Surat Terbuka untuk Rektor Universitas Terbuka: Basmi Pungli di Kampus Kita!

6 Kebohongan tentang Universitas Terbuka (UT) yang Perlu Diluruskan (Unsplash)

6 Kebohongan tentang Universitas Terbuka (UT) yang Perlu Diluruskan (Unsplash)

Universitas Terbuka (UT) dikenal sebagai kampus yang menawarkan biaya terjangkau kepada mahasiswanya. Bahkan dengan uang Rp100.000 pun dan sudah lulus SMA atau sederajat, sangat bisa kuliah di Universitas Terbuka.

Berdasarkan aturan yang sudah ditetapkan oleh pimpinan Universitas Terbuka, mahasiswa tidak akan membayar lebih dari Rp3 jutaan sekalipun memilih banyak mata kuliah. Paling mentok-mentok Rp2,5 jutaan sudah bisa kuliah di UT.

Tapi karena kita tinggal di Indonesia, aturan hanyalah aturan. Aturan sebagus apa pun dari atas, kalau sudah di bawah (hampir) pasti terjadi penyelewengan.

Bagi mahasiswa yang mendaftar secara online, kemungkinan besar tidak merasakan pungli karena pembayarannya langsung ke pusat. Berbeda halnya dengan mahasiswa UT yang ada di daerah yang kesulitan mendaftar secara online, mau tidak mau mereka harus bayar ke pihak ketiga yang dikenal dengan sebutan Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) dan Pokjar.

Sayangnya beberapa pihak SALUT dan Pokjar di beberapa daerah ini meminta biaya jasa yang terlalu tinggi kepada mahasiswanya. Jika harga uang kuliah normal Rp1.500.000, kalau sudah bayar lewat SALUT mahasiswa harus keluar uang Rp2.500.000-3.000.000.

Memang tidak ada salahnya memungut biaya jasa, ya tapi jangan terlalu besar juga dong. Mentok-mentok Rp500.000 itu sudah sangat cukup.

Uang “operasional” ujian

Tidak cukup sampai di situ saja, pungutan liar biasanya dilakukan saat menjelang UAS. Mahasiswa diminta sejumlah uang dengan dalih untuk operasional ujian. Padahal semuanya sudah ditanggung oleh Universitas Terbuka. Bahkan di beberapa media lain sudah pernah diberitakan, dan hal ini sangat memalukan bagi kampus kita.

Baca halaman selanjutnya

Kampus Universitas Terbuka terkenal sebagai kampus murah. Kalau banyak sekali pungutan…
Kampus Universitas Terbuka dikenal sebagai kampus yang murah. Kalau banyak sekali pungutan, apa bedanya dengan kampus lain? Memang tidak semua pengelola UT di daerah melakukan hal tersebut, namun tetap saja pungli tidak seharusnya terjadi.

Jangan sampai adik-adik tingkat yang akan kuliah di UT harus membayar uang kuliah terlalu besar dan tidak sesuai dengan tarif seharusnya.

Pak Rektor, basmi pungli di Kampus Universitas Terbuka

Sebagai salah satu mahasiswa Universitas Terbuka, saya memohon kepada Bapak untuk membasmi segala pungutan liar yang ada di Universitas. Sudah cukup banyak teman-teman di UT yang mengeluh karena pihak oknum SALUT/Pokjar mematok biaya yang terlalu tinggi.

Padahal tujuan UT mendirikan SALUT dan Pokjar supaya memberikan layanan dan bantuan kepada mahasiswa yang kesulitan mendaftar dan menjalankan perkuliahan di UT. Bapak harus berani menindak oknum pengelola Pokjar/salut yang seenaknya memohon biaya tinggi kepada mahasiswanya. Bila perlu beri mereka sanksi yang berat supaya tidak melakukan hal yang sama di kemudian hari.

Tidak hanya membasmi saja, pungutan liar ini harus dicegah. Saya menyarankan supaya diubah aturan tentang pembayaran uang kuliah. Buat pembayaran uang kuliah menjadi satu arah saja, tidak melalui pihak SALUT atau Pokjar. Jadi langsung ke Universitas Terbuka.

Lalu bagaimana dengan mahasiswa yang tidak mempunyai rekening? Mahasiswa tersebut bisa melakukan pembayaran melalui Alfamart, Indomaret, atau bekerjasama dengan Kantor Pos. Di setiap daerah pasti ada sehingga lebih memudahkan pembayaran.

Atau jika memungkinkan buat kartu mahasiswa juga berfungsi sebagai kartu ATM sehingga mahasiswa bisa membayar uang kuliah menggunakan ATM tersebut. Setidaknya jika hal di atas dilakukan dapat meminimalisir terjadinya pungutan liar di kampus.

Memang seperti inilah resiko punya kampus yang punya banyak cabang dan di setiap daerah ada pengelolanya. Pasti sangat rawan dengan pungutan liar, terutama jika tidak ada pengawasan yang baik dari atas.

Tapi saya yakin, Bapak Rektor mampu mengatasi masalah pungutan liar yang sudah menjadi rahasia umum bagi mahasiswa Universitas Terbuka.

Penulis: Firdaus Deni Febriansyah
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 6 Hal yang Cuma Ada di Universitas Terbuka

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version