Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Musik

Susahnya Menjelaskan Musik Metal ke Orang Tua

Iqbal AR oleh Iqbal AR
20 Agustus 2019
A A
musik metal

musik metal

Share on FacebookShare on Twitter

Bagi kebanyakan orang, musik metal masih dianggap sebagai musik setan. Anggapan ini bukan tanpa alasan. Beberapa lirik yang bergenre metal memang seringkali berhubungan dengan hal-hal yang bertema kegelapan dan setan-setanan. Meskipun begitu, banyak yang suka musik metal, tapi yang benci juga nggak sedikit. Udah musiknya nggak easy listening, nggak pernah jadi populer juga. Mana ada musik gedubrak-gedubrak jadi populer? Udah musiknya gedubrak-gedubrak, tampilannya juga seram-seram lagi.

Sebagai salah satu penggemar metal, penghalang utama justru datang dari orang tua, terutama Ibu saya. Melekatnya hal-hal yang berbau setan pada musik metal ini lah yang membuat ibu saya nggak pernah suka ketika saya membeli, atau sekadar mendengarkan musik metal di rumah. “Musik setan kok masih aja didengarkan,” gitu kata ibu saya. Penolakan ini juga didukung latar belakang ibu saya yang agamis banget. Jangankan metal, musik pop saja pernah dibilang haram kok sama ibu. Apalagi metal, ya haram kuadrat. Itu sih dulu, sekarang sudah agak melunak, tapi Ibu saya tetap say no to metal.

Menjadi metalheads, sebutan bagi fans musik metal, di lingkungan orang tua yang agamis memang jadi tantangan menarik. Adanya kontradiksi antara agama dan metal, menjadikan saya dan orang tua saya punya tugas yag sama beratnya. Saya punya tugas menjelaskan pada orang tua, bahwa metal nggak selamanya bertema setan. Sementara itu, orang tua saya juga punya tugas menjelaskan pada saya bahwa metal itu nggak baik. Yang jelas, saya nggak peduli dengan tugas orang tua saya. Saya lebih peduli dengan tugas saya, bagaimana menjelaskan musik metal ke orang tua saya, meskipun susahnya minta ampun.

Pergulatan saya pertama kali dengan orang tua, adalah ketika saya memutar lagu dari Black Sabbath, yang juga berjudul Black Sabbath di kamar. Saya memang terbiasa memutar musik dengan suara keras yang bisa terdengar satu rumah. Belum juga setengah lagu, Ibu saya datang dari dapur, masuk ke kamar saya, dan langsung marah-marah dengan suara agak tinggi, “Matikan! Musik setan kok disetel,” terus balik lagi ke dapur. Saya kaget, plus bingung. Musiknya nggak saya matikan, cuma saya kecilkan. Ini orang kok tiba-tiba masuk kamar dan marah-marah. Mbok ya santai aja, lur!

Padahal, lagu yang saya setel ini juga nggak keras-keras banget. Lagunya sih dark gitu, tapi nggak sampai yang gedubrak-gedubrak gitu. Setelah itu, Ibu saya jadi semakin sensi sama musik metal. Daripada berantem, saya ya ngalah saja. Kalau saya dengerin musik metal, ya saya dengerinnya pakai headset, nggak keras-keras lagi. Prinsipnya ibu saya, Metal is satan gitu.

Sepakat atau tidak, metal memang dekat dengan hal-hal yang berbau setan. Dalam film dokumenter Metal: A Headbanger Journey karya Sam Dunn, beberapa irama dalam musik metal memang terinspirasi dengan musik orkestra pada abad pertengahan di Eropa, yang sering digunakan untuk ritual pemuja setan. Irama-irama gelap, dengan distorsi yang berat menjadikan metal sering dihubungkan dengan musik setan. Lingsir wengi-nya negara barat, lah.

Ya memang ada band-band metal yang secara terang-terangan menjadi penganut satanisme. Gerombolan Norwegian Black Metal seperti Mayhem, Gorgoroth, atau Dimmu Borgir adalah beberapa diantaranya. Mereka nggak hanya bilang kalau mereka adalah satanis, bahkan dulu mereka sampai membakar gereja sebagai bentuk perlawanan terhadap agama, lho. Coba kalau sekarang? Mana berani mereka.

Tapi nggak semuanya band metal punya kaitan dengan setan-setanan. Malah banyak band-band metal yang menolak dihubungkan dengan hal-hal yang berbau setan. Beberapa band memang pakai unsur-unsur setan ya biar terlihat keren aja. Simbol bintang terbalik, angka 666, sampai simbol Devil’s Horn di tangan juga hanya keren-kerenan aja. Band-band seperti Slayer, Anthrax, atau Slipknot malah nggak ada urusannya sama satanis. Ya meskipun tampilan mereka serem, tapi nggak otomatis jadi satanis. Band metal As I Lay Dying malah tergolong band yang religius. Jauh banget dari satanis-satanis itu.

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

Suzzanna Malam Jumat Kliwon Itu Bukan Film Balas Dendam Setan, tapi tentang Ngerinya Utang!

Penjelasan seperti ini sudah cukup sering saya bicarakan ke ibu saya. Tapi ya namanya orang tua yang cukup kolot, ibu saya nggak pernah percaya. Dia tetap saja dengan pendiriannya, kalau musik metal, apapun itu bentuknya, ya tetap musik setan. Bahkan saking bencinya, ibu saya sempat mengancam akan membuang kaset/CDdan kaos-kaos band metal saya. Wihh, ancaman yang ngawur sekali.

Sampai saat ini pun, saya masih bingung, gimana caranya menjelaskan pada orang tua, terutama ibu saya, kalau musik metal itu nggak melulu soal musik setan. Apa ibu saya tak ajak nonton musik metal, terus tak suruh ke tengah-tengah orang moshing gitu aja? (*)

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Terakhir diperbarui pada 4 Februari 2022 oleh

Tags: Curhatkegelapanmusik metalsetan
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

pelacur

Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur!

5 Agustus 2019
pejuang 3,5 tahun

Tidak Perlu Menjatuhkan Mimpi Para Mahasiswa Pejuang 3,5 Tahun

27 Agustus 2019
drama korea

Terima Kasih Untuk Drama Korea

28 Juli 2019
fresh graduate

Galaunya Fresh Graduate Sarjana Pendidikan: Gaji Idealis vs Gaji Realis

13 Agustus 2019
ngidam

Apa Pun Ngidamnya, Ojek Online Solusinya

3 Agustus 2019
golongan darah

Cocoklogi: Adakah Relevansi Golongan Darah dengan Perilaku Tertentu Manusia?

12 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.