Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Tak Ada Yang Lebih Tabah Dari Mahasiswa Skripsi

Waloyo Teguh oleh Waloyo Teguh
20 Juni 2019
A A
Alasan Mahasiswa ITB Jatinangor Jarang Terlihat Adalah Perkara 'Kenyamanan' terminal mojok.co

Alasan Mahasiswa ITB Jatinangor Jarang Terlihat Adalah Perkara 'Kenyamanan' terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Skripsi adalah koentji. Begitulah gambaran atas sistem pendidikan tinggi kita yang memberikan tempat istimewa bagi makhluk bernama skripsi. Tanpa mengerjakan skripsi, apalah artinya kuliah delapan semester. Tugas bikin makalah, KKN, PKL, dan tugas lainnya tak bernilai jika skripsi terbengkalai. Karena sekali lagi, skripsi adalah koentji.

Makhluk ini menjadi momok tersendiri bagi mereka yang dahaga es satoe. Begitulah resiko menjadi sarjana, harus berjumpa dulu dengan momok tersebut. Jika tak kuasa menghadapinya, niscaya akan mati kehausan tanpa pernah menikmati kesegaran es satoe.

Saya memiliki kumpulan kisah trengginas—kalo tidak dikatakan tragis—dari mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Kisah ini dipungut dari kantong pribadi, dan tentu saja dari kantong beberapa kawan saya. Perlu menjadi catatan, kisah dari kantong pribadi lebih sedikit daripada yang berasal dari beberapa teman itu. Karena saya itu orangnya nggak suka sambat. Titik.

 

Kisah Pertama

Korban PHP. Kisah ini berasal dari mahasiswa yang tata acara bertemu dengan dosbing harus wasapan dulu. Para pejuang toga ini nggak boleh baper. Dosbing seringkali cakap menggantikan peran gebetan, yakni suka PHP. Iya, itu lho pemberi harapan palsu. Sewaktu di wasap bilangnya bisa bimbingan hari Senin jam 09.00. Giliran disamperin ke ruangannya sesuai waktu yang blio tentukan, blio malah tidak ada. Meski sudah ditunggu beberapa jam, tetap saja tidak nongol. Emang suka PHP seperti gebetanmu.

Padahal, ada perjuangan ekstra sewaktu wasapan dengan blio. Udah balesnya lama, kadang di wasap beberapa kali baru bales. Eh kok ndilalah udah dibales malah beliaunya tidak di lokasi saat hendak ditemui. Sialnya, kalo blio tidak di tempat, blio tidak kasih kabar lanjutan. Apa susahnya sih wasap mahasiswa buat kasih kepastian? Sungguh menggemaskan.

 

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Aturan Tidak Tertulis Saat Menulis Kata Pengantar Skripsi agar Nggak Jadi Bom Waktu di Kemudian Hari

Kisah Kedua

Menjadi pesuruh. Ini seperti latihan menjadi kaki tangan bos besar. Adakalanya relasi mahasiswa-dosbing menghasilkan relasi yang sangat timpang. Dosbing memiliki kuasa atas mahasiswa yang dibimbingnya. Pada posisi ini mahasiswa hendaknya menuruti apa yang dimaui dosbing. Jika menolak perintah dosbing, bisa-bisa blio ngambek gamau bimbingan dua bulan. Bisa mampus kalo begitu ceritanya.

Mahasiswa bimbingan skripsi kadang disuruh untuk membelikannya makanan. Kadangpula disuruh untuk memfotokopikan berkas. Atau beli ini itu lainnya. Ya meski pakai duit beliau sih, tapi kok ya nyuruhnya mahasiswa. Kan sudah ada tukang kebon yang siap melayani. Emang dikira mahasiswa nggak punya kerjaan lain apa ya. Iya sih, mahasiswa skripsi biasanya gabut, tapi ya nggak gitu juga disuruh-suruh.

 

Kisah Ketiga

Tempat membuang marah. Namanya juga manusia, pasti bisa marah. Kalo kata orang, kesabaran ada batasnya. Pun demikian dengan dosbing skripsi, blio kan juga manusia. Sangat menyelami perkataan orang-orang kalo kesabaran ada batasnya. Dan, melampiaskan amarah yang terbaik bagi seorang dosbing adalah kepada mahasiswa yang dibimbingnya. Mana mungkin mahasiswa berani melawan dosbing. Bisa kualat tujuh turunan nanti.

Pemicu amarah dosbing biasanya adalah hal-hal kecil. Semisal lupa tidak ketuk pintu. Bisa saja itu menjadi pemicu untuk meluapkan marah dengan ceramah setara dua sks. Kata bodoh, kurang ajar, tidak punya sopan santun, tidak beretika dan lain sebagainya bergulir bagai bola salju dari lisannya. Padahal itu beneran lupa atau karena terburu-buru. Kan enaknya ya dinasihatin dengan santun. Tidak perlu marah-marah nanti cepat tua. Tapi ya bagaimana lagi, tampaknya mahasiswa skripsi adalah tempat membuang marah bagi dosbing. Apapun alasannya, penting marah dulu.

 

Kisah Keempat

Dari revisi ke revisi. Ini keniscayaan bagi mahasiswa bimbingan skripsi. Kesalahan pada penulisan skripsi pasti ada. Toh kalo tidak ada, pasti diada-adakan. Pokoknya harus ada yang salah. Pokoknya harus ada revisi. Dosbing selalu mampu menemukan kesalahan mahasiswa yang dibimbingnya. Kan ngga lucu kalo skripsnya sudah sempurna. Nanti ya tidak ada proses pembelajarannya dong ah.

Meski demikian adanya, kita harus tetap berpikir positif. Siapa tahu, kenestapaan semacam itu adalah kiat dosen untuk melatih mental mahasiswa agar tidak letoy saat di dunia kerja kelak. Siapa yang tahu? Jadi pesan moralnya, yang sabar, yang ikhlas, dan yang tabah saja. Badai pasti berlalu, entah kapan. Uwuwuw~

Demikianlah sedikit kisah penderitaan mahasiswa skripsi. Itu baru sebagian lho. Belum lagi penderitaan yang lain. Saya merasa tidak enak bila terlalu banyak menceritakan penderitaan mahasiswa skripsi. Pada intinya mahasiswa skripsi itu adalah pejuang yang luar biasa. Pokoknya, tidak ada yang lebih tabah dari mahasiswa skripsi. Mari apresiasi mahasiswa skripsi yang mengalami kisah demikian, dengan cara tidak bertanya kapan wisuda kepada mereka.

 

Terakhir diperbarui pada 14 Januari 2022 oleh

Tags: dilema mahasiswaKapan LulusMahasiswaSkripsi
Waloyo Teguh

Waloyo Teguh

ArtikelTerkait

mahasiswa tingkat akhir

Ragam Jenis Mahasiswa Tingkat Akhir

11 Mei 2019
Alfa X by Alfamart Cocok untuk Skripsian: Lebih Murah daripada Kafe, Lebih Nyaman daripada Warmindo Mojok.co

Alfa X by Alfamart Cocok untuk Skripsian: Lebih Murah daripada Kafe, Lebih Nyaman daripada Warmindo

12 Juli 2024
pelacur

Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur!

5 Agustus 2019
Jadilah Senior Ormawa yang Tidak Berlebihan, Kampus dan Mahasiswa Sudah Berubah Mojok.co

Jadilah Senior Ormawa yang Tidak Berlebihan, Kampus dan Mahasiswa Sudah Berubah

27 November 2023
15 Istilah yang Harus Diketahui Mahasiswa Baru Jurusan Sosiologi

15 Istilah yang Harus Diketahui Mahasiswa Baru Jurusan Sosiologi

2 April 2023
5 Istilah Unik yang Cuma Diketahui Mahasiswa UT Terminal Mojok

5 Istilah Unik yang Cuma Diketahui Mahasiswa UT

12 November 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Kasta Tertinggi Varian Rasa Brownies Amanda yang Nggak Bikin Kecewa Mojok.co

4 Kasta Tertinggi Varian Rasa Brownies Amanda yang Nggak Bikin Kecewa

11 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga Mojok

4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga

11 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.