Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Tari Kecak: Tarian Tradisional yang Kaya akan Filosofi Pulau Dewata

Ni Putu Roshinta Dewi oleh Ni Putu Roshinta Dewi
20 Desember 2021
A A
Tari Kecak, Tarian Tradisional yang Kaya akan Filosofi Pulau Dewata terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Tari kecak merupakan drama tari khas Bali. Pentas seni ini utamanya dimainkan oleh puluhan penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dengan menyuarakan “cak” dan mengangkat kedua lengan. Kesenian tradisional ini terinspirasi dari kisah Ramayana yang menyelamatkan Sinta dari kejahatan Rahwana. Tari kecak berasal dari ritual sanghyang di mana para penarinya berada dalam kondisi tidak sadar atau kesurupan. Hiii!

Para penari melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur, kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat. Hal ini bertujuan untuk mengusir roh jahat dan menolak bala maupun mara bahaya dan sebagai sarana pertunjukan bagi para wisatawan.

Para penari yang memerankan tokoh dalam kisah Ramayana akan menggunakan properti dan riasan menyerupai karakter yang diperankan. Dalam tari ini terdapat atraksi sakral di mana penari akan menginjak bara api dengan kaki telanjang. Bagi yang menonton, atraksi ini akan terasa mistis. Ajaibnya, para penari tidak merasakan sakit sedikitpun saat menginjak bara api. Mereka akan menunjukkan berbagai gerakan yang tak terduga saat sedang kesurupan. 

Bunga kamboja pun tak lupa diselipkan di telinga para penari. Bunga ini memang sudah menjadi bagian dari warga Bali. Bunga kamboja dianggap sebagai pembawa pencerahan dan kebaikan. Ada juga kerincingan yang diikatkan pada pergelangan tangan atau kaki penari sebagai iringan musik karena menghasilkan suara yang indah dan cukup keras. 

Dalam pementasan tari kecak, ada penari yang berperan di tengah formasi lingkaran sebagai Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, serta Sugriwa. Rahwana, Sugriwa, dan Hanoman merupakan penari utama yang menggunakan properti berupa topeng. Sementara penari lainnya akan duduk melingkar mengenakan sarung warna hitam putih berbentuk kotak-kotak bak papan catur. Tentu saja sarung tersebut memiliki arti, yaitu melambangkan konsep Rwa Bhineda yang sudah dipercaya masyarakat Bali.

Kita juga pasti sudah tidak asing lagi dengan sesajenan. Sesaji juga digunakan sebagai properti pada tari kecak, hal ini semakin membuat tari kecak terasa sakral dan mistis. Sesajen dipercaya bisa mendatangkan keberuntungan dan menangkal kesialan. Selain itu, tarian asal Pulau Dewata ini memiliki filosofi tersendiri sebagai karya seni.

#1 Memiliki makna untuk percaya pada kuasa Tuhan 

Saat pertunjukan berlangsung, ada momen di mana Rama meminta pertolongan pada Tuhan saat menolong Sinta yang akan diculik oleh Rahwana. Hal ini membuktikan bahwa Rama percaya kepada kuasa Tuhan untuk membantunya. Tarian ini juga dianggap sebagai ritual memanggil Dewi Suprabha atau Tilotama, yaitu bisa melawan penyakit dan melindungi warga dari kekuatan jahat.

#2 Mengandung banyak pesan moral 

Ada banyak pesan moral yang bisa kita petik dari pertunjukan tari kecak ini. Misalnya, belajar setia seperti kesetiaan Sinta kepada Rama, pengorbanan diri seperti burung Garuda yang rela mengorbankan sayapnya untuk menyelamatkan Sinta dari cengkraman Rahwana, hingga pelajaran untuk tidak memiliki sifat buruk, serakah, dan suka merebut paksa milik orang lain seperti Rahwana.

Baca Juga:

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

Fakta Kerja di Bali Tidak Seindah Kata Orang

#3 Memiliki nilai seni yang tinggi 

Meskipun tidak ada musik atau gamelan yang mengiringi, tari kecak tetap terlihat indah dan kompak. Tari kecak bisa memiliki nilai seni yang tinggi dan dikagumi oleh wisatawan lantaran gerakan penarinya yang sangat konsisten. Meskipun pengunjung yang menyaksikan pertunjukan bukan pemeluk agama Hindu, mereka tetap suka menonton tarian ini.

Itulah makna filosofis yang terkandung dalam tari kecak. Sebagai satu dari sekian banyak tarian tradisional Bali, sudah sewajarnya tarian ini dilestarikan. Jangan lupa untuk nonton pertunjukan tari kecak jika main ke Bali, ya.

Sumber Gambar: Unsplash

Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 Desember 2021 oleh

Tags: balitari kecaktari tradisional
Ni Putu Roshinta Dewi

Ni Putu Roshinta Dewi

Lahir di Jakarta. Scorpio sejati. Lulusan Administrasi. Suka musik dan nulis. Akun instagram: @niputuroshinta

ArtikelTerkait

Wayan, Made, Nyoman, Ketut_ Makna di Balik Nama Orang Bali terminal mojok

Wayan, Made, Nyoman, Ketut: Makna di Balik Nama Orang Bali

1 November 2021
Culture Shock Orang Jawa yang Merantau ke Bali turis asing sewa motor

Pelarangan Turis Asing Sewa Motor di Bali: Perketat Aturannya, Jangan Langsung Larang

17 Maret 2023
Katanya Jogja Kota Wisata, tapi Malah Study Tour ke Bali terminal mojok.co

Katanya Jogja Kota Wisata, tapi Malah Study Tour ke Bali

17 Desember 2021
Orang Bali Sulit Menikmati Wisata di Tanah Kelahirannya Sendiri kuliah di bali

Orang Bali Sulit Menikmati Wisata di Tanah Kelahirannya Sendiri

17 Januari 2024
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

5 Juni 2025
Bali dan Jogja Masih Jadi Setting Cerita FTV Terbaik Selama Ini terminal mojok.co

Bali dan Jogja Masih Jadi Setting Cerita FTV Terbaik Selama Ini

13 Juli 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.