Beberapa waktu lalu, Suzuki resmi meluncurkan Ertiga terbaru. Dimensinya kini lebih besar dengan sejumlah pembaruan. Dari sisi eksterior, perubahan tampak pada spoiler atap, lampu belakang, serta panel pintu belakang. Fitur keselamatan juga ditingkatkan signifikan dengan 6 airbags di semua varian, sabuk pengaman 3 titik di tiap kursi, serta TPMS di tipe tertinggi. Kabin juga lebih nyaman berkat tambahan ventilasi AC di tengah dan dua port USB Type-C di baris kedua.
Meskipun mengalami sejumlah pembaruan, Suzuki Ertiga tampak masih ingin mempertahankan positioningnya sebagai MPV keluarga yang sopan, nggak neko-neko, dan gampang diterima semua kalangan.
Kalau diingat-ingat lagi, Suzuki Ertiga khususnya di era generasi pertama ini sempat dijuluki sebagai MPV Syariah di forum-forum otomotif dunia maya. Julukan yang terdengar unik, nyentrik dan tentu saja datang bukan tanpa alasan.
Alasan Suzuki Ertiga dicap sebagai MPV syariah
Sekitar tahun 2012, saat Ertiga pertama kali hadir di Indonesia, forum otomotif dan percakapan warganet kerap menyematkan label “mobil syariah” pada MPV pertama Suzuki itu. Penyebabnya sederhana. Yaitu, desainnya yang kalem dan tidak neko-neko dianggap merepresentasikan keluarga muslim kelas menengah yang religius, rajin datang ke kajian, tetapi tetap modern. Ditambah, harga Suzuki Ertiga lebih bersahabat dibanding Avanza atau Xenia, sementara kenyamanannya terasa di atas rata-rata.
Ndilalah, waktu itu penggunaan kata ‘syariah’ memang sedang laris manis dipakai di mana-mana. Jadi ya, ketika Suzuki Ertiga ini muncul, forum-forum otomotif langsung menyematkan label MPV Syariah pada Ertiga. Lucunya lagi, citra itu makin menguat karena di berbagai pengajian akbar, sering kali terlihat pak kiai atau ustaz dijemput panitia dengan menggunakan Suzuki Ertiga.
Mau kebetulan atau memang disengaja, yang jelas, sejak saat itu status MPV Syariah resmi melekat pada Suzuki Ertiga.
Faktor lain yang menguatkan julukan MPV Syariah pada Suzuki Ertiga
Selain karena tampilannya yang kalem dan kebetulan sering terlihat di pengajian akbar, ada beberapa faktor lain yang bikin Suzuki Ertiga makin sah disebut MPV Syariah. Pertama, soal konsumsi bahan bakar yang terkenal irit.
Untuk keluarga kelas menengah religius yang rajin bepergian ke kajian, efisiensi BBM ini jelas jadi nilai plus. Kedua, kabin Ertiga cukup lega dan nyaman, cocok dipakai satu keluarga besar. Ketiga, suspensinya yang lebih empuk dibanding kompetitor sekelasnya juga membuat perjalanan jauh ke pesantren atau silaturahmi antar-kota terasa lebih adem.
Hal-hal tersebut semakin menguatkan posisi Suzuki Suzuki Ertiga sebagai mobil keluarga religi yang sederhana, hemat, dan penuh pertimbangan.
Masihkah layakkah disebut MPV syariah?
Pertanyaan menarik kemudian muncul. Apakah saat ini Suzuki Ertiga masih layak disebut MPV Syariah?
Dari sisi kultur, sebutan MPV Syariah memang sudah jarang terdengar. Namun, kalau kita tarik kembali ke esensi, Ertiga sebenarnya masih menjaga ruh lamanya. Desainnya tetap kalem dan tidak neko-neko, persis ketika ia pertama kali lahir. Karakternya pun masih merepresentasikan keluarga yang mengutamakan fungsi ketimbang gaya berlebihan. Dan yang paling penting, kenyamanan masih jadi ciri khas yang konsisten hadir di setiap generasi.
Kalau soal Ertiga disebut MPV Syariah karena sering dipakai untuk antar jemput pak kyai saat ada kajian, duh, nggak tahu juga ya. Kayaknya pak kiai sekarang sudah punya mobil sendiri-sendiri, jadi nggak perlu dijemput panitia.
Jadi, apakah Ertiga masih relevan disebut MPV Syariah? Jawabannya: masih, terutama kalau kamu belinya pakai skema cicilan di bank syariah. Wkwkwk.
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Suzuki All New Ertiga Hybrid Bikin Mobil Lain Ketar-ketir, Nyalakan Tanda Bahaya!




















