Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Surabaya Memang Kekurangan Tempat Wisata, tapi Tidak Pernah Kekurangan Warkop

Rahadi Siswoyo oleh Rahadi Siswoyo
5 Juli 2024
A A
Surabaya Memang Kekurangan Tempat Wisata, tapi Tidak Pernah Kekurangan Warkop

Surabaya Memang Kekurangan Tempat Wisata, tapi Tidak Pernah Kekurangan Warkop

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai warga Surabaya, harus diakui kalau kota ini sangat kekurangan tempat wisata. Pilihan wisatanya begitu terbatas, kalau bukan pusat perbelanjaan, ya wisata alam yang (jelas) kalah memesona dari milik kota tetangga. Paling mentok juga pusat-pusat kota yang pesonanya terlalu overrated, seperti Jalan Tunjungan dan Kota Lama yang baru saja resmi dibuka.

Meskipun miskin tempat wisata, kota ini tak pernah kekurangan tempat nongkrong yang akrab disebut warkop. Saya menyadari hal itu setelah melihat instastory teman saya yang baru saja pulang dari perantauan. Katanya, Surabaya adalah kota sejuta warkop.

Kalau dipikir-pikir benar juga. Ketika saya berkunjung ke kota-kota lain, terutama kota-kota besar jarang sekali menemui warkop. Hal itu berbanding terbalik dengan kondisi di Surabaya. Selama saya tinggal dan besar di kota ini, saya tidak pernah kesulitan untuk mencari warkop. Dalam radius satu kilometer, mungkin kita bisa mendapati dua sampai tiga warkop yang pasti ada pengunjungnya. Sungguh kenyataan yang gila, tapi ini nyata terjadi di Surabaya. 

Surabaya Kota Warkop

Menjamurnya warkop di kota Surabaya ini benar-benar tidak masuk akal. Warkop selalu ada di setiap jengkal wilayah kota ini. Bukan hanya di daerah pinggiran, wilayah Segitiga Emas (Tunjungan-Praban-Blauran) yang menjadi pusat bisnis pun tak luput dari eksistensi tempat nongkrong ala Kota Pahlawan. Bukan hanya banyak, tapi juga bervariasi jenis warkopnya, mulai dari warkop rumahan, giras, bahkan warkop semi modern (sedikit mirip cafe) pun ada. Surabaya juga memiliki warkop terbesar sepertinya, di daerah Keputran, berdiri warkop tiga lantai yang buka hampir 24 jam. Sungguh luar biasa fenomena warkop ini.

Lahirnya ribuan warkop merupakan imbas dari budaya cangkruk yang kerap dilakukan masyarakat Surabaya, khususnya kalangan bapak-bapak dan pemuda. Warkop masih berdiri eksis dan kian menjamur meskipun diserang kedai kopi kekinian. Saya rasa, tidak terlalu berlebihan untuk menjuluki Surabaya sebagai kota warkop selain Kota Pahlawan.

Warkop dan penyeimbang kehidupan kota besar

Kehadiran warkop bukan hanya sebagai tempat nongkrong semata. Warkop boleh dibilang hadir sebagai penyeimbang kehidupan. Nilai kesederhanaan warkop mampu menyeimbangkan kehidupan kota yang terkenal dengan gaya hidup glamor dan hedonistik (salah satunya tentu saja, Surabaya). Warkop mampu menjadi tempat singgah bagi bapak-bapak yang sedang pusing dengan urusan kerja dan keluarga, bagi mahasiswa yang tertekan urusan kuliah, bagi pemuda yang haus kreativitas, bahkan bagi ibu-ibu yang mencoba membantu ekonomi keluarga melalui skema titip dagang.

Warkop telah menjadi ruang untuk segala aspek kehidupan tumbuh, mulai dari aspek mental, pengetahuan, kreatifitas, bahkan ekonomi dapat tumbuh di tempat yang terkenal menjual minuman berasa rentengan itu. Serta yang orang tak sadari (meski bukan hal baru), warkop adalah tempat orang berpolitik. Salah satunya saat Mahfud MD melakukan kampanye dalam pemilu lalu di salah satu warkop di Surabaya.

Sisi gelap warkop

Meskipun memberikan daya tarik yang luar biasa bagi Kota Surabaya, kehadiran warkop juga tidak bisa lepas dari kekurangan dan sisi gelapnya. Sebagai tempat bertemunya banyak orang secara bebas, warkop sangat berpotensi menjadi ruang terciptanya niat atau bahkan tindakan yang merugikan. Sebelum pemberitaan judi online seramai sekarang, warkop merupakan salah satu tempat yang banyak menyumbang pelaku judi online. Tidak jarang, aksi-aksi kriminal lainnya juga terjadi di tempat itu. Warkop memang berpotensi untuk menciptakan hal-hal yang merugikan secara sosial, tapi seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, warkop adalah penyeimbang kehidupan di kota besar seperti Surabaya.

Baca Juga:

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Fenomena warkop ini akan terus berkembang selama kultur cangkruk masih melekat. Saat ini, warkop juga sudah mulai berbenah, menjadi tempat yang nyaman untuk semua. Kalau Solo, Jogja, dan Jawa Tengah punya angkringan, Surabaya punya warkop yang siap membuatmu rindu dengan segala pesonanya.

Penulis: Rahadi Siswoyo
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Coffee Shop Jogja Bikin Tekor karena Mahal-Mahal, Di Surabaya Nggak Sampai Rp20.000 Udah Ngopi Enak

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 8 Juli 2024 oleh

Tags: budaya cangkrukanmahfud MDSurabayatempat wisatawarkop
Rahadi Siswoyo

Rahadi Siswoyo

Gemar menghibur teman tongkrongan.

ArtikelTerkait

Surabaya memang Cocok Jadi Kota Tujuan Belajar, tapi Pikir-piki Dulu kalau Mau Kuliah di Surabaya! biaya hidup di surabaya

Biaya Hidup di Surabaya Benar-benar Tinggi, Uang 100 Ribu Seakan Nggak Ada Harganya

12 Agustus 2024
Ironi Mahasiswa Rantau di Surabaya: Musim Kemarau Kepanasan, Musim Hujan Kebanjiran

Ironi Mahasiswa Rantau di Surabaya: Musim Kemarau Kepanasan, Musim Hujan Kebanjiran

8 Desember 2023
Buang Ekspektasi Jogja Kota Sejuk dan Asri. Cuacanya Lebih Panas daripada Surabaya dan Jakarta!

Buang Ekspektasi Jogja Kota Sejuk dan Asri. Cuacanya Lebih Panas daripada Surabaya dan Jakarta!

27 Februari 2024
Bebek Purnama Surabaya, Kuliner Overrated yang Membuat Saya Kecewa pada Kunjungan Pertama (Pixabay.com)

Bebek Purnama Surabaya, Kuliner Overrated yang Membuat Saya Kecewa pada Kunjungan Pertama

14 Februari 2024
Pengalaman Berkunjung ke TPU Keputih Surabaya Tengah Malam Berujung Kena Mental dan Takut Beneran

Pengalaman Berkunjung ke TPU Keputih Surabaya Tengah Malam Berujung Kena Mental dan Takut Beneran

20 April 2024
Surabaya Sebenarnya Kota Salah Urus, Buktinya Banyak Pohon Tumbang yang Mengancam Nyawa Pengendara Mojok.co

Surabaya Sebenarnya Kota Salah Urus, Buktinya Banyak Pohon Tumbang yang Mengancam Nyawa Pengendara

16 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.