Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Tarawih Sepanjang Waktu, Puasa Sepanjang Usia

Aly Reza oleh Aly Reza
8 Mei 2020
A A
Bukan Ibadah Salat Saya yang Kecepetan, tapi Salat Anda yang Kelamaan mojok.co/terminal

Bukan Ibadah Salat Saya yang Kecepetan, tapi Salat Anda yang Kelamaan mojok.co/terminal

Share on FacebookShare on Twitter

Sambil menikmati kabut bukit yang berarak turun, sekaligus menunggu waktu berbuka yang tinggal hitungan menit saja, kedua kawan baik itu mengisi senja hari di cangkruk bambu depan rumah. Spot favorit bagi keduanya.

“Kang, menurut sampeyan, orang-orang yang meloncati pagar masjid agar bisa tarawih berjamaah itu gimana?” tanya Misbah sembari menyodorkan HP kepada Kang Salim. Kang Salim mengernyitkan dahi manakala menyaksikan puluhan orang dalam video di HP Misbah dengan sangat ugal-ugalan merangsek; memaksa masuk masjid yang jelas-jelas sudah digembok.

“Saya malah khawatir, jangan-jangan orang-orang seperti itu atau juga kita sendiri masuk ke dalam jenis orang yang disebut Abu Hasan al-Sadzili sebagai at-tahsanu bithaatillah. Yaitu orang yang hanya tampak taat jika di hadapan manusia,” kini Kang Salim mulai angkat suara.

“Loh, nggak bisa gitu dong, Kang. Justru bagus tho kalau masih ada orang yang sampai segitunya. Saking rindunya sama masjid,” balas Misbah nggak terima.

“Tapi menurut saya, sikap mereka itu kok terkesan berlebihan ya, Mis. Soalnya kan gini, kita ini cuma dilarang tarawih di masjid. Itu pun karena ada uzur syar’i; ada pageblug. Beda cerita kalau kita dilarang buat ngerjain tarawih, baik di masjid maupun di rumah. Bener-bener dilarang, nggak boleh ngerjain. Kalau udah kayak gini masalahnya, baru dah tuh silakan kalau mau frontal. Seperti kata dalang edan Sujiwo Tejo: Kalau sampai kau larang aku menyembah Tuhanku, maka urusannya adalah darah!!!”

“Sik, Kang. Saya memaklumi tindakan mereka karena satu hal, tarawih berjamaah kan hanya bisa dikerjain sekali dalam setahun. Kalau ditiadakan, Ramadan jadi kerasa nggak ada istimewa-istimewanya babar blas, Kang. Padahal momen kayak gini itu yang dinanti-nanti dan sangat pas buat mendekatkan diri kepada Gusti Allah.”

“Kalau saya, mau jamaah atau nggak, mau Ramadan atau nggak, saya tetep bisa ngerjain tarawih kok, Mis.”

“Ha? Maksudnya, Kang?” Misbah bener-bener nggak bisa menjangkau arah pikiran Kang Salim.

Baca Juga:

4 Perbedaan Ibadah di Masjid Indonesia dan Turki, Salah Satunya Pakai Sepatu ke Tempat Wudu

4 Aturan Tidak Tertulis Saat Ambil Nasi Jumat Berkah, Saya Terpaksa Tulis Ini karena Banyak Orang Serakah

“Iya, saya itu nggak butuh Ramadan untuk sekadar tarawih, Mis. Karena bagi saya, tarawih bisa dan emang harus dilakukan sepanjang waktu.”

“Husss, lama-lama sesat sampeyan ini, Cak. Hadisnya kan jelas, kalau tarawih itu disunakah hanya pas bulan Ramadan.”

“Secara lahiriah, emang iya tarawih hanya dianjurkan di bulan Ramadan. Tapi dalam urusan ruhani, sudah bukan begitu lagi cara mikirnya.”

“Saya belum pernah denger, Kang.”

“Sekarang coba kita urai pelan-pelan. Tarawih itu asal katanya kan raha yang artinya beristirahat. Nah, kata istirahat di sini dalam pandangan tasawuf diartikan sebagai refleksi untuk kehidupan sehari-hari. Beristirahat yang dimaksud adalah, beristirahat dari kedengkian, kebencian, buruk sangka, dendam, hasrat duniawi, dan segala jenis penyakit hati lainnya. Maka dari itu, jika tarawih kita lakukan secara ruhaniah, sudah semestinya berlangsung sepanjang waktu  Nggak terbatas hanya di bulan Ramadan saja.”

“Loh, bukannya istirahat di situ kalau merujuk beberapa hadis maksudnya adalah istirahat setiap dua rakaat atau empat rakaat ya, Kang?”

“Sekali lagi, kalau dilihat dari kaca mata jasadi, emang demikian. Tapi sekarang saya sedang ngajak kamu menelisik ke dimensi ruhani, Mis.”

“Baik, Kang, teruskan.”

“Maulana Jalaluddin Rumi pernah bilang yang intinya gini, Mis: Salat itu bukan cuma gerakan fisik. Gerakan fisik hanyalah kemasan. Salat itu bukan tentang yang tampak, tapi tentang apa yang ada di balik itu. Gerakan fisik kita hanya perantara, sementara ruhani kitalah tujuannya. Buktinya, kenapa salat bisa disebut ibadah ruhani? Sekarang coba pikir, dalam syarat wajib salat ada yang namanya wudu. Orang kalau wudu itu kan yang dibasuh mukanya. Meski nanti dia batal karena kentut, yang dibasuh ketika wudu lagi tetaplah wajah, bukan pantat. Ini menunjukkan bahwa aspek-aspek dalam salat adalah tentang ruhaniah”

“Sedikit tercerahkan, Kang.”

“Konsep ini kalau kita terapkan ke ritual-ritual ibadah, maka kita bakal nemu hakikat dari suatu ibadah, tanpa terhalang tabir jasadiah. Jadinya, kita udah nggak bergantung pada Ramadan untuk sekadar tarawih karena tarawih emang harus kita kerjakan sepanjang waktu. Kita udah nggak butuh Ramadan dan hari-hari tertentu hanya untuk sekadar berpuasa. Karena sepanjang usia kita adalah puasa itu sendiri. Puasa dari menyakiti sesama, puasa dari jabatan dan kekayaan yang melenakan, puasa dari sifat takabur, puasa dari tamak dan riya, puasa dari maksiat, puasa dari keinginan untuk menang sendiri, dan puasa-puasa yang lain.”

“Wah bisa gitu ya, Kang?”

“Heem, Mis. Itulah kenapa syarat beriman adalah harus mengucapkan melalui lisan, meyakini dalam hati, dan merefleksikannya ke dalam laku hidup sehari-hari.” Kang Salim memberi tekanan pada kalimat merefleksikan dan seterusnya.

“Syahadat itu, Mis, kalau hanya dilihat dari yang terlihat, yaitu kalimatnya, maka itu hanya bakal berupa seperti kesaksian seorang murid yang dihukum gurunya. Bilang kapok dan nggak bakal ngulangi lagi cuma di lisan, besok-besok pasti lupa dan ngulangi lagi kesalahan yang sama.”

“Dengan kata lain, kalau syahadat hanya berhenti di kalimat, maka kita bisa dikatakan nggak bener-bener bersaksi tentang ke-Maha Esaan Gusti Allah ya, Kang?”

“Persis. Karena banyak tho yang bersaksi kalau nggak ada Tuhan selain Dia, tapi nyatanya justru memberhalakan harta dan tahta. Banyak yang ngaku beriman tentang keberadaan-Nya, tapi masih aja takut besok nggak bisa makan. Masih saja dihantui dengan bayang-bayang masa depan.

“Nah, Mis, terakhir, coba kamu telisik lagi niatmu. Jangan-jangan tarawih yang kamu kerjain selama ini hanyalah formalitas buat ngisi Ramadan saja. Kalau emang iya, saya cuma mau bilang, jika kamu ngerjain ibadah hanya karena Ramadan, sungguh Ramadan akan berakhir. Kalau kamu puasa, mengekang nafsu hanya karena ini bulan suci, maka nggak menutup kemungkinan setelah pungkas 30 hari nanti,  kamu bakal balik lagi jadi pendengki, pemarah, pendendam, dan lain-lain. Tapi kalau kamu ngerjain ibadah murni karena Gusti Allah, maka sungguh pekerjaan itu nggak berbatas waktu. Kamu masih bisa menarawihkan hati dan memuasakan nafsu sepanjang usiamu. ”

“Alhasil sisa hidup kita ini bakal lebih tenang dan hanya berisi kebaikan-kebaikan ya, Kang?’

“Betul. Mis. Karena tujuan Gusti Allah menitahkan kita buat ibadah, nggak lain nggak bukan ya biar kita ini menjadi makhluk yang baik. Yang senantiasa eling lan waspada dari al-fahsya’ (dosa) dan al-munkar (perbuatan tidak pantas).”

Terdengar suara beduk bertalu dari masjid, tanda telah masuk waktu berbuka. Kang Salim tampak menyulut batang kreteknya, alih-alih bergegas menenggak es teh yang sudah disiapkan ibu Misbah.

“Sampeyan ini bener-bener og, Kang. Buka puasa mbok minum-minum dulu gitu, malah ngretek,” gerutu Misbah. “Saya ini masih ngumumi, Mis, buka puasa cuma ngretek.”

“Lah, emang yang nggak umum itu yang kayak gimana, Kang?”

“Kayak bukanya Abdullah Bin Umar.”

“Gimana emang?”

“Kenthu!!!.”

Misbah terbengong di tempatnya.

*Rujukan: Terjemahan Fihi Ma Fihi (Jalaluddin Rumi), Mutiara al-Quran: Menerapkan Nilai-Nilai Kitab Suci dalam Kehidupan Sehari-Hari (Salman Harun), dan mengutip kajian agama Gus Qoyyum Mansur (Pengasuh PP. An-Nur, Lasem, Rembang).

BACA JUGA Kemiskinan dan Kesusahan itu Cuma Berlangsung 40 Hari Saja, kok dan tulisan Aly Reza lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 Mei 2020 oleh

Tags: IbadahPuasaSalat Tarawihsufi
Aly Reza

Aly Reza

Muchamad Aly Reza, kelahiran Rembang, Jawa Tengah. Penulis lepas. Bisa disapa di IG: aly_reza16 atau Email: [email protected]

ArtikelTerkait

nostalgia sarung

Nostalgia Kain Sarung

27 Mei 2019
4 Perbedaan Ibadah di Masjid Indonesia dan Turki, Salah Satunya Pakai Sepatu ke Tempat Wudu

4 Perbedaan Ibadah di Masjid Indonesia dan Turki, Salah Satunya Pakai Sepatu ke Tempat Wudu

13 Oktober 2024
4 Aturan Tidak Tertulis Saat Ambil Nasi Berkah Jumat. Saya Terpaksa Tulis karena Banyak Orang Serakah Mojok.co

4 Aturan Tidak Tertulis Saat Ambil Nasi Jumat Berkah, Saya Terpaksa Tulis Ini karena Banyak Orang Serakah

4 Oktober 2024
masjid di ciputat

3 Masjid di Ciputat yang Tarawihnya Nggak Biasa

1 Mei 2020

Ada yang Hilang dari Imam Tarawih Kita: Perhatian pada Makmumnya. #TakjilanTerminal43

7 Mei 2021
Lebaran Tahun Ini: Meski Raga Tak Bersama, Silaturahmi Tetap Harus Terjaga Berlutut dan Pakai Bahasa Jawa Kromo Adalah The Real Sungkeman saat Lebaran Selain Hati, Alam Juga Harus Kembali Fitrah di Hari yang Fitri Nanti Starter Pack Kue dan Jajanan saat Lebaran di Meja Tamu Mengenang Keseruan Silaturahmi Lebaran demi Mendapat Selembar Uang Baru Pasta Gigi Siwak: Antara Sunnah Nabi Atau Komoditas Agama (Lagi) Dilema Perempuan Ketika Menentukan Target Khataman Alquran di Bulan Ramadan Suka Duka Menjalani Ramadan Tersepi yang Jatuh di Tahun Ini Melewati Ramadan dengan Jadi Anak Satu-satunya di Rumah Saat Pandemi Memang Berat Belajar Gaya Hidup Eco-Ramadan dan Menghitung Pengeluaran yang Dibutuhkan Anak-anak yang Rame di Masjid Saat Tarawih Itu Nggak Nakal, Cuma Lagi Perform Aja Fenomena Pindah-pindah Masjid Saat Buka Puasa dan Salat Tarawih Berjamaah 5 Aktivitas yang Bisa Jadi Ramadan Goals Kamu (Selain Tidur) Nanti Kita Cerita tentang Pesantren Kilat Hari Ini Sejak Kapan sih Istilah Ngabuburit Jadi Tren Ketika Ramadan? Kata Siapa Nggak Ada Pasar Ramadan Tahun Ini? Buat yang Ngotot Tarawih Rame-rame di Masjid, Apa Susahnya sih Salat di Rumah? Hukum Prank dalam Islam Sudah Sering Dijelaskan, Mungkin Mereka Lupa Buat Apa Sahur on the Road kalau Malah Nyusahin Orang? Bagi-bagi Takjil tapi Minim Plastik? Bisa Banget, kok! Nikah di Usia 12 Tahun demi Cegah Zina Itu Ramashok! Mending Puasa Aja! Mengenang Kembali Teror Komik Siksa Neraka yang Bikin Trauma Keluh Kesah Siklus Menstruasi “Buka Tutup” Ketika Ramadan Angsle: Menu Takjil yang Nggak Kalah Enak dari Kolak Nanjak Ambeng: Tradisi Buka Bersama ala Desa Pesisir Utara Lamongan

Anak-anak yang Rame di Masjid Saat Tarawih Itu Nggak Nakal, Cuma Lagi Menghibur Aja

13 Mei 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Pantai Watukarung, Primadona Wisata Pacitan yang Aksesnya Bikin Wisatawan Nangis Mojok.co

Pantai Watukarung, Primadona Wisata Pacitan yang Aksesnya Bikin Wisatawan Nangis

29 Desember 2025
5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang Mojok.co

5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang

28 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.