Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Surat Terbuka Untuk Tulisan Perkara Catcalling dan Tergantung Siapa Pelakunya: Memuji dan Catcalling itu Beda, Mz!

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
10 Agustus 2019
A A
perkara catcalling

perkara catcalling

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai pembaca setia tulisan di laman Terminal Mojok, dari mulai tulisan pertama sampai dengan ke-10 di setiap harinya, saya selalu sigap dalam meng-klik setiap artikel yang ditayangkan oleh redaktur. Tujuannya beragam, beberapa diantaranya mengisi waktu luang sekaligus menambah wawasan dari berbagai sudut pandang penulis. Pada tanggal 09 Agustus 2019, ada satu artikel berjudul “Jangan Munafik: Bukan Perkara Catcalling-nya, tapi Siapa Pelakunya” dan ditulis oleh Abul Muamar. Sebelumnya, salam kenal Bang Abul. Semoga dapat menjadi sapaan yang baik dan berkenan bagi Abang, agar tidak dikira sombong, apalagi kurang pergaulan.

Sebelumnya, saya sudah membaca tulisan terbaru perihal jangan munafik perihal catcalling sampai dengan tiga kali—sudah seperti minum obat—karena ternyata ada sudut pandang lain perihal catcalling. Begini, Bang Abul sempat membahas bahwa jangan anggap catcalling sinonim dengan pelecehan seksual. Ditambah istilah itu berasal dari barat. Baik.

Secara harafiah, melalui Google Translate, catcalling sendiri bermakna: make a whistle, shout, or comment of a sexual nature to a woman passing by. Sederhananya, mengutip dari Kumparan, catcalling memiliki arti lontaran ucapan dalam suara keras yang memiliki tendensi seksual, misal berseru atau berkomentar pada perempuan yang lewat di jalanan dan merupakan salah sagu bentuk gangguan di jalan. Gimana? Sudah tidak kebarat-baratan lagi, kan?

Memang betul, perilaku catcalling sudah ada sejak dahulu. Beberapa teman saya juga melakukannya sedari dulu jika ada perempuan yang lewat. Tujuannya memang bukan untuk melecehkan, hanya untuk menggoda, iseng, dan menjadi kebiasaan ketika nongkrong. Namun, hal itu tidak dilakukan oleh saya, karena bagi saya itu mengganggu kenyamanan orang lain.

Banyak dari teman perempuan hingga pasangan saya yang selalu risih dan merasa keamanannya terancam ketika ada yang catcalling. Hal tersebut tidak bisa dipisahkan oleh informasi negatif yang beredar di media, juga pengalaman pribadi. Teman saya, misalnya, ada seorang pria yang awalnya hanya menggoda, bersiul, dan memanggil. Saat tidak merespon, malah dibilang sombong, dilecehkan secara verbal, dan diikuti.

Apa itu tidak mengancam? Rasanya, dalam hal ini soal teori feminisme atau media tidak salah. Jika dilihat dari sisi lain, info yang beredar perkara catcalling malah membuat semakin mawas diri. Bahkan pasangan saya sampai membawa stun gun—alat kejut listrik—jika bepergian untuk menjaga diri. Ya, semengerikan itu akibat lanjut dari catcalling.

Melansir dari klikdokter, sebuah studi mengungkap bahwa pelecehan seksual nonfisik seperti perkara catcalling dapat meningkatkan gangguan pada mental, mulai dari depresi sampai rendah diri. Tapi, sayangnya studi ini dilakukan di Norwegia, salah satu negara di bagian Barat sana. Walau di Indonesia pun sudah banyak kasus perihal catcalling di sekitar—bahkan untuk pasangan saya sendiri.

Pasangan saya pernah bercerita secara terbuka, dia pernah mendapat perlakuan catcalling dari cowok yang menurutnya cukup tampan sampai dengan yang biasa saja. Baginya, perlakuan tersebut sama saja tidak menyenangkannya. Sudahlah tidak kenal, malah melecehkan. Kalau memang sangat ingin berkenalan, tentu ada cara yang lebih baik, bukan?

Baca Juga:

Balada Perempuan Penghuni Jogja Selatan, Gerak Dikit Kena Catcalling Orang Aneh, Ketenangan Itu Hanya Hoaks!

Pertigaan Fishipol UNY, Tempat Berkumpulnya Gondes Tukang Catcalling yang Meresahkan!

Di waktu lain, teman sekolah saya semasa SMA pernah menjadi korban catcalling sekaligus pelecehan seksual secara langsung. Sedih, marah, dan terpukul rasanya melihat seorang teman perempuan menangis histeris dan sangat down secara mental di depan mata kepala sendiri, Bang. Berawal dari apa? Catcalling. Dia sampai izin tidak masuk sekolah selama beberapa minggu karena sempat merasa rendah diri dan trauma. Syukur, setelahnya dia bisa mengatasi ketakutan secara perlahan dan menjalani hari secara normal.

Perkara catcalling jelas sangat berbeda dengan memuji. Menurut KBBI, memuji asal katanya dari puji/pu•ji/ bermakna rasa pengakuan dan penghargaan yang tulus akan kebaikan sesuatu. Rasanya kok ya beda jauh dengan catcalling yang cenderung ke arah pelecehan.

Seumur hidup, walaupun beberapa teman saya melakukan catcalling, saya sendiri tidak pernah melakukan hal itu. Bukan sok baik, sok bijak, apalagi ingin dipuji, lebih kepada saya tahu hal itu mengganggu—baik dari kenyamanan juga keamanan.

Oh, iya, Bang. Apakah saya boleh tahu sumber yang menyebutkan dalam kultur melayu dan turunannya terbiasa saling menggoda? Sebab, saya sudah coba googling namun belum ada info terkait itu. Atau mungkin karena google itu teknologi dari Barat, ya? Kalau yang dimaksud menggoda dalam hal berbalas pantun, tentu itu beda cerita, Bang.

Dari saya, seorang lelaki kelahiran tahun 1991 dan sama sekali tidak pernah ada keinginan sedikit pun untuk catcalling sampai dengan saat ini, juga tidak pura-pura amnesia akan hal itu.

Tabik. (*)

 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Terakhir diperbarui pada 4 Februari 2022 oleh

Tags: berbalas tulisancatcallingmenanggapiPelecehan Seksualsurat terbuka
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

bendahara pelaksana

Menanggapi Tulisan Panitia yang Paling Capek itu Divisi Perlengkapan: Maaf Mas, Belum Pernah Tahu Rasanya Menjadi Bendahara Pelaksana, ya?

21 Agustus 2019
Saya Lahir di Kampung PSK dan Menyadari Tatanan Masyarakat yang Unik mojok.co/terminal

Belajar dari Unggahan Fauzi Baadilla soal Pelecehan Seksual yang Dialaminya

18 Juni 2020
Sumber gambar Pixabay

Pelaku Pelecehan Seksual dan para Petinju Andal

9 September 2021
Mystic Pop-up Bar pelecehan seksual drakor MOJOK

Pesan dari Serial Drakor “Mystic Pop-up Bar” untuk Pelaku dan Korban Pelecehan Seksual

2 Juli 2020
Hanya karena Kami Orang Kristiani, Bukan Berarti Kami Pakar Alkohol dan Babi terminal mojok.co

Wajar Felix Nesi Marah, Gereja Katolik Memang Kerap Tak Transparan

13 Juli 2020
pelecehan seksual

Waspada, Pelecehan Seksual Masih Terjadi dan Merajalela di KRL

28 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.