Ajakan #KaburAjaDulu yang ramai di medsos bikin banyak orang berkelahi. Ada yang pro, jelas ada yang kontra, ada pejabat yang ikutan komen, ada yang bikin analisis. Tapi tiap saya lihat ajakan tersebut, saya justru kepikiran satu orang: Susanti di Upin Ipin.
Susanti adalah tokoh di serial Upin Ipin yang merupakan tokoh asli Indonesia yang pindah dari Jakarta karena urusan pekerjaan orang tuanya. Gadis kecil baik tersebut jadi kawan Mei Mei serta memberi corak dalam serial Upin Ipin. Saya kurang bisa mendeskripsikan dia kelewat detil, tapi yang jelas, Susanti bukan tokoh yang sepele lah.
Nah, pertanyaannya, kenapa saya kepikiran Susanti?
Oh ya jelas saja jawabannya karena keadaan Indonesia sekarang yang karut marut. Saya membayangkan, suatu saat nanti, orang tua Susanti akan kepikiran untuk balik Indonesia. Bagaimanapun, tidak semudah itu mencabut hati seseorang dari tanah kelahirannya. Tapi, untuk sekarang, saya kira nggak perlulah kepikiran untuk balik.
Malahan, saya ingin menyarankan, sebaiknya orang tua Susanti berpikir untuk ganti kewarganegaraan.
Mengorbankan stabilitas jelas tidak worth it
Perlu dipahami, orang tua Susanti pindah ke Malaysia karena urusan pekerjaan itu sesuatu yang keren. Dia jelas bukanlah PNS yang dimutasi karena tidak setuju atas ide atasan yang bodoh. Saya yakin, orang tuanya ini punya jabatan yang mentereng. Kepala cabang lah, minimal.
Dengan asumsi itu saja, harusnya keluarganya paham bahwa balik ke Indonesia, apalagi dalam kurun waktu 5 tahun mendatang, jelas hal yang bodoh. Kondisi politik negara saat ini amat kacau. Pemerintahannya juga tidak bisa diandalkan sama sekali.
Maksudnya, lihat deh, negara mana yang memotong semua anggaran penting hanya untuk program yang ditakdirkan gagal?
Kalau sudah berkeluarga, stabilitas adalah yang utama. Malaysia memang punya masalah, tapi saya yakin, nggak ada seujung kukunya Indonesia. Kok bisa saya yakin? Lho, hanya negara gagal lah yang punya masalah sama kayak Indonesia di masa sekarang.
Sekangen-kangennya orang tua Susanti pada Indonesia, apakah worth it meninggalkan semua stabilitas ini hanya karena rasa rindu? Well, kalian tahu sendiri jawabannya.
Baca halaman selanjutnya
Keluarga Susanti pasti dianggap tidak nasionalis