaga kesehatan. Coba cari? Nggak ada. Ya Allah. Betapa sayangnya beliau pada kita semua.
Gini kok kalian masih saja mengeluh sesak nafas kena asap PLTU lah. Sakit ISPA gara-gara asap kebakaran jembut lah. Eh maaf kebakaran hutan. Sakit encok gara-gara kelamaan nge-grab lah dan lain seterusnya. Kalian jadi rakyat jangan loyo. Harus kuat bermental baja. Sudah tahu miskin dan sakit-sakitan bukannya istirahat malah ngojek. Coba pikir. Sing goblok sopo. Kowe apa pemerintah? Nanti kalo sakit minta diobati negara. Emang negara ini milik Mbahmu? Malih… Malih… Mikir dong.
Ingat, jangan ngalem, cengeng dan manja. Jadi warga negara harus kuat dengan segala kondisi dan resiko hidup. Baru kena asap kebakaran seupil aja sudah ngeluh. Kalian harus bersyukur, banyak mengucap Alhamdulillah hidup di Indonesia.
Negara ini, satu-satunya negara yang paling ramah, toleran, dan bijaksana. Mana ada negara lagi sebijak Indonesia. Kalian cari. Ayo tunjukkan kalo bisa. Nggak ada lagi selain Indonesia. Negeri ini merupakan negeri yang ibarat anak, sangat gaul, nggak jaim dan nggak milih-milih teman. Supel. Bisa (di)gaul(i) dengan semua orang. Buktinya, semua investasi yang masuk tak ada yang ditampik. Semua diterima dengan baik. Mana ada revolusi mental sesukses ini dalam sejarah pembangunan negara bangsa? Tak ada selain Indonesia.
Dan lagi, cari kalau ada negara se-indah Indonesia akhalaknya dalam berteman. Hanya Indonesia yang selalu bisa menyenangkan teman-temannya. Bila perlu demi teman berani mengorbankan keluarga sendiri. Ya Allah. Senang sekali menjadi NKR1. Demi Allah saya terharu.
Pemimpin perempuan sehebat Angela Merkel aja, saya yakin tidak sempat mengingatkan rakyatnya agar menjaga kesehatan. Sekali lagi terimakasih bude. Hanya orang ingkar saja yang tidak mensyukuri anugrah bude Puan bagi bangsa Indonesia. (*)
BACA JUGA Solusi Defisit BPJS itu Bukan Cuma Naikin Iurannya! atau tulisan Roy Murtadho lainnya. Follow Facebook Roy Murtadho.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.