Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Surabaya Jadi Ibu Kota Provinsi Madura Adalah Ide Paling Sesat

Abdur Rohman oleh Abdur Rohman
10 Februari 2024
A A
Surabaya Jadi Ibu Kota Provinsi Madura Adalah Ide Paling Sesat Mojok.co

Surabaya Jadi Ibu Kota Provinsi Madura Adalah Ide Paling Sesat (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Menjadikan Surabaya sebagai Ibu Kota Provinsi Madura adalah ide paling buruk dan sesat abad ini. 

Kabar pembentukan Provinsi Madura kembali mencuat. Plot twist-nya, Surabaya menjadi salah satu kandidat daerah yang digadang-gadang akan menjadi ibu kotanya. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sendiri yang mengungkapkannya berdasar kajian Panitia Nasional Persiapan Pembentukan Provinsi Madura (PNP3M). 

Pembentukan provinsi baru harus terdiri dari 5 kabupaten/kota. Sementara Madura saat ini hanya memiliki 4 kabupaten. Itu mengapa Kota Pahlawan masuk dalam daftar daerah yang akan menjadi Provinsi Madura, bahkan jadi ibu kota provinsinya. 

Menurut saya alasan itu kurang kuat. Saya rasa lebih tepat kalau salah satu kabupaten di Madura dilakukan pemekaran saja. Bangkalan, Sampang, atau Sumenep cukup potensial karena daerahnya yang cukup luas. 

Selain sisi geografis, pertimbangan Surabaya menjadi Ibu Kota Provinsi Madura sebenarnya perlu memperhatikan alasan-alasan sosiologis. Memang, provinsi hanyalah batas administratif. Namun, batas-batas ini bisa menimbulkan dinamika sosiologis. Bahkan, bukan tidak mungkin menjadi bibit persoalan sosial di masa mendatang. 

Emang orang Surabaya siap disebut “Wong Mexico”?

Selama ini Madura menanggung julukan “Wong Mexico” yang berkonotasi negatif dan stigma lain. Julukan dan stigma melekat karena daerah-daerah di sana cenderung tertinggal dibanding wilayah-wilayah lain di Jawa Timur. Nah, kalau Surabaya menjadi Ibu Kota Provinsi Madura, apakah warganya siap menanggung stigma-stigma itu? 

Saya rasa stigma itu akan sulit lepas. Mengingat Surabaya akan menjadi minoritas dibanding 4 kabupaten di Pulau Garam, baik dari komposisi jumlah penduduk maupun luas wilayah. Mau nggak mau, warga Surabaya akan ikut merasakan dipanggil “Wong Mexico” oleh daerah-daerah lain di luar provinsi, Begitu pula stigma-stigma yang selama ini melekat pada warga Madura akan melekat pada warga Surabaya. 

Label dan stigma jangan dianggap enteng lho. Pengelompokan semacam ini bisa memicu diskriminasi. Bukan tidak mungkin Surabaya perlahan akan dipandang dan diperlakukan sama seperti daerah-daerah Madura lain. Memangnya orang-orang Surabaya yang selama ini lebih terpandang itu siap mengalami hal-hal semacam itu? Jadi seperti orang Madura itu berat lho.

Baca Juga:

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Madura semakin tertinggal 

Kita sepakat, Surabaya adalah salah satu pusat kemajuan di Jawa Timur, bahkan di Pulau Jawa. Sebagai salah satu kota besar di Indonesia, Surabaya memegang peranan penting dalam berbagai aspek. Sementara kabupaten-kabupaten di Madura justru kebalikannya. Daerah ini seperti kurang terurus sehingga serba tertinggal dalam berbagai aspek. 

Jelas sulit dan rumit untuk menyatukan dua daerah dengan gap yang begitu lebar. Apabila tidak ditangani secara serius dan tepat, bukan tidak mungkin diskriminasi justru akan meruncing. Pengelompokan-pengelompokan akan semakin tegas antara daerah Surabaya dan bukan Surabaya.

Saya membayangkan, kalau prosesnya tidak berjalan lancar, tetap akan muncul sebutan-sebutan lain sebagai pembeda. Misal, warga pulau seberang atau julukan lain yang menunjukkan Surabaya beda dari Madura walau mereka berasal dari provinsi yang sama. 

Identitas yang memudar

Saya sempat menulis di Terminal Mojok soal fenomena mahasiswa Madura yang berusaha menyembunyikan identitas ketika di Surabaya. Mereka sampai malu menggunakan logat daerahnya. Saya rasa hal ini tidak akan berubah kalau Surabaya jadi Ibu Kota Provinsi Surabaya, bahkan bisa lebih parah.  

Ini masih berkaitan dengan potensi diskriminasi antara Madura dan Surabaya yang begitu tajam. Diskriminasi akan mendorong warga Pulau Garam berpikir bahwa Surabaya lebih baik daripada daerahnya. Ini akan berpengaruh pada cara mereka memandang bahasa. Logat suroboyoan akan dicap sebagai bahasa gaul, sementara bahasa Madura dianggap sebagai bahasa kampungan.

Dampaknya, orang Madura tidak hanya menyembunyikan bahasanya. Mereka akan berbondong-bondong mempelajari bahasa suroboyoan agar terlihat lebih maju. Lambat laun, kondisi ini bukan tidak mungkin menghapus logat yang selama ini menjadi identitas mereka. Hal-hal macam ini saya rasa sangat mungkin terjadi dan akan meluas pada aspek-aspek lain, tidak hanya bahasa. 

Alasan-alasan di atas yang membuat saya tidak setuju menjadikan Surabaya sebagai Ibu Kota Provinsi Madura. Ide itu benar-benar sesat. Saya bisa bilang percuma saja ada pemekaran kalau Surabaya yang jadi ibu kotanya. Pulau Karapan sapi itu masih akan tertinggal, kearifan-kearifan lokalnya akan semakin dilupakan. 

Penulis: Abdur Rohman
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Madura Tertinggal, ketika Jawa Timur Maju Pesat Menjadi Alasan Kuat Madura Justru Harus Jadi Provinsi Sendiri

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 19 Februari 2024 oleh

Tags: ibu kota provinsimaduraMexicopilihan redaksiprovinsiSurabaya
Abdur Rohman

Abdur Rohman

Warga sipil Bangkalan yang phobia sama ketidakadilan.

ArtikelTerkait

Stasiun Surabaya Gubeng- Simbol Perpisahan dan Kemarahan (Pexels)

Stasiun Surabaya Gubeng: Simbol Perpisahan dan Kemarahan yang Menjadi Satu

28 Januari 2025
Kelemahan Menabung Emas di Pegadaian yang Nggak Disadari Banyak Orang Mojok.co

Kelemahan Menabung Emas di Pegadaian yang Perlu Disadari Banyak Orang

12 Agustus 2024
Teror Mistisisme Jawa Bikin Warga Jogja Selalu Narimo Ing Pandum terminal mojok.co

Teror Mistisisme Jawa Bikin Warga Jogja Selalu Narimo Ing Pandum

7 Oktober 2021
5 Bagian Daging Sapi yang Enak Disantap Terminal Mojok

5 Bagian Daging Sapi yang Enak Disantap, Siapa Tau dalam Besek Daging Kurbanmu Nyempil Bagian Ini!

9 Juli 2022
Kesaksian Suporter Malam Mencekam di Kanjuruhan dan Saya yang Gagal Menjadi Manusia Terminal Mojok

Kesaksian Suporter: Malam Mencekam di Kanjuruhan dan Saya yang Gagal Menjadi Manusia

3 Oktober 2022
Di Madura, Biaya Oleh-oleh Haji Hampir Sama Besarnya dengan Biaya Keberangkatannya, Bikin Orang Jadi Enggan Berangkat  

Menjadi Haji Mabrur di Madura Itu Susah, Harus Berani Menentang Kultur yang Mengatur

23 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.