Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

4 Tipe Orang yang Nggak Cocok Liburan ke Surabaya

Paula Gianita Primasari oleh Paula Gianita Primasari
25 Mei 2025
A A
4 Tipe Orang yang Nggak Cocok Liburan ke Surabaya Mojok.co bandung

4 Tipe Orang yang Nggak Cocok Liburan ke Surabaya (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia, Surabaya punya pesonanya sendiri. Itu mengapa, setiap tahun berbondong-bondong orang mendatangi kota ini untuk mengadu nasib atau sekadar berwisata. Mereka mungkin ingin mencicipi gemerlap mal Surabaya, jejak cerita kepahlawan, hingga kuliner yang menggoyang lidah. 

Akan tetapi, tempat yang banyak menarik orang-orang ini tidak selalu cocok untuk semua orang, khususnya wisatawan yang hanya mampir beberapa hari. Apabila dipaksakan, alih-alih menikmati indahnya momen liburan, sejumlah tipe wisatawan berikut justru akan merasa tidak nyaman.

#1 Pemburu pemandangan alam jangan berharap banyak dari kota ini

Bagi para pemuja kecantikan alam sejati yang mendamba panorama memukau, Surabaya mungkin bukan kanvas yang tepat untuk memenuhi hasrat visual tersebut. Pasalnya, kota ini tidak menawarkan paparan pegunungan hijau, air terjun tersembunyi, atau pantai berpasir putih nan sepi. Sebaliknya, jumlah pusat perbelanjaan justru lebih mendominasi.

Daya tarik utama Surabaya terletak pada kekayaan sejarahnya yang kental, sebagaimana julukan Kota Pahlawan tersematkan. Selain arsitektur kolonial yang menghiasi, dinamika khas kota besar merupakan tombak andalan. Jadi, kalau tujuan pelancong adalah menemukan debur ombak, maka mereka kudu siap dikecewakan.

#2 Tak bisa lepas makeup tebal saat tamasya, lebih baik coret Surabaya dari daftar kunjungan ke Surabaya

Sebagian orang berpendapat bahwa makeup adalah bagian tak terpisahkan dari penampilan, bahkan saat liburan. Jika sulit lepas dari riasan tebal, ada baiknya mempertimbangkan kembali rencana wisata ke Surabaya. Pasalnya, kota ini dikenal dengan iklimnya yang panas dan cenderung terik sehingga ketahanan makeup menjadi tidak ciamik.

Saat menjelajahi beberapa area wisata ikonik seperti Kota Lama atau berburu kuliner kaki lima, aktivitas berjalan kaki sering kali menjadi keharusan. Cuaca menyengat yang memicu produksi keringat berlebih berpeluang melunturkan tata rias hingga tampak amburadul. Bukannya asyik menikmati piknik, tipe pelancong demikian akan lebih sibuk memulas ulang riasan. Padahal, kebiasaan mengaplikasi ulang sunscreen ketika di Surabaya jauh lebih dibutuhkan.

#3 Pecandu kesunyian tidak akan menemukan kedamaian di Surabaya

Surabaya mungkin akan terasa seperti labirin yang melelahkan untuk orang yang menginginkan ketenangan. Bunyi klakson yang bersahutan, lalu lintas yang padat, serta hiruk pikuk ala kota metropolitan adalah bagian tak terpisahkan. Kota bersimbol ikan hiu dan buaya ini akan terasa terlalu bising dan menguras energi bagi mereka yang mencari pelarian dari keramaian. Daripada dibilang memulihkan mental, wisata ke Surabaya malah akan membuat mereka hilang akal.

#4 Perut dan lidah susah beradaptasi, berpotensi frustasi

Pemilik perut dan lidah sensitif yang enggan mencoba hal baru pasti akan menganggap Surabaya sebagai medan uji kesabaran. Kota ini adalah surga bagi penyuka cita rasa kuat dan ekstrim, tetapi merupakan mimpi buruk individu yang anti bereksperimen dalam wisata kuliner. Di Surabaya, lidah akan diuji dengan hidangan seperti Rujak Cingur yang menggunakan moncong sapi rebus maupun santapan lain yang menyisipkan jeroan.

Baca Juga:

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

Lebih dari itu, makanan asli Surabaya sangat identik dengan penggunaan petis, kecap kental, dan cabai rawit hijau. Gabungan dari ketiganya mungkin menjadi neraka bagi lidah yang belum biasa. Di sisi lain, menolak mencicipi hidangan lokal saat bertamasya sama artinya menyia-nyiakan esensi liburan itu sendiri.

Ditambah lagi, mengambil gambar kuliner autentik Surabaya akan mendorong mereka ke dalam jurang putus asa. Sebab, aneka hidangan tersebut jauh dari standar foto estetik untuk media sosial. Maka, jika seseorang tidak sanggup berkompromi dengan sajian eksentrik itu semua, alangkah mulia untuk mengurungkan niat menyambangi Surabaya.

Satu hal yang patut digarisbawahi, semua orang tidak harus jatuh cinta pada yang sama, termasuk ketika memutuskan destinasi wisata. Bagaimanapun, Surabaya punya kepribadiannya sendiri yang tak selalu orang suka. Daripada waktu berlibur habis untuk mencerca, mengapa tidak membelokkan arah perjalanan ke Malang? Siapa tahu, kota yang tersohor dengan apelnya tersebut adalah jodoh piknik yang selama ini dinanti.

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA 4 Cara Cerdik Berwisata ke Dufan Ancol Jakarta biar Nggak Rugi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 Mei 2025 oleh

Tags: jumlah wisatawanpariwisata surabayaSurabayawisata surabayawisatawan
Paula Gianita Primasari

Paula Gianita Primasari

Mahasiswa doktoral UNDIP jurusan Manajemen Pemasaran asal Semarang.

ArtikelTerkait

Apa yang Sebenarnya Perlu Kita Lakukan untuk Mengatasi Kemacetan?

Apa yang Sebenarnya Perlu Kita Lakukan untuk Mengatasi Kemacetan?

27 Mei 2022
Meski Saya Arek Surabaya, tapi bagi Saya, Jalan Tunjungan Kalah Menarik ketimbang Kayutangan Malang. Aura Wisatanya Lebih Terasa!

Meski Saya Arek Surabaya, tapi bagi Saya, Jalan Tunjungan Kalah Menarik ketimbang Kayutangan Malang. Aura Wisatanya Lebih Terasa!

12 Maret 2024
Jambangan, Kecamatan di Surabaya yang Paling Ramah Perantau. Harga Kos Murah, Lingkungan Bersih, dan Lokasinya Strategis Mojok.co

Jambangan, Kecamatan di Surabaya yang Paling Ramah Perantau. Harga Kos Murah, Lingkungan Bersih, dan Lokasinya Strategis

18 Agustus 2024
Orang Surabaya Ramah terhadap Pejalan Kaki, tapi Kotanya Tidak

Derita Pejalan Kaki di Surabaya: Sudah Dipanggang Matahari, Masih Tak Punya Ruang untuk Menapak Kaki

4 November 2025
Derita Tanpa Akhir Penumpang Bus Pantura Surabaya Semarang (Unsplash)

Derita Tanpa Akhir yang Dirasakan Penumpang Bus Pantura Surabaya Semarang

22 Februari 2025
Betapa Ruwet Masalah PPDB Surabaya: Zonasi Gagal Total dan Orang Tua Masih Berebut Sekolah Favorit

Betapa Ruwet Masalah PPDB Surabaya: Zonasi Gagal Total dan Orang Tua Masih Berebut Sekolah Favorit

3 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.