Anggapan Karya Fiksi Lebih Rendah dari Karya Nonfiksi Itu Konyol
Hari gini kok banding-bandingin fiksi dengan nonfiksi, kek nggak ada kerjaan aja.
Hari gini kok banding-bandingin fiksi dengan nonfiksi, kek nggak ada kerjaan aja.
Si pembuat ingin menyampaikan ide-ide tertentu lewat karya sastra mereka. Dari konsep inilah karya sastra bisa menjadi alat propaganda.
Bukannya kalau akses buku, artikel jurnal, dan karya sastra makin banyak harusnya jadi lebih gampang buat ngembangin tulisan ya? Kok ...
Bisakah Turnitin membantu para redaktur media pada umumnya dan redaktur sastra secara khusus dalam mendeteksi plagiarisme dalam sebuah karya?