Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Sinetron

Syuting di Eropa Nggak Bikin Sinetron Indonesia Naik Kelas

Muhammad Afsal Fauzan S. oleh Muhammad Afsal Fauzan S.
12 Oktober 2022
A A
Syuting di Eropa Nggak Bikin Sinetron Indonesia Naik Kelas

Syuting di Eropa Nggak Bikin Sinetron Indonesia Naik Kelas (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Dunia hiburan televisi Indonesia sekarang lagi rame-ramenya, terlebih di SCTV. Soalnya, TV swasta dengan logo warna kuning dan biru itu akan menayangkan sinetron baru berjudul Siapa Takut Orang Ketiga. Katanya, sih, katanya, sinetron ini memiliki sinematografi kelas internasional, terlebih syutingnya di Eropa. Tapi, menurut saya sinetron ini nggak akan bisa bikin dunia hiburan televisi Indonesia naik kelas.

Siapa Takut Orang Ketiga adalah salah satu sinetron yang bercerita tentang seorang perempuan bernama Kim yang diperebutkan oleh dua laki-laki bernama Will dan Sam. Sinetron yang diproduksi Sinemart ini, tayang setiap sore, setiap hari, sama seperti sinetron pada umumnya.

Meskipun syuting di Swiss dan Paris, tetapi sinetron ini tidak serta merta membuatnya seperti drama Korea yang bisa menggaet penonton dari berbagai belahan dunia. Perlu diakui, beberapa teknik sinematografi di sinetron ini cukup keren, tapi hanya dalam membuat footage perkotaan.

Di sini saya akan saya jelaskan mengapa sinetron Siapa Takut Orang Ketiga ini nggak jauh beda dengan sinetron yang pernah tayang bertahun-tahun yang lalu di Indonesia. Padahal, pasti biaya produksinya mahal karena syuting di luar negeri dengan tayangan yang disiarkan setiap hari.

Pertama, cerita yang nggak ada inovasinya sama sekali. Sinetron Indonesia sangat identik dengan perselingkuhan, percintaan, dan hal-hal yang berkaitan dengan itu. Padahal, para sineas Indonesia tentu punya ide-ide keren yang revolusioner untuk dunia sinetron Indonesia.

Ambil contoh Korea Selatan. Korea Selatan tidak hanya memiliki kisah tentang cinta, tetapi politik, kriminal, aksi, atau bahkan beberapa genre disatukan menjadi sebuah cerita yang ciamik. Tentu hal ini seharusnya menjadi tolok ukur dalam membuat sinetron yang baik, dan tentu bisa menggaet penonton muda.

Kedua, dialog yang biasa aja. Sinetron Indonesia dari tahun ke tahun tidak memiliki kemajuan dalam penulisan skrip, percakapan antartokoh sangat biasa dan klise. Tentu, sebagai penonton yang mengikuti perkembangan dunia hiburan, bakal merasa bosan. We bored, man. Wanna try something new?

Padahal, Indonesia pernah memiliki sinetron dengan dialog yang keren dalam Para Pencari Tuhan di tahun-tahun awal. Dialog Aya dan Azam masih ngena dan ramai dibagikan di sosial media karena punya retorika yang tidak biasa. Sementara, semakin ke sini, tidak ada lagi penulisan skrip keren seperti itu.

Baca Juga:

Pengalaman Saya Mendapatkan Visa Schengen Tanpa Perlu “Berdarah-darah” Berkat Sponsor

Mengurus Visa Schengen Jadi Momok bagi Orang Indonesia yang Ingin ke Eropa

Ketiga, terlalu banyak musik. Sinetron Indonesia sepertinya sangat alergi untuk menghilangkan musik latar dari tayangannya. Setiap scene pasti harus diisi dengan musik latar, yang kadang malah mengganggu telinga. Padahal, musik latar harusnya bisa digunakan lebih sesuai dengan rasa dari scene yang ditayangkan.

Jika kita melihat series-series Indonesia di platform streaming, mereka menggunakan musik latar secukupnya. Bagi scene dialog biasa, tentu keheningan memiliki warna alami tersendiri. Tetapi, di sinetron Indonesia, musik latar itu wajib hukumnya, haram kalau dihilangkan.

Keempat, slow motion yang berlebihan. Dua episode sinetron Siapa Takut Orang Ketiga yang saya tonton, masih punya adegan slow motion yang berlebihan. Bahkan, sinetron yang digembor-gembor punya sinematografi kelas dunia ini menayangkan slow motion yang sedikit patah-patah.

Saya tidak masalah dengan adanya adegan slow motion, tetapi jika terlalu berlebihan apalagi dengan frame rate yang tidak stabil, tentu akan menyakiti mata. Padahal, rumah produksi tentu memiliki alat yang memadai untuk membuatnya lebih sempurna.

Kelima, alur yang lambat. Jika kita membandingkan dengan series Layangan Putus yang viral beberapa waktu yang lalu di Disney Hotstar, sinetron Indonesia memiliki alur yang sangat lambat di setiap episodenya.

Tentu, hal ini sangat berguna bagi mereka yang ingin memperpanjang episode sehingga bisa tayang dalam waktu yang lama. Padahal, hal ini membosankan. Layangan Putus memiliki episode yang pendek, tetapi bisa ngena di penonton karena ceritanya yang unik, dan alurnya yang jelas.

Sudahlah, capek saya kalau bahas sinetron Indonesia. Intinya, syuting di Eropa nggak akan bikin sinetron kita naik kelas. Justru menunjukkan kalau emang dah mentok, nggak bisa menawarkan kualitas, dan akhirnya balik ke formula paling nyebahi: memanfaatkan orang Indonesia yang gampang kagum.

Penulis: Muhammad Afsal Fauzan S
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 7 Adegan Sinetron Indonesia yang paling Memuakkan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 12 Oktober 2022 oleh

Tags: eropalayangan putuspara pencari tuhansinetron indonesia
Muhammad Afsal Fauzan S.

Muhammad Afsal Fauzan S.

Penulis, Digital Creator, Copywriter.

ArtikelTerkait

Lapangan desa. (Unsplash.com)

5 Alasan Tinggal Dekat Lapangan Desa Itu Nggak Enak Banget

16 Juli 2022
Adegan Tutup Mata di Sinetron: Romantis Kagak, Cringe Iya

Adegan Tutup Mata di Sinetron: Romantis Kagak, Cringe Iya

12 Juli 2022
Episode Awal Layangan Putus Berasa Deja Vu The World of the Married terminal mojok

Episode Awal Layangan Putus: Berasa Deja Vu The World of the Married

30 November 2021

Sinetron Indonesia Perlu Mengurangi Adegan Ngomong dalam Hati

9 Juni 2021

Para Pencari Tuhan, Sinetron Ramadan Terbaik Sepanjang Masa

27 April 2020
Sinetron Indonesia Semakin Membosankan dan Nggak Menghibur (Unsplash)

5 Alasan yang Membuat Sinetron Indonesia Semakin Membosankan. Produser dan Sutradara Perlu Lebih Kreatif!

30 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.