Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Tempe Kemul, Bukan Mendoan dan Tempe Tepung. Ini Tempe Aliran ‘Keras’

Dhimas Raditya Lustiono oleh Dhimas Raditya Lustiono
1 Maret 2021
A A
Tempe Kemul, Bukan Mendoan dan Tempe Tepung. Ini Tempe Aliran 'Keras' terminal mojok.co

Tempe Kemul, Bukan Mendoan dan Tempe Tepung. Ini Tempe Aliran 'Keras' terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Membahas perihal kuliner di Wonosobo terasa kurang afdal jika kita tidak mengulik tempe kemul, sebuah kuliner otentik yang hanya bisa ditemukan di Wonosobo dan sekitarnya.

Tempe Kemul sendiri berbeda dengan mendoan meski bahan dasarnya tetap tempe, jika mendoan adalah tempe goreng tepung yang disajikan setengah matang dan kaya akan lemak, tempe kemul adalah camilan yang disajikan setelah melalui masa penggorengan secara matang sehingga menghasilkan sensasi crunchy ketika dikunyah.

Selain itu ada hal mendasar yang menjadi perbedaan antara kudapan ini dengan gorengan-gorengan lain. Tempe kemul memiliki dua syarat mutlak, yakni berwarna kuning dan renyah. Bukan yang letoy, bukan sekadar tepung goreng dan gurih, dan yang jelas warnanya nggak pucat kayak gorengan-gorengan lain. Tempe kemul itu keras, Bos, dan warnanya estetis.

Bukan tempe kemul namanya jika tampilannya tidak kuning. Warna kuning ini didapat dari kunyit yang diparut atau diuleg lalu dicampur dengan adonan tepung yang akan mengemuli tempe ketika digoreng. Penggunaan kunyit sebagai pewarna pada tempe kemul rupanya tidak bisa digantikan dengan pewarna makanan kimia apa pun. Meskipun tidak dimungkiri bahwa beberapa penjual ada yang pakai kesumba, huh dasar cari jalan pintas.

Bahkan tepung yang digunakan untuk membalut sang tempe bukan tepung biasa melainkan campuran terigu dan tepung kanji basah. Di Wonosobo biasanya disebut tepung “pathi teles”. Dengan ditaburi daun kucai, tepung tempe tampak lebih seksi dan menggiurkan setelah matang. Kalau tepung dalam mendoan hanya sekadar membungkus tempe yang lebar, tepung kemul berfungsi layaknya “selimut” lebar yang ukurannya bisa dua kali lipat ukuran si tempe. Sesuai banget dengan sebutannya yaitu kemul yang berarti selimut.

Keresahan saya sebagai putra kelahiran Wonosobo muncul ketika ada orang yang menyebutkan bahwa tempe kemul hanyalah tempe goreng tepung, tentu saja hal ini tidaklah dibenarkan. Tempe goreng bisa kita temukan di berbagai kota di Indonesia, tetapi si gorengan kuning ini sangat jarang ditemukan di luar Kabupaten Wonosobo.

Pernah suatu ketika, ibu saya mengantarkan nasi megono ke tempat saya di Banjarnegara, namun kala itu Ibu saya lupa membawa tempe kemul, padahal Megono dan tempe kemul adalah dua makanan yang penyajiannya tidak bisa terpisahkan. Level saling melengkapinya sudah setara kayak Duta dengan Sheila On 7-nya dan Nissa dengan Sabyan-nya.  

Alhasil, saya-pun terpaksa makan megono dengan tempe goreng yang dijual di pinggir jalan, rasanya sungguh ra mashok. Meskipun pada akhirnya saya habiskan demi mengobati kerinduan akan kampung halaman.

Baca Juga:

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Rupanya, selain dua syarat mutlak tadi, ada satu variabel lain yang berpengaruh, yakni tempe mentahnya. Sama seperti mendoan dengan tempenya yang lebar, tidak semua jenis tempe juga cocok dibuat tempe kemul.

Hal ini terbukti ketika teman saya yang asli Banjarnegara, mencoba membuatnya dengan menggunakan tempe yang dijual di pasar Banjarnegara. Hasilnya adonan tepung tersebut ambyar dan tidak menyelimuti tempe secara menyeluruh. Saya nggak tahu persis bedanya secara penyusunan unsur-unsur fermentasi kedelai nya, yang jelas tempe asli Wonosobo biasanya punya bagian putih yang lebih solid.

Umumnya tempe mentah yang digunakan juga dibungkus dengan daun pisang, bukan tempe yang dibungkus dengan plastik. Memang tempe dengan bungkus plastik akan membuat tempe lebih awet, tetapi sepertinya tempe yang dibungkus plastik terlalu edgy. Bisa jadi ini yang bikin tepungnya jadi jiper dan nggak mau menyatu. Kelihatannya mereka memang nggak satu sirkel.

Saya meyakini, bahwa tidak ada cara terbaik untuk menikmati tempe kemul selain datang langsung ke Wonosobo sembari menyapa gunung Sindoro dan Sumbing ditemani secangkir teh corbang. Sungguh indahnya dunia.

Di Wonosobo kudapan ini sangat mudah ditemui kapan pun. Di waktu pagi tempe kemul bisa ditemui di warung nasi megono bahkan warung nasi uduk, di siang hari ia kerap muncul di warung nasi rames dan warung mie ongklok, sedangkan di malam hari ia akan terdisplay di angkringan berjejeran dengan bakwan, sate puyuh, sate usus, nasi kucing, dan gorengan minoritas lainnya. Bahkan kalau makannya dicocol dengan saos niki sari yang terkenal luget, bisa bikin nagih setara narkoba.

Jika ada mahasiswa yang menjalani KKN di Wonosobo, sudah bisa dipastikan bahwa dia akan menjumpai gorengan mahanikmat ini. Tanpa harus mencarinya pun bakal ketemu, entah disuguh oleh tuan rumah induk semang atau ketika sedang melakoni pertemuan dengan kepala desa.

BACA JUGA Dialek Orang Wonosobo Itu Beda, Bukan Ngapak dan Bukan Bandek atau tulisan Dhimas Raditya Lustiono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 Februari 2021 oleh

Tags: Kulinermendoantempe kemulwonosobo
Dhimas Raditya Lustiono

Dhimas Raditya Lustiono

Perawat di Ruang Gawat Darurat

ArtikelTerkait

Rekomendasi Kuliner di Pasar Lempuyangan Jogja yang Sayang untuk Dilewatkan

Rekomendasi Kuliner di Pasar Lempuyangan Jogja yang Sayang untuk Dilewatkan

19 September 2023
Teman Saya Mengira Oxygen Absorber Adalah Topping Bakpia Kukus terminal mojok.co

Teman Saya Mengira Oxygen Absorber Adalah Topping Bakpia Kukus

8 September 2020
urus surat izin BPOM agar tak ditangkap polisi

Segera Urus Izin Edar BPOM, biar Produk Makanan Kamu Nggak Dapat Surat Panggilan Polisi

17 Oktober 2021
micin

Banggalah Jadi Budak Micin, Perdebatan soal Tidak Sehatnya MSG Bukan Perkara

2 Desember 2020
5 Kesalahan ketika Makan Nasi Padang yang Sering Dilakukan Orang Mojok.co

5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Orang ketika Makan Nasi Padang

27 September 2024
Sagon, Kue Khas Wonosobo yang Menolak Gas LPG

Sagon, Kue Khas Wonosobo yang Menolak Gas LPG

30 Januari 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Culture Shock Orang Jakarta Ketika Pertama Kali ke Jayapura, Ternyata Nggak Terpelosok seperti dalam Bayangan

Culture Shock Orang Jakarta Ketika Pertama Kali ke Jayapura, Ternyata Nggak Terpelosok seperti dalam Bayangan

9 Desember 2025
Jalan Panggung, Sisi Lain Surabaya yang Tidak Pernah Saya Duga Mojok.co

Jalan Panggung, Sisi Lain Surabaya yang Tidak Pernah Saya Duga

9 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Alasan Orang Jepara Malas Liburan di Daerah Sendiri dan Memilih Plesir ke Kudus Mojok.co

Alasan Orang Jepara Malas Liburan di Daerah Sendiri dan Memilih Plesir ke Kudus

10 Desember 2025
Trotoar Sepanjang Jalan Cikini Raya Harusnya Jadi Standar Seluruh Trotoar di Jakarta agar Berpihak kepada Pejalan Kaki

Trotoar Sepanjang Jalan Cikini Raya Harusnya Jadi Standar Seluruh Trotoar di Jakarta agar Berpihak kepada Pejalan Kaki

9 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah
  • Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur
  • Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua
  • Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban
  • Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri
  • Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.