Berbicara tentang rumah sakit, tentu bayangan aroma karbol, lantai keramik yang bersih, dan para perawat yang berseliweran adalah imajinasi default oleh kebanyakan orang. Tapi, rumah sakit tidak melulu tentang pelayanan dokter ataupun fasilitas yang ada di dalamnya. Kita perlu tahu bahwa di rumah sakit ada berbagai banyak profesi selain dokter dan perawat.
Salah satu profesi yang sempat mencuri perhatian saya adalah security yang bertugas di rumah sakit, di mana mereka tidak hanya duduk di pos lalu patroli keliling, tetapi ada beberapa kemampuan dasar yang harus dipenuhi untuk dapat bekerja sebagai satpam di rumah sakit. Saya juga menemukan fakta bahwa security rumah sakit adalah seseorang yang multitasking, mereka dituntut memiliki beberapa kemampuan selain memiliki tugas sebagai satuan pengamanan.
Berikut ini adalah beberapa kemampuan yang diperlukan untuk dapat menjadi security di rumah sakit.
Petugas parkir
Ada sebagian rumah sakit yang tidak memiliki petugas khusus untuk parkir, kondisi ini tentu saja memaksa pihak security untuk dapat merapikan motor yang berjajar tidak rapi. Tantangan dari tugas ini adalah ketika sepeda motor yang diparkir berada dalam keadaan terkunci stang, sehingga memaksa effort agak lebih untuk dapat merapikan jajaran sepeda motor agar tetap sedap dipandang.
Penitipan paket atau surat
Untuk yang satu ini kelihatannya memang tidak memerlukan skill, namun percayalah bahwa ini adalah tugas yang cukup krusial. Selama pandemi tidak semua orang bisa mengirimkan barang ke rumah sakit semaunya sendiri. Terkadang jalan paling mudah yang bisa ditempuh adalah dengan menitipkannya kepada security.
Selain itu ketika ada lowongan pekerjaan, para pelamar yang malu-malu kucing biasanya akan mencari-cari security untuk menitipkan surat lamarannya. Hal ini tentu saja menjadi bukti bahwa security bisa menjadi perpanjangan tangan Tuhan bagi para pencari kerja.
Pencegah keributan
Sesuai dengan tugas utamanya sebagai petugas keamanan, keributan di rumah sakit bisa saja terjadi. Misalnya ketika ada keluarga pasien yang tidak terima anaknya menjadi korban kecelakaan, lalu timbul pertempuran hati antara keluarga pelaku dengan keluarga korban, konflik tersebut bisa saja berujung pada baku hantam jika kedua belah pihak sama-sama merasa bahwa dirinya tidak bersalah.
Security rumah sakit tentu harus mampu menangani hal ini secara elegan, sebab akan menjadi preseden buruk jika pihak security ikut-ikutan terlibat baku hantam, apalagi dengan banyaknya warga yang juga menjadi warganet, jika security yang terlibat baku hantam tersebut terekam kamera, nama rumah sakit akan terkena imbasnya.
Tidak sedikit rumah sakit yang menggunakan kata “keramahan” sebagai motto pelayanan demi meningkatkan branding rumah sakit. Sehingga hal ini-pun berlaku bagi security berparas sangar sekalipun.
Petugas screening
Tidak hanya di bank, security di rumah sakit juga menjadi bagian dari garda depan dalam menyeleksi orang-orang yang hendak masuk ke dalam rumah sakit. Mereka juga harus paham tentang berapa suhu yang menjadi warning sehingga pengunjung perlu dipisah dengan pengunjung lain, untuk kemudian ditindaklanjuti oleh tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit tersebut.
Selama pandemi, security terkadang berjaga di pintu masuk dan memastikan kepada seluruh pengunjung untuk mencuci tangan dengan hand sanitizer yang telah disediakan.
Pemindah pasien
Beberapa rumah sakit menempatkan security di depan ruang IGD. Keberadaan mereka tentu tidak hanya sekadar sebagai tenaga pengamanan saja, tetapi terkadang securitypun terlibat untuk membantu memindahkan pasien dari kendaraan ke kursi roda atau brankar.
Memindahkan pasien dalam kondisi tertentu seperti adanya trauma tentu tidaklah sembarangan, perlu teknik-teknik tertentu berdasarkan SOP mobilisasi pasien, sehingga security di rumah sakit wajib menerima pelatihan basic life support demi menunjang pelayanan kesehatan.
Edukator mitigasi bencana
Rumah sakit terkadang menyelenggarakan acara seperti seminar dengan mengundang masyarakat awam sebagai peserta, seminar ini umumnya dilaksanakan dalam rangka promosi pelayanan rumah sakit.
Lalu apa peran security dalam acara tersebut? Rupanya beberapa rumah sakit memberikan mandat kepada security untuk memberikan edukasi terkait mitigasi bencana kepada audiens, edukasi ini dalam rangka antisipasi apabila di rumah sakit tersebut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran atau gempa bumi.
Sehingga tidak hanya calon member MLM panen duit saja yang harus pandai melakukan publik speaking, tetapi security rumah sakit juga perlu memiliki kemampuan publik speaking dalam memberikan informasi terkait di mana titik kumpul maupun di mana letak alat pemadam api ringan (APAR) yang bisa digunakan saat terjadi kebakaran.
Dengan segenap kemampuan multitaskingnya, tentu saja sosok security di rumah sakit tidak bisa dipandang sebelah mata. Saya berharap, sutradara FTV ataupun sinetron bisa mengangkat profesi ini untuk terlibat dalam penulisan naskah sehingga tidak melulu satpam komplek yang kebagian jatah masuk layar kaca.
BACA JUGA Benda-benda yang Bisa Digunakan untuk Melubangi Air Mineral Cup Selain Sedotan dan tulisan Dhimas Raditya Lustiono lainnya.