Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Surat Protes untuk Para Penjual Gorengan Pinggir Jalan

Muhamad Iqbal Haqiqi oleh Muhamad Iqbal Haqiqi
6 April 2020
A A
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/fa/Penjual_gorengan_Jakarta.JPG

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/fa/Penjual_gorengan_Jakarta.JPG

Share on FacebookShare on Twitter

Meskipun tidak semua, saya sering menjumpai beberapa model penjual gorengan yang menyebalkan. Karena saya merasa sebagai penikmat setia gorengan, hal-hal ini harus saya sorot dan kritik demi menjaga hak saya sebagai konsumen, serta menjaga kelangsungan gorengan di masa depan.

Protes untuk penjual gorengan #1 Nggak pake pembungkus tangan

Iya, tangan. Banyak saya temukan penjual yang dengan santainya mengambil gorengannya menggunakan tangan telanjang. Nah ini nih, mbok ya pake plastik bening dibungkuskan ke tangan atau pake penjepit kan bisa. Gerak-gerik tangan kan kita nggak pernah tahu, kadang megang ini, megang itu, garuk-garuk ini, garuk-garuk itu. Otomatis tangan-tangan ini membawa berbagai macam kehidupan mikroskopis. Kasihan loh konsumenmu ini, tertulari bakteri yang ada di tangan kalian.

Protes untuk penjual gorengan #2 Pakai kantong plastik hitam

Sangat sering saya temukan penjual yang dengan enaknya nyemplungin gorengan panas begitu saja ke dalam kantong plastik (kresek) hitam. Padahal tahu sendiri kalau kresek hitam tidak boleh dibuat membungkus bahan makanan jadi atau makanan yang panas. Bahaya, sumber kanker. Dan memang plastik secara umum (bukan cuma plastik hitam) tuh tidak boleh bersentuhan langsung dengan barang-barang panas.

Saya kok yakin ya, para penjual gorengan tahu soal ini. Karena nyatanya mereka tetap menyediakan koran juga untuk membungkus. Paling tidak, kalau memang mau menggunakan kresek, gorengannya dibungkus koran dulu, biar sama-sama enak.

Protes untuk penjual gorengan #3 Tukang gorengan suka nge-prank

Iya, saya kali kena prank dari gorengan yang saya beli. Terutama gorengan jenis tahu isi tuh. Di gerobaknya tertulis “tahu isi”, wajar kan imajinasi saya bayangin isinya nggak jauh-jauh dari irisan wortel, kol, dan daun seledri yang bikin tahunya kelihatan gemuk. Eeeh, pas digigit, isinya angin.

Lebih parah lagi, tahu yang digunakan pun tahu pong, tahu yang kalau digoreng, dalemnya bakal berongga. Pas deh tuh, digigit, maknyeees, ibarat ban bocor, udara panas di dalamnya keluar. Jika ada isinya pun, kadang bikin saya yang makan prihatin, kadang cuma bihun seuprit. Sungguh tega betul kalian, para penjual gorengan.

Protes untuk penjual gorengan #4 Pelit ngasih cabe

Ini tanpa sadar, mungkin naluriah ya: mereka ini ngasih cabe sekadarnya aja. Tapi, mbok ya dikira-kira, masak kita beli gorengan sampe sepuluh biji cuma dikasih cabe lima. Kan kebangetan.

Protes untuk penjual gorengan #5 Pilih kasih

Entahlah apa kriteria yang kalian prioritaskan, wahai penjual gorengan, sampai-sampai saya bukan sekali dua kali kalian kacangin. Baik sangka saya, ah mungkin karena rame. Tapi kok berkali-kali? Apakah ada masalah sama wajah saya sehingga diskriminasi konsumen itu pantas saya alami? Jawab woy. Sudah begitu, wajah penjualnya itu loh, kadang merengut tidak ramah. Hadeeeh, yang beli jadi takut.

Baca Juga:

4 Dosa Penjual Gorengan yang Bikin Pembeli Kapok dan Trauma

5 Jajanan Kaki Lima ala Warlok Semarang yang Bikin Betah Tinggal di Sana

Terlepas dari semua protes itu, saya tetap menghormati para pelestari gorengan ini. Bagaimanapun masih ada pedagang gorengan yang pelayanannya prima: masih mau ngasih bungkus kertas koran, tahu isinya benar-benar tahu isi, menggunakan penjepit saat mengambil, dan masih banyak lagi. Ya Allah, perkara gorengan gini doang sampe terharu.

Sumber gambar: Sakurai Midori, “Penjual gorengan, Jakarta”, Wikimedia Commons

BACA JUGA Bukan Undip atau Unnes, Kampus Paling Unggul di Semarang Adalah UIN Walisongo dan tulisan Muhamad Iqbal Haqiqi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 April 2020 oleh

Tags: gorengankaki limapenjual gorengan
Muhamad Iqbal Haqiqi

Muhamad Iqbal Haqiqi

Mahasiswa Magister Sains Ekonomi Islam UNAIR, suka ngomongin ekonomi, daerah, dan makanan.

ArtikelTerkait

Tahu Pocong, Tahu Goreng Paling Enak yang Pernah Saya Makan

Tahu Pocong, Tahu Goreng Paling Enak yang Pernah Saya Makan

13 Oktober 2023
kasta gorengan risol mendoan pisang goreng tempe goreng bakwan mojok.co

Kasta Gorengan Diurutkan dari yang Tertinggi sampai Terendah

20 Juni 2020
3 Cara Mengakali Harga Telur dan Minyak Goreng yang Nggak Ngotak

3 Cara Makan Telur dan Gorengan meski Harga Telur dan Minyak Nggak Ngotak

29 Desember 2021
3 Dosa Penjual Mendoan yang Bikin Warga Lokal Banyumas Marah Mojok,co

3 Dosa Penjual Mendoan yang Bikin Warga Lokal Banyumas Marah

14 Agustus 2025
3 Ide Usaha Kecil-kecilan yang Cocok Dijalankan di Musim Hujan, Tetap Bisa Cuan!

3 Ide Usaha Kecil-kecilan yang Cocok Dijalankan di Musim Hujan, Tetap Cuan meski Basah-basahan!

3 November 2024
Menyebut Tempe Goreng Tepung sebagai Tempe Mendoan, Seburuk-buruknya Penghinaan! terminal mojok.co

Mendoan Daerah Mana sih yang Paling Enak?

16 November 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.