Kalau gemar berbelanja online lewat marketplace, kalian tentu sudah nggak asing lagi dengan nama-nama seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dkk. Setidaknya ada dua marketplace yang paling menonjol di Indonesia, yakni Shopee dan Tokopedia. Perusahaan yang sering disebut si oren dan si ijo ini memang gencar sekali memberikan promo setiap tanggal kembar atau akhir bulan tiba. Makanya dibanding marketplace lain, Shopee dan Tokopedia jadi incaran para pembeli.
Lantaran saya adalah salah satu pelanggan aktif di Shopee, saya mau mengeluarkan sedikit unek-unek pada toko oren ini terkait dua fitur yang nongol di aplikasi, yakni Shopee Video dan Shopee Games. Fyi, kalau kalian pengguna setia Shopee, kalian tentu sudah nggak asing dengan Shopee Video yang mejeng di halaman depan saat membuka aplikasi ini. Shopee Video ini adalah potongan video dengan durasi sekitar 1-3 menit yang dapat diakses siapa pun. Sementara Shopee Games adalah adalah fitur permainan yang dihadirkan Shopee dengan hadiah berupa koin atau voucher gratis ongkir dan cashback untuk para penggunanya. Hmmm, kedengarannya menarik, tapi mari kita telisik lebih lanjut kedua fitur ini dari sudut pandang pelanggan seperti saya.
Pertama, Shopee Video. Berdasarkan keterangan di website help.shopee.co.id, Shopee Video adalah fitur yang disediakan bagi para pengguna Shopee untuk bersosialisasi dengan sesama pengguna lainnya melalui video. Saya nggak paham maksudnya bersosialisasi dengan sesama pengguna melalui video ini gimana, apakah biar pengguna (penjual) bisa mempromosikan tokonya kepada pengguna (pembeli) lain atau gimana. Tak jarang, saya malah menemukan video gosip atau berita hits yang sedang ramai dibahas di media sosial di sini. Ha, sebenarnya konsep Shopee Video ini gimana, sih? Biar pelanggan ada bahan gibahan gitu buat bersosialisasi?
Selain nggak jelas fungsinya buat apa, fitur Shopee Video ini juga nggak enak dilihat karena bikin laman Shopee jadi terlalu ramai. Gini lho, kalau sekadar pengin menampilkan berita viral, semua orang kan juga sudah punya media sosialnya masing-masing. Logikanya, orang-orang tentu melihat berita viral ya di media sosial, bukan di marketplace, dong. Lagi pula sebagai pelanggan aktif, saya buka Shopee ya karena pengin belanja, bukan pengin nonton berita viral atau video gosip. Sebenarnya ada juga sih penjual yang mempromosikan tokonya lewat video ini, tapi kan videonya jadi kelelep gara-gara berita gosip dan verita viral yang berseliweran.
Lupakan sejenak Shopee Video, fitur kedua yang nggak kalah menyebalkannya adalah Shopee Games. Khusus untuk fitur satu ini, harus saya akui, saya pernah beberapa kali memainkan permainan yang disediakan. Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, Shopee Games ini umumnya menawarkan hadiah berupa koin tambahan dan voucher gratis ongkir atau cashback. Namun sejujurnya, saya merasa games yang ditawarkan tersebut kurang efektif, ygy. Selain nggak guna-guna amat—karena hadiahnya juga nggak banyak-banyak amat—games-nya bikin aplikasi Shopee jadi berat!
Coba bayangkan, ada Shopee Tanam, Shopee Candy, Shopee Bubble, Shopee Go, Shopee Capit, dll. dalam fitur Shopee Games. Lagi pula kalau pengin main game mah mending saya langsung ke Play Store buat download game, kan? Lebih variatif dan menarik di sana daripada game di Shopee.
Kalau memang unfaedah buat pelanggan, mbok ya Shopee berbenah sedikit. Minimal kayak toko ijo yang dari segi tampilan lebih rapi dan nyaman buat proses jual beli. Bukan nggak mungkin lho pelanggan kabur karena melihat aplikasi makin ramai dengan hal-hal yang sebetulnya nggak penting-penting amat. Padahal saya suka belanja di Shopee ya karena barang-barang receh di sini lebih juara dibanding marketplace lainnya, lebih bervariasi dan harganya lebih murah!
Itu saja isi hati saya sebagai pelanggan setia Shopee yang menginginkan kenyamanan dalam aplikasi jual beli ini. Semoga unek-unek saya ini bisa didengarkan pihak Shopee, ya. Ayo, Shopee, tingkatkan kualitas tampilan aplikasimu demi kenyamanan pelanggan setiamu!
Penulis: Rizka Utami Rahmi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Shopee Wajib Belajar dari Iklan Rokok, Tak Hanya Cari Cuan, tapi Juga Memberi Edukasi.