Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Tasikmalaya Nggak Kalah Cocok untuk Slow Living tapi Sayang Namanya Jarang sampai ke Kuping

Ahmad Arief Widodo oleh Ahmad Arief Widodo
23 Februari 2025
A A
Tasikmalaya Nggak Kalah Cocok untuk Slow Living tapi Sayang Namanya Jarang sampai ke Kuping

Tasikmalaya Nggak Kalah Cocok untuk Slow Living tapi Sayang Namanya Jarang sampai ke Kuping (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Tasikmalaya bisa jadi opsi daerah buat slow living di Jawa Barat, lho.

Terus terang saya suka banget membaca artikel terkait daerah yang bisa dijadikan tempat slow living. Sebagai orang yang lahir dan besar di Jabodetabek, saya ingin sekali menghabiskan usia senja dengan lebih tenang. Nggak harus buru-buru kayak hidup di kota.

Akan tetapi saya bosan rekomendasi daerah yang bisa slow living di Terminal Mojok. Soalnya monoton, hanya itu-itu saja. Daerah yang paling sering direkomendasikan untuk slow living di Terminal Mojok adalah Solo Raya, Kedu Raya, dan Banyumas Raya. Pokoknya kebanyakan dari Jawa Tengah.

Berawal dari rasa bosan tersebut, saya mencoba mengulik daerah lain yang sekiranya cocok untuk slow living tapi jarang dibahas di sini. Hasil dari iseng-iseng mengulik tersebut, saya menemukan satu daerah yang jarang dibicarakan tapi cocok untuk slow living. Daerah tersebut adalah Tasikmalaya dan sekitarnya.

Biaya hidup di Tasikmalaya rendah

Bagi saya, syarat utama sebuah daerah cocok untuk slow living adalah biaya hidupnya harus rendah. Lha gimana, kalau biaya hidup mahal, bisa pusing pala barbie. Gimana mau nyantai kalau apa-apa serba mahal?

Mengutip dari inews.id, berdasarkan data BPS Jawa Barat, rata-rata pengeluaran per kapita Tasikmalaya sebesar Rp985.340 per bulan. Dengan biaya hidup segitu, bermodal UMR tiarap saja rasa-rasanya cukup. Iya, saya lagi ngomongin UMR Jogja.

Bila buat ODGJ (Orang dengan Gaji Jogja) saja biaya hidup di Tasikmalaya bisa masuk, lebih-lebih buat orang UMR daerah Jabodetabek. Pasti bakal turah-turah, Gaes. Kamu berminat tinggal di Tasik?

Ketersediaan sarana transportasi

Keberadaan sarana transportasi cukup vital buat sebuah daerah. Jika sebuah daerah nggak punya sarana transportasi yang memadai, warganya bakal repot kalau mau ke mana-mana. Sarana transportasi yang saya maksud di sini adalah terminal, stasiun, dan bandara.

Baca Juga:

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Perkara terminal bus kayaknya nggak perlu dibahas lagi, ya. Itu sudah lazim ada di berbagai daerah. Terlebih daerah-daerah di Pulau Jawa yang notabene pusatnya Indonesia.

Untuk stasiun kereta api, Tasikmalaya jelas punya. Namanya Stasiun Tasikmalaya. Stasiun ini melayani kereta penumpang lintas selatan Jawa.

Sebenarnya Tasik juga punya Bandara Wiriadinata. Namun kini ditutup sementara untuk penerbangan komersil. Sebelum ditutup, bandara tersebut melayani penerbangan ke Jakarta.

Pemerintah Tasikmalaya berperan dalam layanan kesehatan

Di masa muda kadang kita nggak memperhitungkan faktor layanan kesehatan dalam memilih tempat tinggal. Toh, di masa muda, tubuh kita jarang mengalami sakit. Paling hanya sakit-sakit biasa seperti masuk angin, flu, dan batuk.

Berbeda ketika umur terus bertambah. Layanan kesehatan menjadi sangat-sangat penting. Malah tak jarang layanan kesehatan menjadi salah satu faktor dalam menentukan tempat tinggal di usia senja.

Buat kamu yang sudah berminat slow living pada usia senja di Tasikmalaya, tenang saja perkara layanan kesehatan ini. Pasalnya, Pemerintah Tasikmalaya meraih penghargaan kota/kabupaten terbaik dalam penerapan Gerakan Masyaraka Hidup Sehat (GERMAS). Asal kalian tahu, kebijakan pembudayaan GERMAS meliputi peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit, peningkatan kulitas lingkungan sampai penyediaan pangan sehat.

Pemerintah Tasikmalaya juga hadir dalam menciptakan lingkungan yang nyaman

Lingkungan yang nyaman jadi salah satu kunci bisa slow living. Tanpa lingkungan yang nyaman, rencana slow living bisa berubah jadi pusing. Biarpun daerah yang kamu tuju biaya hidupnya rendah, ketersediaan transportasi baik, dan layanan kesehatan terjamin.

Saya menilai Pemerintah Tasikmalaya sudah mengambil peran dalam menciptakan lingkungan yang nyaman. Terbukti dari diberikannya penghargaan atas peran aktif Pemerintah Tasikmalaya mencegah intoleransi, radikalisme dan terorisme. Penghargaan tersebut diberikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.

Buat kamu yang tinggal di Jabodetabek dan Jawa Barat, saya rasa nggak ada salahnya memasukkan Tasikmalaya dalam list pilihan daerah untuk slow living. Siapa tahu daerah ini memang cocok buat kamu slow living. Supaya opsi daerah slow living-nya nggak itu-itu saja.

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Berkat Pengalaman Tinggal di Jogja, Saya Selalu Bersyukur Setiap Pulang ke Tasikmalaya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Februari 2025 oleh

Tags: Jawa Baratslow livingtasikmalaya
Ahmad Arief Widodo

Ahmad Arief Widodo

Stand like a hero and die bravely.

ArtikelTerkait

Ilustrasi Cilacap Barat Daerah Unik Tanpa Identitas yang Jelas (Unsplash) tki #kaburajadulu

Keunikan Cilacap Barat yang Bikin Bingung Warganya Sendiri karena Masuk Wilayah Ngapak, tapi Dianggap Sunda Juga Bisa

18 Januari 2024
Salatiga, Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Tengah

Salatiga, Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Tengah

18 Februari 2024
Ridwan Kamil, ibu kota Jawa Barat pindah ke Cikarang saja (Unsplash.com)

Ridwan Kamil, Cikarang Bakal Cocok Jadi Ibu Kota Jawa Barat

16 Oktober 2022
Jawa Barat, Provinsi yang Paling Nggak Niat Mengembangkan BRT

Jawa Barat, Provinsi yang Paling Nggak Niat Mengembangkan BRT

7 Mei 2025
Ilustrasi Bendungan Walahar Karawang Produk Penjajah, Rasanya Nikmat (Unsplash)

Bendungan Walahar Karawang: Penjajahan oleh Belanda Memang Menyakitkan, tapi Bangunan Tinggalan Mereka Memang Luar Biasa

23 Oktober 2023
Srumbung, Daerah Underrated di Kabupaten Magelang yang Cocok untuk Pencinta Slow Living

Srumbung, Daerah Underrated di Kabupaten Magelang yang Cocok untuk Pencinta Slow Living

19 September 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.