Berbicara soal mobil produksi pabrikan Suzuki, rasanya kurang lengkap jika belum membahas APV. Tanpa terasa kiprah APV di dunia otomotif telah berusia 18 tahun, terhitung mulai pertama kali diperkenalkan pada tahun 2004 sampai dengan sekarang. Mungkin sedikit dari kita yang tahu bahwa sampai saat ini pun APV masih diproduksi.
Maklum sih jika sedikit yang tahu, karena APV ini memang diem-diem aja, tidak pernah beriklan sama sekali. Seolah memang sengaja APV mengalah dengan si adik seperguruannya yakni All New Ertiga untuk menggunakan dana promosi Suzuki sepenuhnya. Meskipun berimbas ke penjualan yang menurun dibanding pas tenar-tenarnya dulu, tapi APV tetap laku dan punya pasar tersendiri. Toh semisal diiklankan juga tidak ada pembaharuan besar di mobil ini yang perlu dikenalkan ke publik karena sampai saat ini, masih mempertahankan bentuk awalnya.
Dari segi bodi, mobil ini masih berbentuk kotak yang memiliki 5 pintu, dengan rincian pintu depan kanan-kiri, tengah kanan-kiri, dan pintu bagasi yang berbentuk hatchback. Kemudian, bentuk lampu-lampunya pun masih kotak, bahkan lampunya masih pake bohlam belum LED. Perubahan pada APV hanya di grill depannya saja. Terkhusus untuk yang tipe Luxury, grill yang terdiri dari beberapa garis horizontal berwarna krom didesain sedikit melengkung ke bawah di tengahnya, jadi seperti bibir yang sedang tersenyum. Dan yang agak ngeselin dari mobil ini bagi saya, APV ini kan ada kap depannya, tapi mesinnya ditaruh di kolong mobil. Tepatnya di bawah jok depan.
Perihal mesin, konon mesin APV mengadopsi dari mesin Suzuki Carry Futura, perbedaannya hanya penaruhan seperangkat radiator yang ditaruh dalam kap depan. Maka dari itu ada yang berpendapat bahwa APV sebenarnya Carry Futura yang ganti baju. Spesifikasi dari mesin mobil tersebut yakni; berpenggerak roda belakang, berkecepatan 1500cc, dengan transmisi manual 5 percepatan, dan berbahan bakar bensin. Kalo udah mesin Carry Futura sih jangan ditanya lagi, pasti tangguh dan terhitung irit. Saya pernah membuktikan sendiri, kala itu perjalanan dari Salatiga ke Purworejo PP yang jaraknya sekitar 150 KM, saya isi pertalite 200 ribu masih sisa.
Beberapa hal yang saya uraikan diatas memang menunjukkan bahwa APV terkesan tidak ada inovasi. Tapi menurut saya, di balik ke-istiqomahan APV adalah bagian strategi Suzuki. Mirip-mirip dengan Mitsubishi yang mempertahankan bentuk L300-nya. Namanya juga strategi ya, apa pun itu pasti demi perputaran roda bisnis agar terus berjalan.
Dan sepertinya pendapat saya ini ada benarnya. Beberapa hari yang lalu saya sempat menanyakan perihal penjualan APV sama salah satu teman yang bekerja sebagai sales mobil Suzuki. Kata blio, APV masih banyak permintaan dari perusahaan untuk mobil operasional, permintaan dari rumah sakit untuk mobil ambulans, permintaan dari hotel untuk ngelansir tamu hotel dari bandara, dan sebagainya. Secara pribadi pun saya pernah melihat kalo Dinas Lingkungan Hidup Kota Salatiga juga menggunakan APV pick-up dengan sedikit memodifikasi baknya untuk mengangkut sampah.
Mobil ini memang serbaguna, buat sikilan juga lumayan nggak ngisin-ngisini, buat mobil rentalan juga oke, karena kabinnya luas yang didalamnya terdiri dari terdiri dari jok 3 baris yang sanggup dinaiki 8 orang. Terus dimodifikasi dijadiin food truck juga bisa, dan misal dimodifikasi dijadikan perpustakaan berjalan juga compatible.
Oleh karena serbaguna serta bermesin tangguh, harga APV bekas masih lumayan mahal. Yakni sekitar 65 jutaan untuk APV keluaran tahun 2009. Jadi wajar saja jika pihak leasing masih mau menerima APV sebagai muridnya (bisa buat jaminan utang maksudnya). Untuk harga APV yang baru OTR Jakarta kini sekitar 169,9 juta (blind van), 213,5 juta (GA), 221,7 (GL), 235,6 juta (GX). 238,9 juta (SGX), 258,1 juta (Luxury R15), 262,1 juta (Luxury R17).
Sebagai penutup dari tulisan ini, menurut saya filosofi bagaikan macan yang sedang tertidur sepertinya layak disematkan pada mobil ini. Andai APV mau sedikit mengubah sedikit modelnya, katakanlah pintu tengah dibikin model sliding mungkin, penjualan APV akan meroket kembali. Semisal nggak ada perubahan pun juga nggak masalah sih, APV akan tetap menjadi mobil serbaguna yang siap diajak rekoso.
Sumber gambar: Sabung Hamster via Wikimedia Commons
Penulis: Muhammad Iksan
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Suzuki Katana, Mobil Tangguh Pilihan Si Doel