Mobil pertama yang saya naiki ketika tiba di Lembata, Nusa Tenggara Timur saat pulang dari Malaysia pada 2000-an adalah Suzuki Carry Futura. Minibus yang satu ini memang menjamur sebagai moda transportasi umum bagi masyarakat Lembata. Biasanya pemilik dari Suzuki Carry Futura akan memodifikasinya dengan berbagai pernak-pernik otomotif dilengkapi bass yang membuatnya semacam diskotik berjalan. Ada jedag-jedugnya. Berbeda dengan angkutan umum yang biasanya menggunakan satu warna sebagai penanda jika mobil tersebut merupakan angkutan umum.
Para pemilik seperti berlomba-lomba menghias Suzuki Carry Futura miliknya agar mampu menarik para penumpang untuk naik. Mobil-mobil ini kemudian akan menyebar dari pusat kota mulai pukul 2 hingga 3 sore ke seluruh penjuru Kabupaten Lembata. Perjalanan dari pusat kota ke berbagai pelosok kampung yang memakan waktu berjam-jam membuat para penumpangnya butuh hiburan. Oleh karena itu, wajar jika tiap-tiap mobil ini dilengkapi musik ngebas atau Tv di dalamnya.
Selain itu jalanan yang bergelombang dan berlubang-lubang mendorong para pemilik untuk melengkapi mobilnya dengan shock terbaik agar para penumpang di dalamnya merasa nyaman.
Sanggup menempuh 2000 kilometer
Tapi, pengalaman saya secara emosional dengan Suzuki Carry Futura sebenarnya terjalin ketika melakukan perjalanan dari Kendal (Jawa Tengah) menuju ke Lembata (Nusa Tenggara Timur) menggunakan jalur darat. Durasi perjalanannya memakan waktu selama 6 hari.
Pada saat itu, Suzuki Carry Futura merupakan mobil bekas yang baru dibeli oleh paman saya untuk dibawa pulang ke Lembata. Bagi paman saya waktu itu, menantang kebandelan si Suzuki Carry Futura adalah dengan menggunakannya dalam perjalanan pulang. Jarak perjalanan pada waktu itu mencapai lebih dari 2000 km jauhnya.
Meski disebut sebagai minibus dengan ukuran dan panjang yang nggak lebih besar dari HIACE, Suzuki Carry Futura mampu diisi oleh 7 kerabat saya lengkap dengan barang-barang bawaan yang bejibun banyaknya. Selain itu, dari segi performa, mobil ini hanya dua kali masuk bengkel untuk ganti oli dan pengecekan mesin, tanpa sekalipun mengalami mogok ketika perjalanan.
Tantangan sebenarnya adalah ketika memasuki zona NTT yang jalannya banyak menguji kesabaran karena berlubang, berlumpur, hingga tanjakan dan turunan yang curam. Alhamdulillah, semua itu dapat dilalui dengan lancar dan mobil ini mampu mengantarkan kami dengan selamat hingga tiba di rumah.
Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa mobil ini terbukti tangguh dari masa ke masa. Pada edisi Carry Indomobil, Suzuki tak lagi menunjuk karoseri luar sebagai perakit body. Body mobil dibuat langsung oleh pabrikan sehingga keluar pabrik sudah berwujud mobil utuh. Secara desain, Carry Futura buatan Indomobil sudutnya lebih sleek dan ramping serta proporsional.
Kelemahannya, hanyalah desain lampu belakang horizontal yang posisinya di bumper, khas desain mobil Suzuki yang lain. Ini sedikit menyulitkan pengemudi kendaraan besar melihatnya apabila posisinya terlalu dekat. Untuk edisi Carry buatan karoseri, desain lampu belakang lebih proporsional berbentuk vertical bar. Namun dari sisi teknis, Carry Futura boleh jumawa karena tahan overheat. Mesin Carry Futura berbahan besi sehingga daya tahannya tinggi.
Sekilas tentang Suzuki Carry Futura
Sekilas tentang Suzuki Carry Futura, minibus ini pertama kali muncul saling berbagi panggung dengan Mitsubishi Colt T120ss yang kala itu menjadi salah satu kompetitor terdekatnya. Sampai saat ini, mobil ini masih diproduksi dalam bentuk minibus oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS). Di tangan beberapa perusahaan karoseri seperti Adiputro, mobil ini berubah nama menjadi Suzuki Adventura.
Sesaat ketika peluncuran pertama kali, mobil ini tersedia dalam beberapa tipe mesin seperti 1.300 cc, 4 silinder karburator yang keluar pertama kali tahun 1991. Setelah itu keluar Suzuki Carry Futura bermesin 1.600 cc karburator. Bila digunakan dalam kondisi orisinil tanpa dimodifikasi, bagian dalam dari Suzuki Futura benar-benar sangat sederhana, tapi tetap elegan. Oleh karena itu, di zaman dahulu interior mobil ini menjadi salah satu yang paling nyaman dan disukai.
Bagaimana soal perawatannya? Karena waktu itu Suzuki Futura digunakan sebagai angkot, maka sparepart banyak tersedia dan terjangkau. Makin murah lagi apabila menggunakan komponen OEM. Sistem mekanikalnya juga tidak begitu rumit, sehingga bisa ditangani oleh mekanik bengkel umum mana pun.
Belakangan ini, telah muncul versi modern Carry Futura yang dirilis kisaran 2019. Generasi terbaru ini memiliki desain tampak seperti Toyota HiAce generasi H200. Mesin yang diusung juga mengalami perubahan mengikuti peraturan emisi Euro 4 dengan mesin K15C yang mirip dengan mesin Suzuki Ertiga.
Sekalipun di era saat ini telah muncul versi modernnya dan banyak pilihan mobil lain yang lebih canggih, tapi bagi saya Suzuki Carry Futura masih jadi yang terbaik karena memberikan pengalaman menggunakan mobil yang nyaman, sederhana, dan membumi.
Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Suzuki Carry Futura, Minibus Idola Ibu-ibu Kondangan